BAB 11 - PERMATA TERSEMBUNYI

817 70 3
                                    


Ayo-ayo jangan lupa untuk memasukan cerita ini di reading list kalian ya!

Vote+komen jangan diabaikan!

###

Rahangnya mengeras dengan sempurna, dia tidak akan menyangka kedatangan tamu seperti ini. Tamu yang selama ini dia hindari karena tidak ada satupun dari mereka yang tahu kalau kerajaan Guo berkhianat.

Tatapan mata tajam bak pedang yang siap menghunus jantung, membuat Raja Guo bungkam ketika dihadapkan dengan sosok Raja Iblis.

Makhluk immortal sekelas dewa yang selalu mencari gara-gara, terkenal dingin dan tidak berperasaan. Datang secara sukarela untuk tinggal sementara waktu di dunia manusia.

"Siapa tuan tidak tahu diri itu?" Permaisuri Liu Feng nampak tidak suka. Terbukti saat kedua pria itu datang dengan tidak sopannya.

Tatapan yang dilayangkan oleh permaisuri Liu Feng rupanya membuat amarah yang berusaha Zhao han redam bangkit kembali. Ingat! Dia adalah raja iblis yang kejam dan tidak berperasaan.

Dan sekarang? Dia dihadapkan oleh tatapan yang tak layak ia dapatkan. Andai saja dirinya ingin mengeluarkan kekuatan untuk mencungkil kedua bola mata yang indah itu. Bisa saja ia lakukan, tapi sepertinya ia harus menahan itu semua.

Darah lotus sialan! Umpatnya dalam hati. Kalau bukan karena mencari darah abadi itu, dia tidak akan sudi menginjakan kakinya di dunia manusia yang hina ini.

Lebih baik berpesta pora di Daratan timur, Sebebarnya ia masih tidak mengerti kenapa raja Guo terlihat menolak dan meremehkannya sekarang.

Apa yang Fang len katakan pada Guo Shang mengenai kedatangannya kedunia manusia kali ini?

Zhao Han menatap Fang len tajam, pria yang ditatap itu malah memasang wajah bingungnya.

Raja Guo kemudian tersenyum ramah, "Saya sangat merasa tersanjung kedatangan dua pemuda berbakat seperti kalian." Zhao han hanya tersenyum tipis, namun senyuman itu bukanlah senyuman yang patut dinantikan.

Karena setiap senyuman tipis yang keluar dari bibir tajam milik si raja iblis. Menandakan ketidaknyamanan yang dirasakannya, mungkin akan berakhir kerajaan itu hancur ditangannya.

Ingat? Dia adalah raja iblis, bahkan dewa pun seperti enggan mencari dengan masalah dengannya. Kalau iti tidak berkaitan dengan keseimbangan antara kehidupan immortal dan dunia manusia yang fana.

Raja Guo Shang mencoba untuk menyenbunyikan gemetar hebat akibat sebuah senyuman tipis tersebut. Rupanya Zhao han tidak main-main dengan kedatangannya kali ini.

Guo Shang merubah sikapnya menjadi menghormati dan melayani mereka berdua dengan baik. Membuat permaisuri Liu Feng bertanya-tanya.

Apa hubungan kedua pria tampan ini dengan suaminya?

Apakah mereka anak dari selir teesembunyi? Bahkan Liu Feng dengan berani menatap dengan pandangan menyelidik dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Mustahil! Batinnya berteriak, melihat wajah tampan yang lebih mirip dewa tersebut. Suaminya tidak setampan itu, bahkan Guo Jing dan Gao Jing harus bersyukur memiliki wajah tampan berkat gen ibunya.

"Apa nyonya Liu Feng ada masalah?" Suara Fang len membuat Liu Feng tersadar, senyuman terbit diwajah cantiknya yang tidak pudar dimakan usia.

Liu feng memilih pamit daripada mengurus kegilaan yang dibuat oleh suaminya itu.

Setelah Liu Feng pergi, Raja Guo shang menyuruh seluruh pelayan dan prajurit untuk menunggu diluar. Guo shang memiliki banyak pertanyaan yang harus dituntaskan sekarang.

Semua prajurit dan pelayan sudah berada diluar. Kedua pria tampan itu nampak menunggu langkah yang diambil oleh Guo shang.

Zhao han hanya menatap datar saat Guo shang bersimpuh memohon ampun karena bersikap tidak sopan kepadanya.

