[ SHORT STORY ]
"Terimakasih, karena telah mengisi musim panasku yang gelap ini dengan kehadiranmu"
Jeon Yeona, seorang gadis cantik yang mempunyai semua citra baik dalam dirinya. Cantik, pintar, baik hati. Gadis muda itu juga mempunyai ke...
"Taehyun-sii, apakah kau bisa ke rumah dan menemani Yeona hari ini? Aku harus pergi ke Busan bersama teman-teman ku hari ini"
"Tentu saja Hyung, aku akan segera ke sana"
"Ahh syukurlah, terimakasih Taehyun"
"Iya Hyung"
Tutt~
Aku tersenyum dan menyimpan kembali ponselku ke dalam saku celana. Berjalan ke arah lemari untuk mengambil jaket dan kunci motor ku. Hari ini aku akan ke rumah Yeona. Sebenarnya hampir setiap hari aku ke rumahnya jika tidak ada kesibukan seperti sekarang.
Aku mengendarai motorku di sepanjang jalan raya kota Seoul. Senyum cerah terlukis di kedua sudut bibirku. Mempercepat laju motorku agar cepat sampai pada tempat tujuan.
Aku berhenti sebentar ketika melihat penjual kado pinggir jalan. Aku menepikan motor ku dan berjalan pada siang penjual. Niatku ingin membelikan Yeona sebuah hadiah kecil. Karena selama kami dekat, aku tidak pernah memberikan sesuatu padanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah membeli hadiah yang aku inginkan, aku kembali melangkah menuju motorku yang terparkir di tepi jalan. Namun, atensi ku teralihkan pada seorang gadis kecil hendak menyebrang ke jalanan.
Mataku membulat ketika menyadari gadis itu menyebrang tidak pada tempatnya. Sedangkan sebuah truk muatan semen akan melintas. Sial! Gadis kecil itu dalam bahaya! Dia akan tertabrak truk jika menyebrang di sana
Tanpa pikir panjang, aku berlari ke tengah jalan dan mendorong badan sang gadis kecil ke tepi jalan. Namun naas, nasib malang menimpaku, truk muatan semen itu telah lebih dulu melintas dan seketika menabrak tubuhku.
BRUKH!!!
Badanku terpental jauh, aku masih sadar hingga kerumunan orang mengelilingiku. Aku terus mengapit hadiah yang ku beli untuk Yeona tadi. Darah segar mengalir di pelipis ku. Tangan, kaki, dan badanku tidak bisa digerakkan lagi.
Aku hanya bisa pasrah, jika ini adalah akhir bagiku. Aku ingin terlebih dahulu memberikan hadiah ini pada Yeona. Aku ingin untuk terakhir kalinya melihat senyumnya. Aku ingin, memeluknya untuk yang terakhir sebelum aku pergi meninggalkan dia.
