BAB 7 - BERBURU

854 66 2
                                    

PERHATIAN!
DILARANG MENJIPLAK!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA🥳

###

"Kakak tunggu disini ya,Kami mau bertemu dengan beberapa teman dari kerajaan lain." Ucap Bai wei,menyuruh Bai Lu dan Tao yin duduk menunggu di sebuah batu besar sebelum mereka memulai kegiatan berburu.

Sembari menunggu ditemani beberapa pengawal dan dayang.Tao Yin menatap Bai Lu dengan senyuman yang tak memudar sama sekali.

"Kenapa?" Tanya Bai Lu saat merasa dirinya diperhatikan oleh perempuan yang kini duduk disampingnya itu.

"Tidak ada kak,Aku hanya penasaran kenapa wajahmu bisa seperti ini?" Tanya Tao Yin dengan masih menjaga kesopanan dan tata krama.

"Bukan urusanmu." Jawab Bai Lu cuek.

Tao Yin hanya mengulum senyum kemudian duduk menatap lurus kedepan. "Apa keikutsertaanku membuatmu tidak nyaman?" Tanya Tao Yin dengan raut wajah sendu.

"Tidak." Bai Lu berujar dengan nada yang biasa saja.

"Maaf kalau aku mengganggu." Cicit Tao Yin pelan.

Hamparan rumput luas sebelum hutan belantara membuat mereka berdua hanyut akan sejuknya angin sepoi-sepoi yang menyapa permukaan kulit mereka.

"Sebenarnya aku ikut karena ingin bertemu dengan pangeran Gao." Ucap Tao Yin sembari terasenyum dengan wajah memerah.

Bai Lu mengernyit heran,perasan dia tidak pernah sama sekali bertanya mengenai alasan yang sebenarnya.

Wah...Sangat berbahaya kalau Tao Yin mengetahui rahasianya.Tipekal mulut yang kurang kuat kuncinya.

Rombongan pangeran terlihat dari kejauhan.Bai Lu merasa tidak perlu berkomentar,Ketika salah satu diantara mereka menatap rendah kearahnya.

"Kau mengajak siapa?" Tanya salah satu diantara mereka.

Yang Bai Lu ingat menggunakan pakaian berwarna emas bahkan terlihat sangat mencolok diantara yang lain.

"Dia kakak pertamaku dan juga adikku." Jawab Bai Wei seraya tersenyum tipis.

"Ada yang salah?" Bai Fang bertanya sarkas.

"Kenapa kau membawa wanita? Kau tau kan mereka sangat merepotkan." Keluh seseorang yang berdiri disamping Bai Wei.

"Aku tidak akan merepotkanmu,Maka kamu juga tidak boleh merepotkanku." Bai Lu membeo,Seakan tau apa yang mereka pikirkan.

"Kakakmu sungguh sombong Bai wei." Tao Yin menarik hanfu Bai Lu, "Biarkan saja kak,mereka memang seperti itu." Bisik Tao Yin.

"Aku sudah terbiasa." Jawab Bai Lu datar,Tanpa membalas dengan bisikan.

"Hei! Kalian berniat untuk berburu kan? Kenapa malah membuat rumit suasana." Tukas Bai Fang yang membuat mereka diam.

Mereka semua bersiap untuk berburu bersama.Tanpa Bai Lu dan Tao Yin ketahui,Ada taruhan yang disematkan pada kegiatan berburu kali ini.

"Tunggu!" Suara Bai Lu membuat mereka kembali ke posisi semula setelah hendak masuk kedalam hutan.

"Aku punya peraturan."

"Ck...Sudah cukup aturan istana yang membuat kami menderita.Jangan tambah lagi dengan aturab berburu."

"Gao jing,dengarkan kakakku!" Bai Fang menyela dengan nada tak suka.

"Jika kalian tidak diberi aturan,Kalian semua akan membabat habis hewan-hewan yang ada disana." Bai Lu berujar dengan suara dingin dan ekspresi datar.