"Dasar si tua bodoh!" Fang Len berkata dengan nada serius. Ia tidak buta untuk melihat senyum tipis yang terbit dari wajah Zhao han.

"Ampuni hamba yang mulia!" Guo shang kembali bersujud.

"Kita lihat, kematian apa yang cocok untukmu. Haruskah aku membiarkan serigala liar mencabik tubuh gempalmu itu." Guo shang menelan ludah gugup.

Mendengar suara dingin dengan nada penuh intimidasi membuatnya merasa terpojok.

"Ampuni saya, s-saya tidak bermaksud untuk melakukan hal tersebut pada yang mulia raja iblis. Saya hanya berusaha menyembunyikan fakta kalau saya berkhianat pada kelima kerajaan lainnya." Guo shang tentu takut mati.

Mendengar ancaman Zhao han yang tidak main-main membuatnya bergidik ngeri. Dia tidak ingin mati! Dia masih ingin menikmati hidupnya.

"Aku tidak peduli." Jawaban singkat Zhao han membuat Guo Shang merasa gusar dan takut disaat yang bersamaan.

Oh dewa! Apa yang diinginkan raja iblis ini sebenarnya?

###

"Bai Lu!" Yue fei menatap putrinya itu yang kini masuk kedalam istana dengan kondisi berantakan.

Dimana wajahnya tidak memiliki noda cacat yang selama ini menemani wajahnya.

Bai Lu menepuk jidatnya saat lupa akan noda buatan yang ada diwajahnya itu. An Lin juga terkejut kemudian mengambil noda cacat buatan lalu memakaikannya pada Bai Lu.

Bai Lu berbisik pada An Lin, "kenapa aku bisa lupa kalau tadi sempat melepasnya, tak heran gadis-gadis disana menatap terpesona kearahku." An Lin mengangguk, "Saya pun baru ingat nona." Balasnya.

"Apa yang kalian berdua lakukan disana? Cepat masuk!" Titah permaisuri kerajaan Bai itu tidak terbantahkan.

Mereka menghampiri Yue Fei dengan perasaan harap-harap cemas. Bai Lu bahkan tanpa sadar meremas ujung pakaiannya.

"Kenapa pakaianmu seperti laki-laki Bai Lu?" Tanya Yue fei tanpa ekspresi.

"Karena aku tidak seperti perempuan." Jawab Bai Lu asal.

Yue fei malah memelototkan matanya. "Jawab dengan benar! Apa perlu aku panggilkan guru untuk mengajarimu etika dan sopan santun." Bai Lu menunduk.

"An lin! Kenapa kau membiarkan nonamu melepasnya." Kini giliran An Lin yang menjadi sasaran murka sang permaisuri.

"Ampuni hamba yang mulia permaisuri." An Lin memilih bersujud daripada menjawab alasan yang sebenarnya.

Bai Lu juga tidak berbicara sepatah katapun setelahnya. "Cambuk dia 10 kali." Ucapan Yue fei membuat Bai Lu lantas melotot terkejut.

"Ibunda!" Nada tinggi itu berhasil membuat Yue Fei dan beberapa pelayan tersebut terkejut.

"An Lin tidak bersalah, kenapa dia harus dicambuk?" Ucap Bai Lu tidak terima.

"Karena dia dayangmu." Jawab Yue Fei singkat.

Bai Lu merasa marah sekaligus sedih mendengar ucapan ringan sang ibu. An Lin tidak melakukan kesalahan, kenapa dia yang harus dicambuk?

"Masih bagus aku berikan 10 kali hukuman cambuk. Kau mau dia aku berikan 100 hukuman cambuk?" Pertanyaan dengan nada mengancam itu berhasil membuat Bai Lu bungkam dengan ekspresi marah.

"T-tidak apa nona, ini memang sudah jadi peraturannya." An Lin yang sedang bersujud menarik pakaian Bai Lu.

"Aku benci tinggal disini! Kenapa aku mau ketika kau mengajakku pulang?" Ucapan itu melirih dibagian akhir.

Membuat nafas Yue Fei tercekat. Dia tidak menyangka Bai Lu akan semarah dan sekecewa itu padanya.

Yue fei tau kalau Bai Lu merasa tertekan tinggal di lingkungan istana yang penuh dengan aturan ketat. Karena dirinya pernah merasakan hal yang sama.

Setidaknya Yue fei meyakini kalau cara ini adalah cara terbaik untuk melindungi permatanya.

Blood Of Red Lotus Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang