BAB 17 - MENGAWASIMU

593 59 7
                                    


Bai Lu duduk termenung disebuah danau yang terlihat memantulkan cahaya bulan. Seharusnya, dia ikut bersama dengan keluarganya untuk sekedar beramah-tamah semata. Keluarga kerajaan.

Kerajaan Gao memang memiliki sebuah titik tenang, dimana jauh dari keramaian. Bai Lu menghela nafas, tampak dari wajahnya yang tak menampik ekspresi gembira, membuat pelayan yang masih setia mendampinginya, ikut menghela nafas.

"Apa yang membuat nona tampak lelah?" An lin, rupanya lupa kalau dirinya hanya seorang pelayan yang tidak perlu penasaran, dengan bagaimana kondisi suasana hati majikannya. Bai Lu berdecih, "Ada angin apa? Kau tiba-tiba bertanya dengan lancang padaku?"

Tak disangka, balasan Bai Lu membuat lutut An Lin gemetar. Dia kira, Bai Lu akan memaafkannya dan, katakan pada pelayan kecil ini sekarang. Kenapa Bai Lu terlihat tidak bersahabat semenjak masuk kedalam suasana pesta ini?

Pohon sakura berguguran diterpa angin malam. Bai Lu menarik kedua sudut bibirnya ketika melihat hal tersebut. Melihat daun sakura yang berguguran lalu terbang diterpa angin malam, terasa menyejukkan hati yang sedang gelisah.

Saat ini, yang dia pikirkan bukan hanya mengenai keluarga barunya. Tapi, mengenai pesan pamannya. Dia ingat betul, seseorang tengah mengincarnya saat ini.

Bai Lu tidak mungkin mengatakan pada ibunya, karena Bai Lu yakin. Raja Iblis lebih kuat dari pasukan kerajaannya. Bai Lu harus mulai berhati-hati dengan semua pria yang ia temui.

Dia belum sempat menikmati hidupnya dengan indah. Bahkan Bai Lu bercita-cita memiliki anak lelaki yang lucu, yang siap ia bawa kemana-mana untuk berkelana.

Yang pasti, Bai Lu tidak akan pernah menikmati keindahan didalam hidupnya. Dia ingin kebebasan, namun darah yang mengalir ditubuhnya seakan tidak mengizinkannya untuk itu.

"An Lin, Ayo antar aku mencari kudapan enak untuk malam ini." An Lin mengangguk dengan patuh, lalu mengikuti sang nona muda dari belakang.

Tampaknya suasana hati sang nona belum membaik, karena An Lin masih melihat nonanya itu tidak bergeming setelah melihat kue bulan cantik yang selalu menjadi kesukaannya.

"Kenapa warnanya berubah?" An Lin menoleh ketika mendengar gumaman kecil dari nonanya.

"Ada yang salah, nona?" An Lin mengambil inisiatif untuk bertanya pada Bai Lu. Namun, yang ia dapat hanya sebuah gumaman tak jelas untuk kedua kalinya, Lagi.

Satu persatu kue yang ada diatas meja, langsung dilahap tanpa memperdulikan tata krama yang berlaku bagi para gadis. An Lin menggeleng pelan, Nonanya ini memang sangat ajaib bukan?

Memangnya, siapa yang akan menegurnya? Bahkan kaisar sendiri mungkin saja tidak akan melakukan hal tersebut, buang-buang waktu saja!

"We... An Lin, apa yang sedang kamu pikirkan? Kenapa kamu diam disana?" An Lin menoleh ketika melihat Bai Lu yang ternyata sudah berdiri jauh darinya.

"M-maaf nona."

Bai Lu mengernyit heran, "Ada apa denganmu hari ini? Oh, sesekali terlihat sopan memang bagus."

An Lin hanya menunduk, setelah Bai Lu berbalik barulah dia mendongak dan menghela nafas.

"Dasar nona!" Gumamnya.

###

"Lihat, Darimana saja dirimu?" Tampaknya sang Permaisuri mengomel melihat tingkah laku putri sulungnya. Tanpa ada rasa bersalah, Bai Lu mendekat dan duduk acuh ditempatnya.

"Anak itu, memang benar-benar terlampau datar." Keluh permaisuri Yue Fei.

Tanpa mereka sadari, dari kejauhan sana ada mata elang yang mengawasinya, dan tidak jengah sedetikpun.

Raja Guo datang untuk sekedar melihat-lihat bagaimana pestanya terlaksana dengan baik dan benar.

Raja Guo mampir ketempat kerajaan Bai. Untuk sekedar bertegur sapa dan menanyakan bagaimana dengan pestanya.

Sementara, Bai Lu merasa ada yang tak beres dan aneh. Seseorang terasa mengawasinya saat ini. Jantungnya berdebar kencang ketika merasa dirinya saat ini tengah dalam bahaya.

"Apa disini, ada raja iblis?" Ucapnya bermonolog. Bai Fang tampak mengamati sang kakak dalam diam, "Ci, apa yang sedang kau lihat?" Tanya Bai Fang.

Bai Lu menoleh pada sang adik, lalu menjawabnya hanya dengan sebuah senyuman sekilas.

"Kau aneh sekali hari ini." Ucap Bai Fang.

"Tidak ada yang aneh, mungkin kau hanya sedikit terkesima melihat gaunku yang indah." Balas Bai Lu.

Seseorang menarik kedua sudut bibirnya. Rahangnya yang mengeras dengan senyum mematikan, bukankah itu pemandangan yang mengerikan?

###

Wkwkwk maaf banhet lama update...
Jangan lupa komentar, terimakasih👍🙏



Blood Of Red Lotus Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang