33

49 12 0
                                    

"Jadi kamu beneran gak hubungin polisi?"

Pemuda jangkung yang tetap setia dengan syal di lehernya itu menggeleng riang.

"Enggak."

"Terus kenapa malah ke sini lagi? Kenapa gak hubungin polisi aja? Siapa yang nyari penculik Dongju-kun tadi kalo bukan polisi?"

Pemuda itu tersenyum mendengar kebawelan pemuda di depannya.

"Kamu tuh, banyak bacot banget, ya? Gemes!"

Yang dimaksud mencebikkan bibir.

"Heecheon-san! Aku serius!"

Ya, itu Heecheon—yang entah kenapa malah kembali ke klinik—dan Koshin yang ternyata harus menginap di klinik agar mendapat pengawasan dokter karena kondisi yang belum stabil.

"Aku cuma mikir, kalo polisi ikut campur, bukannya anggota JO1 bisa dalam masalah?"

Koshin melebarkan pupilnya, "t-tau JO1!?"

"Pacarmu salah satu dokter JO1, kan?"

Koshin tersentak, kemudian menundukkan kepala.

"Umh."

"Lalu yang diculik itu... salah satu 'objek percobaan' mereka, kan?"

Koshin kembali menoleh ke Heecheon kaget.

"Heecheon-san tau semuanya!?"

Heecheon mengendikkan bahu, menatap ke balik jendela yang mulai menampakkan suasana malam kota Tokyo.

"Hanya menebak. Tapi aku tau Ohira Shosei dan Sato Keigo pacarmu itu anggota JO1."

"Maaf kalau aku lancang. Tapi kau ini.... sebenarnya siapa?" tanya Koshin dengan hati-hati.

Heecheon membalikkan badannya dan kembali menghadap Koshin.

"Aku hanya orang yang ingin mengajak mereka bekerjasama. Aku bukan orang jahat. Kau gak perlu takut," jawab Heecheon lengkap dengan senyum merekah.

Koshin terdiam, tampak memikirkan sesuatu. Ia masih tak paham akan jawaban Heecheon.

"Baiklah, baiklah." Heecheon merasa Koshin masih perlu penjelasan lebih dalam.

"Aku pemimpin dari sebuah famili mafia yang baru dibentuk. Jadi aku butuh banyak koneksi dan aliansi. Aku dengar JO1 adalah tim medis yang luar biasa. Jadi aku mencari tau segala sesuatu tentang mereka, dan aku ingin menjadikan mereka aliansiku. Kalau bisa mereka juga masuk ke familiku."

Koshin membulatkan matanya, tak percaya atas apa yang Heecheon bilang.

"Lalu orang-orang yang aku suruh untuk mencari keberadaan temanmu itu anak buahku. Karena kami masih famili kecil, kami gak bisa mengerahkan orang banyak buat membantu JO1 nyelametin temanmu itu."

"Oh..." Koshin mengangguk paham. Mereka terdiam sebentar, sampai Koshin kembali buka suara.

"Heecheon-san..."

"Hm?" Heecheon menumpu dagunya dengan tangan, menatap Koshin penuh tanya.

"Aku mungkin gak berhak ngomong gini. Tapi aku harap Heecheon-san atau kelompok mafia kalian itu gak bawa-bawa JO1 ke dalam urusan kalian. Mereka udah terlalu banyak mengambil resiko yang bisa bahayain diri mereka sendiri. Aku gak mau karena bergabung dengan kelompok-kelompok sejenis mafia, bisa bikin keberadaan mereka makin terancam."

Heecheon tersenyum mendengar ucapan Koshin.

"Koshin-kun, kamu bener-bener peduli sama mereka, ya? Padahal mereka juga yang udah bikin kamu kehilangan sahabat kamu sejak masih di panti asuhan, kan?"

La Vida Loca [LeeOn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang