BAB 9 - RENCANA ZHAO HAN

891 71 6
                                    

PERHATIAN!
DILARANG MENJIPLAK!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA🥳

###

"Ada apa Bai Lu?" Yue fei bertanya pada putrinya itu saat ia datang dengan tiba-tiba bersama satu orang dayang.

"Ananda mohon izin keluar istana ibunda." Yue fei tersenyum ketika mendengar ucapan penuh sopan dituturkan oleh Bai Lu.

"Bawa beberapa pengawal bersamamu." Bai Lu menggeleng dengan cepat.

"Tidak ibunda,Ananda tidak membutuhkan seorang pengawal.Cukup An Lin saja yang menemani ananda." Bai Lu membungkuk hormat.

Yue fei kembali memikirkan cara lain, "Kenapa tidak mengajak Tao yin?" Bai Lu sukses mendongak dengan ekspresi kesal.

Hilang sudah moodnya untuk menjaga sopan santun. "Untuk apa msngajak dia? Apa karena dia anak selir pertama?" Yue fei sontak terkejut lalu menatap tajam kearah Bai Lu.

"Kenapa? Bukankah aku mengatakan hal yang sebenarnya?" Ujar Bai Lu dengan ekspresi tenang.

"Ayahmu tidak punya selir Bai Lu,Awas saja kalau ayahmu itu berani membawa selir kerumah.Sudah ibu usir dia dari peraduan." Bai Lu menahan dirinya untuk tidak tersenyum geli.

"Lantas,Siapa Tao Yin?" Tanya Bai Lu.

"Bai Fang bilang,Tao yin adalah putri dari selir pertama." Bai Lu memasang ekapresi heran ketika sang ibu malah tertawa kencang.

"Aduh Bai Lu,Kau sungguh membuatku tertawa sampai seperti ini." Yue Fei menggeleng,Menghapus genangan yang berada disudut matanya.

"Bai Lu,Tao Yin itu sepupumu.Putri bungsu bibi Tang yin dan paman cou yu." Ujar Yue Fei.

"Siapa mereka?" Bai Lu membeo dengan wajah bertanya-tanya.

"Dia adalah orang yang berjasa dalam hidup ibu.Suatu saat kau akan bertemu dengan mereka,kalau tugas didaratan tengah sudah selesai.Tao Yin ditipkan semenjak usianya 10 tahun."

Bai Lu mengangguk paham, "Jaga dia Bai Lu,Dia sangat kesepian ditambah lagi kedua orangtuanya belum kunjung kembali." Bai Lu mengangguk.

Setelah keluar dari aula paviliun Peony,Bai Lu akhirnya bisa bernafas lega.Karena sekarang dia tidak perlu cemas dengan kecemburuan sosial lantaran dia putri pertama.

Kebetulan Tao Yin berjalan dari ujung menuju tempatnya berada.Setelah sampai Tao Yin sempat membungkuk memberi hormat.

"Maafkan aku untuk masalah kemarin kak,Aku hanya takut ibu pangeran Guo Jing terkesan olehmu." Cicit Tao Yin seraya menunduk menahan air mata yang hendak keluar.

"Hei! Sudahlah,Lagipula semua sudah berakhir.Ditambah lagi aku sama sekali tidak menyukai pangeran Guo Jing." Mendengar itu Tao Yin sontak membelalakan matanya dan memeluk Bai Lu.

"Benarkah? Aku kira kau juga menyukai pangeran Guo Jing." Ucap Tao Yin yang masih memeluk Bai Lu.

"Lepaskan." Ujar Bai Lu yang merasa tercekik ketika Tao Yin memeluknya erat.

"Aku akui Guo Jing memang tampan,Tapi dia bukan tipeku.Karena aku tidak menyukai pria lemah." Ujar Bai Lu datar.

Tao Yin tersenyum, "Terimakasih kakak pertama." Tao Yin berkata dengan nada ceria.

Baru saja Bai Lu hendak menawarkan mengajak Tao Yin keluar istana.Tao Yin sudah pergi berlari kegirangan,Bai Lu menggeleng pelan melihat tingkahnya.

"Nona,Kau tidak takut mereka mengenalimu?" An Lin berbisik pada nonanya ketika mereka berjalan tanpa penyamaran.Walaupun mereka hanya menggunakan pakaian Rakyat biasa.

"Mereka tidak akan mengenaliku." Jawab Bai Lu Acuh.Ia menikmati permen gula bermotif kupu-kupu yang barusaja dia beli.

"T-tapi bagaimana kalau ada yang mencoba menculik nona." An Lin bertanya dengan raut wajah cemas.

"Ck,Siapa yang mau menculikku? Apa untungnya?" Bai Lu mendelik sebal,"Diam dan jangan bertanya lagi An Lin,Atau ku kusuruh kembali kedalam istana." An Lin membungkuk takut.

"Hamba tidak berani nona."

"Bagus!"

###

"Alam dewa dan alam manusia itu berbeda.Kalau kau terus nekat pergi ke alam manusia untuk mencari keturunan Lotus merah,Aku rasa itu bukan ide yang baik." Tatapan tajam penuh intimidasi itu berhasil membuat pria yang kini duduk berhadapan dengannya,menatap dengan wajah gemetar.

"K-kau tau kan? Kaisar langit akan sangat marah bila mengetahui hal ini.Jangan pernah melakukan hal yang membuat suku kita rugi." Walaupun dia merasa takut dengan tatapan itu,namun tetap tidak mengurungkan niatnya.

"Aku tidak peduli." Ujarnya diselingi senyuman dingin penuh makna.

"Zhao han!" Pekik pria itu saat mata tajam sang raja iblis menyorot setiap gerak-geriknya.

"Intinya aku akan menetap di kerajaan Yang untuk selama aku tinggal di alam manusia.Jangan pernah berpikir untuk menghentikanku,Karena aku tidak akan pernah menurutinya." Zhao Han berucap dengan nada tenang lalu menarik nafas dalam sebeluk memghembuskannya dengan kasar.

"Ingat kosekuensi yang akan kau dapatkan jika kau berani menghalangi rencanaku Fang Len." Pria bernama Fang Len itu menelan ludahnya gugup.

Menahan gemetar yang seakan-akan ingin menunjukan atensinya. "Lagipula tidak akan ada yang mengenali lotus merah sebaik diriku."

Blood Of Red Lotus Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang