"Hyung~"
Yang dipanggil tak menjawab. Ia hanya sibuk mengetikkan sesuatu di ponselnya.
"Hyuuung!!"
"Hm?"
Akhirnya menoleh juga dia.
"Mau pinjem hapenya boleh?"
Geonhak menatap sejenak pemuda yang tengah mengeluarkan puppy eyesnya itu. Dia tahu Dongju tak bisa hidup tanpa benda pipih di tangannya ini. Tapi sekarang bukan saat yang tepat baginya untuk memegang ponsel.
"Enggak," jawab Geonhak sambil menggeleng pelan. Ia mencubit pipi Dongju yang menggembung sebentar, kemudian kembali fokus pada ponselnya.
"Ih, hyung ah! Kan aku cuma mau pinjem bentar!" protesnya. Ia menangkap sebelah tangan Geonhak, lantas menggigitnya.
"Argh! Dongju! Lepas!"
"Gwak mwawu! Pwinjwemh dwuluu!!"
"Entar kamu pinjem hape yang lain aja, ya. Aku lagi ada urusan kerjaan ini, Dongju!!"
Urusan kerja apanya? Dia malah sedang asyik chattingan dengan Hwanwoong.
Dongju menjauhkan mulutnya dari tangan Geonhak.
"Hyung, udah punya kerjaan? Selama aku koma?" tanya Dongju lirih. Apa yang sudah dia lewatkan selama tidur panjangnya ini?
Geonhak mematung. Dia malah belum punya pekerjaan setelah resign dari perusahaannya.
Oh, ada! Dia kan, akan jadi penerus usaha ilegal milik ayahnya.
"Hm... Ada," jawabnya pelan.
Ia kembali mengetik pesan cepat ke Hwanwoong, lalu mematikan ponselnya.
Aku hubungin lagi nanti
Thanks infonya, Woong
Suruh Youngjo-hyung buat gali informasi lebih lanjut lagi dari si Hyunjoon Hyunjoon itu
"Hyung kerja dimana? Kerjaan kita yang lama gimana?"
Tak bisa dibilang kerjaan lama mereka juga, sih. Seharusnya ia memang belum sempat bekerja di sana karena keburu koma duluan.
Itu juga kalau ucapan Geonhak soal kecelakaan itu benar.
"Aku resign karena mutusin buat berobat ke sini. Kamu juga karena aku bawa ke sini, otomatis resign."
Ia menatap wajah lesu Dongju. Ia yakin Dongju kecewa. Ia tahu sekeras apa usaha Dongju agar bisa diterima di perusahaan tempatnya bekerja dulu. Itu termasuk perusahaan yang besar dan menjanjikan. Wajar kalau seleksi masuknya pun susah.
Dia ingat, saat Dongju diterima kerja di sana, Dongju langsung menghubunginya dan mengajak tiga teman mereka yang lain untuk makan malam. Malah Dongju yang mentraktir mereka semua malam itu. Dongju benar-benar senang bisa diterima di kantor dan departemen yang sama dengannya.
Bagaimana kalau Dongju tahu yang sebenarnya, kalau dia bukan koma setelah diterima bekerja? Dongju pasti akan membencinya karena sudah membohonginya.
Tapi dia pasti akan makin membenci Geonhak kalau dia tahu semuanya.
"Hyung, aku beneran gak bisa kerja lagi, ya?" tanyanya dengan kepala tertunduk. Ia memainkan jari-jarinya.
"Kamu denger sendiri, kan, apa kata dokter-dokter di sini? Kamu bahkan gak bisa berkeliaran bebas di tempat terbuka lagi karena keadaanmu yang rentan banget." Geonhak membelai lembut kepala Dongju. Kemudian ia membawa pemuda itu ke dalam rengkuhannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Vida Loca [LeeOn]
Fiksi PenggemarGeonhak adalah orang yang selalu berpikir rasional. Selalu melakukan apapun berdasarkan akal sehat dibanding perasaannya. Tapi semua berubah saat semuanya berhubungan dengan Dongju. Ia akan melakukan segalanya demi Dongju. Meskipun hal itu mengharus...