8

252 44 24
                                    

Sudah berapa lama ia mengamati sosok tubuh yang terlelap di dalam kotak kaca itu. Meskipun sosok itu tidak bergeming sedikit pun dari posisinya, ia tetap tak bosan memandanginya.

Tak bisa dipungkiri, kalau ia ingin sosok itu segera terbangun dari tidur panjangnya. Segera terlepas dari segala peralatan yang melilit tubuhnya. Kemudian terbebas dari kotak kaca itu dan menghampirinya. 

Ia ingin membawa sosok itu ke dalam pelukannya, kemudian mengatakan kalau ia sangat-sangat mencintai sosok itu.

Saking fokusnya ia pada sang putri tidur, ia tak sadar kalau seseorang telah berdiri di sampingnya.

"Bisa bolong itu kacanya lama-lama kalau kau pelototin mulu."

"Kawashiri!? san... Sejak kapan kau ada di sini?"

Pemuda bermarga Kawashiri itu tersenyum ceria khasnya, membuat kedua matanya menyipit.

"Udah dari tadi. Aku udah ngetuk pintu, loh, padahal sebelum masuk?" 

"Maaf."

Pemuda yang akrab dipanggil Ren itu mendesah. Ia sudah hapal kebiasaan orang yang baru menetap empat hari di lab mereka ini. Ia sangat suka sekali menghabiskan waktu dengan memandangi sosok yang terbaring di dalam kotak kaca itu.

"Jangan terlalu dibawa pikiran. Dongjunya gak apa, kok. Yang sekarang perlu diperhatiin itu kamunya," ujar Ren sambil menepuk pundak Geonhak.

Dia memang mudah bergaul dengan orang baru.

"Aku tahu. Aku juga udah berusaha buat gak terlalu berpikir yang macem-macem. Tapi..." Geonhak mendesah. Kemudian ia mengalihkan pandangannya kembali ke sosok Dongju di dalam sana.

"Tenang aja. Kami akan berusaha untuk membuat cube terbaik dari tubuhmu. Kau memiliki tubuh dan ketahanan yang bagus. Kalau kau bisa pertahanin kestabilan tubuh dan pikiranmu, nanti hasilnya akan makin memuaskan!" ujar Ren demi menenangkan Geonhak. Geonhak hanya menaikkan sudut bibirnya sedikit. Benar-benar sedikit sampai tak disadari Ren.

"Aku harap juga gitu," balasnya pendek. Ia meremat salah satu sisi kotak kaca yang memisahkannya dengan Dongju, "aku harap semuanya berjalan lancar," lanjutnya.

"Hmph! Serahkan semuanya pada kami! Tapi kau juga harus ingat dengan peranmu! Karena semua juga tergantung padamu."

.

「Seoho」

Anak ayam!!!

Sudah makan siang?

Aku sedang makan siang loh~

(a photo attached)

Hari ini makanannya sangat enak loh

Ibuku yang memasaknya~

Geonhak hanya tersenyum tipis membaca chat dari Seoho. Memang orang itu sejauh ini belum pernah absen mengiriminya chat. Mulai dari membicarakan hal tidak penting sampai membicarakan hal yang sangat tidak penting.

Katanya takut kalau Geonhak kesepian di negeri orang dan tak punya teman.

Benar, ia memang masih merasa kesepian dan belum bisa beradaptasi sepenuhnya dengan lingkungan barunya. Tapi semuanya butuh proses, kan? Dan setidaknya ia dikelilingi orang-orang baik meskipun ada beberapa dari mereka yang cukup nyentrik dan kurang bersahabat. Ia juga senang, setidaknya teman-temannya di Seoul sana masih sering berkomunikasi dengannya meskipun hanya lewat chat sebentar.

Aku juga sedang makan siang

Oh

La Vida Loca [LeeOn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang