Maaf banget ya nunggu lama wkwkw
Banyak yang harus aku kerjain nih.
Btw Komen dan Votenya ya bun!***
Setelah Bai Lu tersadar, dia bisa melihat Bai Fang berdiri menatapnya dengan mata menajam. Hal itu membuat Bai Lu terkejut bukan main. Dia segera terbangun, beranjak dan memukul sang adik dengan bantal yang dia genggam.
"Apa yang kamu lakukan, kamu membuatku takut!"
Bai Fang meringis, kakaknya ini memang sangat bertenaga. Padahal tubuhnya sedikit kurus dan menurut Bai Fang, kakaknya ini sama sekali tidak punya isi.
"Apa yang kamu Lihat?!" Tukas Bai Lu tajam.
Bai Fang menggeleng pelan, "Kakak tertua terlalu galak. Tidakkah, Kakak mau merubah sikap kakak jadi sedikit lebih lembut?" Bai Lu berdecak.
"Memangnya apa pedulimu?"
"Aku adalah adik, jadi harus peduli terhadap kakak perempuan satu-satunya." Bai Lu kembali tenang dan duduk ditempatnya semula.
"Menurutmu, aku harus seperti putri yang lain? Berkelakuan sopan. Agar bisa bertahan di istana ini?" Bai Fang terdiam.
"Oh ayolah, jika kalian tidak menerimaku. Cukup mudah untuk membuatku pergi, bukan?"
Bai Fang meringis, bukan itu yang dia maksud. Tapi rasanya, Bai Fang sudah membuat Kakaknya marah besar, walaupun terlihat datar dan sangat cantik ketika jutek.
"Apa yang kamu lihat?" Bai Lu kembali bertanya cuek.
Bai Fang menggeleng, "Kakak terlalu berlebihan, aku hanya ingin melihat wajah kakak, memangnya tidak boleh?"
"Memangnya ada apa di wajahku?"
Bai Lu segera mengambil cermin dan sedikit terkejut melihat wajahnya yang polos, tanpa tambahan sesuatu yang bisa membuatnya terlihat jelek.
"B-bagaimana bisa?" Bai Lu terkejut bukan main.
"Tenanglah, kita berdua sudah tau. Kakak ternyata sangat cantik, kenapa aku tidak menyadarinya dari lama?"
Bai Lu mendengus sebal, kemudian melangkah kembali kearah ranjang. Mendudukan tubuhnya tepat di tepi ranjang.
"Terimakasih, tapi aku memang cantik."
Bai Fang meringis, "Entah mengapa aku menyesal setelah mengatakannya."
"Eits! Kata yang sudah diucapkan, aku sudah kunci. Jadi tidak bisa seenaknya ditarik kembali." Bai Fang terdiam.
Bukan karena ingin mengabaikan ucapan kakaknya. Tapi dia berusaha mengingat apa yang ibunda katakan padanya, sebelum pergi tadi.
Bai Lu mengernyit pelan, kemudian mendesah pasrah dan kembali merebahkan diri diatas ranjang. Bai Fang yang sadar segera menarik kembali tangan, Bai Lu.
"Apa yang akan kakak lakukan?" Tanya Bai Fang.
Bai Lu menguap lebar, "Menurutmu apa? Aku mengantuk, jadi bisa enyah dari hadapanku dan biarkan aku tidur." Bai Fangs segera menggeleng.
"Tidak bisa kak, Ibu menyuruh untuk mengajak Kakak pergi ke Aula. Karena insiden kemarin membuat Ibunda marah besar---"
"Tunggu, jangan bilang ibu menyalahkan Kerajaan Guo atas hal ini?" potong Bai lu dengan cepat, Bai Fang mengangguk ragu.
Bai Lu berdecak, "Tidak, ini bukan salah mereka. Tapi seharusnya ini menjadi salahku." Bai Fang menatap tak mengerti, namun kemudian mengajak Bai Lu untuk segera menemui ibu mereka.
Bai Lu tampak cantik dan anggun mengenakan hanfu berwarna lilac. Jangan lupakan hiasan bibirnya yang semerah bunga mawar. Bahkan ketika tambahan sedikit bumbu jelek, Bai Lu tetap terkesan cantik dan anggun.
Begitu pandangan Bai Fang ketika melihat kakaknya keluar dari kamar. Bai Fang merasa, karena mungkin saja dia sudah melihat kakaknya itu sebelumnya, jadi tidak merasa kalau Bai Lu itu aneh lagi.
***
Mereka menyambut gembira ketika Bai Lu melangkahkan kakinya menuju aula. Mereka semua tersenyum saat melihat Bai Lu duduk.
Bai Lu yang merasa aneh, mengarahkan tatapannya kepada sang Ayah, seakan bertanya, "Ada apa dengan mereka semua?"
"Syukurlah kamu sudah kembali sehat, Ibu senang melihatnya." Bai Lu menoleh kearah sang Ibu yang kini menatapnya dengan tatapan cerah.
"Katakan pada Wei-er, kakak ingin makan yang mana?" Bai Wei malah bangkit dan mempertanyakan hal tersebut.
"Tidak, biar Fang-er saja, silahkan apa yang ingin kakak makan terlebih dahulu?"
Bai Lu berdecak, " Kembalilah ke tempat kalian!"
Mereka berdua menurut, sementara itu ketika Bai Lu tidak sengaja melirik Tao Yin yang duduk diseberangnya, tatapan itu seakan mengisyaratkan betapa irinya dia melihat, Bai Lu.
"Tao Yin, kamu tidak perlu iri karena kelakuan aneh mereka," Tukas Bai Lu yang berhasil membuat Tao Yin membatu.
![](https://img.wattpad.com/cover/221429047-288-k279131.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Of Red Lotus Princess
Historical Fiction[BUKAN TERJEMAHAN! SEQUEL THE PRINCESS MASK] Bai Lu,Gadis yang memiliki darah keturunan lotus merah terakhir.Putri sulung kerajaan bai yang lahir dari rahim seorang permaisuri agung bernama Yue Fei. Diasingkan oleh keluarganya di sebuah perguruan be...