"Pertama! Jangan pernah memburu hewan yang sedang hamil."

"Bagaimana kami tau dia sedang hamil?" Pangeran berbaju emas itu mengajukan pertanyaan.

Bai Lu mendengus, "Dewa memberikanmu mata untuk melihat bukan?"

"Lanjut! Yang kedua,kalian hanya boleh berburu lima hewan saja.Tidak lebih,Karena populasi hewan akan punah kalau kalian membawa banyak."

Mendengar ucapan Bai Lu,Gao Jing berbisik pada Bai Wei, "Bagaimana taruhan kita?"

Bai Wei tersenyum, "Akan sangat susah berburu,Siapa yang berhasil mendapatka 5 macam hewan buruan maka dia akan menang." Jawabnya balas berbisik.

Setelah itu mereka mulai berpencar, Bai Fang dan Huo Shan,Tao Yin dan Bai Lu,Bai Wei dan Guo Jing,Shen Chao dan Gao Jing.

"Padahal aku ingin bersama dengan pangeran Guo Jing." Tao yin tertunduk sedih.

"Diamlah! Kita harus mendapat hewan buruan." Balas Bai Lu.

Setelah itu dia mulai menajamkan indra pendengarannya.Suara riuh dedaunan yang terkena angin,Ngengat yang bersahutan,Serta sinar matahari yang tertutub rimbunnya pohon.Semuanya bersatu ketika Bai Lu mencoba mendengar lebih jauh lagi.

Tao Yin menatap Bai Lu tanpa mau menegurnya.Dia memasang ekspresi heran ketika Bai Lu sama sekali tidak terusik saat seekor ular pohon melewati kakinya.

Tao Yin bergidik,untungnya dia berhasil menjauh.Tiba-tiba Bai Lu membuka mata dan berlari mengarah utara.

Mau tidak mau Tao Yin mengikutinya dengan tergesa-gesa.Tao Yin tidak ingin ditinggal sendirian.Mengingat mereka pergi hanya berdua.

Tao Yin menatap takjub saat satu ekor rusa berhasil dia dapatkan.Bai Lu menghela nafas lega,karena Tao Yin tidak melihatnya menggunakan jurus meringankan beban.

"TOLONG!!" Teriakan itu membuat mereka berdua menoleh.

"Pangeran Guo Jing!" Tukas Tao Yin yang memang sudah hapal dengan suara lelaki pujaannya itu.

"Ikut aku!" Tukas Bai Lu yang terpaksa melepaskan hewan buruannya.

Mereka terus berjalan ke utara,Hingga mereka melihat Bai Wei yang sekarang memegang tangan Guo Jing.

"Pangeran Guo Jing!" Tao Yin memekik histeris.

Sementara Bai Lu hanya menatap adegan dramatis itu dengan wajah datar.Bukankah Jurangnya tidak terlalu dalam? Kenapa tidak dilepaskan saja?

"Bai wei,Lepaskan tangan Guo Jing." Ujar Bai Lu tenang.

"APA?!" Tao Yin memekik dengan ekspresi terkejut.

"T-tapi kenapa?" Bai Wei bertanya lirih karena masih memegang tangan Guo Jing.

"AKU RASA KAKAKMU SUDAH GILA BAI WEI! T-TOLONG JANGAN LEPASKAN." Pinta Pangeran Guo Jing seraya mengeratkan pegangannya.

"Lepaskan Bai wei!" Titah Bai Lu.

"Kakak! Dimana hati nuranimu!" Pekik Tao Yin yang sudah bergelinang air mata.

Bai Lu nampak tidak peduli,Dia kemudian maju kearah Bai Wei.Melepaskan genggaman itu dengan satu senggolan kakinya.

"TIIDAAAKKK!" Guo Jing berguling kebawah.

Tao Yin memekik keras kemudian menangis,Sementara Bai Wei menatap tidak percaya kearah kakak perempuannya.

"Kau benar-benar jahat kak!"

Blood Of Red Lotus Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang