Memang benar, usaha Geonhak untuk 'membawa kembali' Dongju tidaklah mudah. Mereka berdua harus melewati serangkaian tes semacam tes kesehatan dulu. Kesehatan dan mental Geonhak haruslah dalam kondisi prima saat menjalani semua prosedur percobaan ini. Begitupun dengan tubuh Dongju. Mereka harus mengecek organ-organ dalam, sel-sel, dan syaraf—pokoknya semua kelengkapan fisik tubuh tak bernyawa itu. Kalau semuanya masih terlihat bagus, maka prosesnya akan semakin cepat.
Beda cerita kalau isi tubuh Dongju sudah rusak. Terpaksa mereka harus mencari pengganti atau melengkapi bagian yang rusak itu dengan yang baru. Entah itu dengan mengambil bagian tubuh milik orang lain, atau dengan membuat yang baru menggunakan ilmu alkemis.
Yang artinya, mereka butuh waktu dan biaya ekstra.
Geonhak akan menjalani pemeriksaan kesehatan segera setelah ia menandatangi surat perjanjian dengan Sho. Ia akan menjalani semua proses pemeriksaan di lab rahasia JO1. Begitu juga dengan tubuh Dongju. Mereka akan membawanya ke sana dan memeriksanya dulu.
Untuk memudahkan prosesi 'menghidupkan' Dongju ini, Geonhak memutuskan untuk tinggal di sana sampai semua prosesi selesai. Sampai Dongju berhasil hidup kembali.
Itu artinya statusnya sekarang adalah tahanan percobaan.
Menyeramkan? Tentu. Youngjo sendiri masih tak habis pikir kenapa Geonhak menyetujui ini semua.
"Sumpah, ya! Aku udah gak tahu lagi mau ngomong apa!" sungut Youngjo selama perjalanan mereka pulang ke residen keluarga Kim.
"Mau gimana lagi? Biar aku lebih enak buat ngawasin mereka." Geonhak mengangkat bahu. Nanti malam mereka akan berangkat ke lab rahasia JO1 yang terletak di perbatasan Tokyo. Mereka harus berkemas dulu dan mengambil jasad Dongju yang mereka simpan di residen keluarga Kim.
Youngjo memutuskan untuk pulang besok pagi-pagi sekali setelah mengantar Geonhak ke lab JO1. Ia tak mungkin absen lama-lama. Bisa curiga Hwanwoong nanti.
Setelah makan malam, mereka bertiga bersama salah satu supir di residen itu pergi ke lab rahasia JO1. Sho sudah mengirimkan lokasinya ke Youngjo. Butuh waktu sekitar setengah jam untuk mereka sampai ke sana. Kebetulan residen keluarga Kim juga terletak di ujung kota, jadi mereka tak perlu melewati keramaian malam kota Tokyo.
Mereka benar-benar harus melewati jalanan penuh tikungan yang gelap. Hanya ada pepohonan dan suara binatang malam yang menemani mereka sepanjang jalan menuju lab itu. Bahkan penerangan jalan pun hanya dapat mereka temukan satu atau dua buah saja.
"Mereka bener-bener milih tempat yang strategis, ya?" gumam Youngjo. Geonhak yang duduk di samping supir hanya berdeham tanpa menjawab Youngjo. Matanya fokus pada jalanan gelap di depannya. Sedangkan di otak dan hatinya terus membatin tentang pilihan hidupnya ini.
Mungkin setelah ini hidupnya akan berubah. Ia akan berbagi kehidupan dengan Dongju. Ia bukan hanya akan menjaga nyawanya sendiri, tapi nyawa Dongju juga. Itu juga kalau pembangkitan ini berhasil.
Kalau tidak, mungkin nyawanya sendiri yang akan melayang menyusul Dongju.
Belum lagi rasa berdosanya karena sudah mengganggu tidur nyenyak Dongju. Karena sudah menyalahi takdir Tuhan. Meskipun ia bilang tak peduli, tetap saja hati kecilnya mengatakan kalau ini salah.
Geonhak menghela napas berat. Selamat tinggal kehidupan tenangnya. Mungkin hidupnya akan dipenuhi rasa berdosa sepanjang hidupnya kelak.
Sesampainya di depan sebuah gerbang besar yang nampak dihiasi tanaman rambat, mobil itupun berhenti. Di depan nampak gelap dan tak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Youngjo segera menghubungi Sho.
"Halo, Sho-kun? Kami udah di depan."
"Okay! Wait a minute!" balas Sho dari seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Vida Loca [LeeOn]
FanficGeonhak adalah orang yang selalu berpikir rasional. Selalu melakukan apapun berdasarkan akal sehat dibanding perasaannya. Tapi semua berubah saat semuanya berhubungan dengan Dongju. Ia akan melakukan segalanya demi Dongju. Meskipun hal itu mengharus...