BAB 14 - PUTRI YANG TERBUANG

896 63 7
                                    


Happy 1K reads wkwkwk btw
Apa ceritanya kurang menarik ya?
Mana nih vote dan komentarnya wkwk

###

Zhao Han berbaring di peraduannya, sunyinya malam tidak menyurutkan ambisinya untuk segera mengambil alih lotus merah.

Dewa iblis sepertinya akan sangat kuat jika berhasil menenggak satu cangkir lotus merah itu.

Kedua sudut bibirnya terangkat, Aroma khas lotus merah yang ia rasakan membuat semangatnya kembali terbakar.

Suka tidak suka! Mau tidak mau dia harus segera menemukan si pemilik lotus merah. Dia tidak peduli jika alam Dewa akan jengah dengan kelakuannya kali ini. Lagipula Alam Iblis tidak akan pernah menuruti apa yang ditetapkan Alam Dewa bukan?

"Tuan!" Fang Len masuk kedalam peraduan Zhao han dengan tidak sopannya. Membuat Zhao Han menatap tajam kearah asisten pribadinya itu.

"Apa yang membuat asisten kurang ajarku ini berani masuk kedalam peraduanku tanpa persetujuan." Fang Len merasa kikuk lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Baiklah, Ada apa?" Zhao Han bertanya dengan nada datar dan raut wajah serius.

"Hamba melapor pada yang mulia karena Malam besok akan diadakan perjamuan mewah oleh kerajaan Guo yang mengundang seluruh keluarga kerajaan yang lain." Ujar Fang Len menjelaskan pada Zhao Han mengenai rencana Raja Guo.

Zhao Han menarik kedua sudut bibirnya, "Ck... apa yang sebenarnya direncanakan oleh si tua bangka itu?" Tidak perlu pusing memikirkan kehidupannya didunia manusia. Selama masih ada manusia dengan banyak dosa seperti Raja Guo, Semua akan berjalan dengan begitu mudahnya.

"Aku tidak peduli dengan pesta semacam itu Fang Len!" Zhao Han berujar tajam.

"Hhh..." Fang len menghela nafasnya lelah.

"Raja Guo mengharuskanmu untuk hadir. Karena dia sudah mengatakan kepada seluruh kerajaan kalau kau adalah adiknya." Habis sudah kesabaran Fang Len. Rajanya ini sekali-kali perlu di ajak santai.

"Tidak sopan! Kau dan raja Guo sama saja. Kenapa kalian berdua tidak memiliki rasa hormat!" Fang Len menunduk.

Mati aku! - Batin Fang Len.

"Ampun yang mulia! Hamba hanya melaksanakan perintah dari raja Guo untuk menyampaikannya pada Yang Mulia." Fang len membungkuk hormat, baiklah mulai saat ini dia tidak akan bermain-main lagi dengan si raja Iblis.

"Anda harus datang, Ini kesempatan langka. Kita tidak tau bukan diantara tamu yang datang akan ada lotus merah?" Zhao Han terlihat menimbang ucapan Fang Len.

Memang tidak menutup kemungkinan kalau diantara para tamu akan memiliki darah lotus merah.

"Aku tetap tidak ingin kesana." Ujar Zhao han dengan nada tegas, Aura yang tadinya sedikit menghangat berubah menjadi dingin dan mencekam.

Daripada Fang Len tersiksa dan ketakutan, Bukankah lebih baik menyerah dan kembali ke kamar lalu berbaring santai?

#

Kerajaan Guo mengadakan pesta perjamuan besar. Bahkan seluruh kerajaan diundang oleh Raja Guo, entah apa yang sedang merasuki Raja Guo sehingga membuat pesta sebesar ini.

Kerajaan Bai mengutus Bai Lu dan Tao Yin untuk hadir. Sementara kedua pangeran dari kerajaan itu mohon pamit karena sesuatu.

"Kak." Bai Lu menoleh kearah Tao Yin.

"Aku tidak ingin malu." Ujar Tao Yin dengan wajah tanpa bersalahnya. Bahkan Bai Lu hanya menjawab dengan anggukan dan wajah datar.

"Baiklah, Bilang saja kepada mereka kalau kita sama-sama tidak saling mengenal." Tao Yin tersenyum lembut.

Kalau dilihat dari pakaiannya sekarang, Bisa Bai Lu akui kalau Tao Yin terlihat lebih cantik darinha, Padahal kalau Bai Lu mau melepas cacat buatan yang ada diwajahnya. Tao yin bisa menggeram kesal melihatnya.

"Adik Tao Yin?" Seseorang menepuk bahu Tao Yin, Bai Lu ikut menoleh karena kebetulan dia masih berdiri didekat Tao Yin.

"Ah, Kakak Ying aku merindukanmu!" Pekik Tao Yin girang lalu memeluk perempuan cantik dengan hanfu berwarna merah muda serta sulaman indah disetiap bagiannya. Wajahnya yang tirus serta senyumannya yang menawan, Bai Lu akui sungguh memikat.

Perempuan itu nampak melirik sekilas kearah Bai Lu dengan tatapan bingung, "Siapa dia?"

Saat Tao Yin hendak menjawab, Bai Lu lebih dulu berkata. "Saya hanya putri terbuang dari kerajaan Bai. Mohon nona memaafkan keberadaan saya yang lancang." Ucap Bai Lu kemudian pamit undur diri bersama dengan An Lin.

An Lin yang masih cengo tersadar dengan segera saat Bai Lu menarik tangannya untuk segera menjauh.

"Nona! Kenapa anda berkata seperti itu? Anda adalah putri sulung kerajaan Bai." Bai Lu memutar bola matanya malas.

"Diamlah Tao Yin!" Tukas Bai Lu.

Tao Yin menunduk diam, Bai Lu merasa aneh saja kenapa An Lin bisa sekesal itu padahal dia tidak merasa tersakiti sama sekali.

Mereka berdua berada disebuah taman kecil yang letaknya jauh dari tempat pesta. Bai Lu menggeleng mengetahui tempat ini yang sepi dan minim pencahayaan. Padahal tempat ini sangat indah walaupun hanya sinar bulan yang menerangi.

"Kau menghalangi cahaya." Bai Lu dan An Lin sama-sama terkejut mendengar suara itu.

Suara yang familiar dengan aura dingin sebagai temannya.

"Kau tuli? Aku sedang menyuruhmu menyingkir putri yang terbuang." Suara itu merendah diiringi langkah yang terdengar mendekat.

Blood Of Red Lotus Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang