Happy reading!
ฅ^•ﻌ•^ฅ
Jangan lupa pencet bintang dan komen banyak-banyak!
[ thankies。♡ ]
"Maksud lo apa sih, Woo? Gue gak ngerti."
Rose tertawa.
Tawanya canggung. Begitu pula tatapannya.
"Bohong."
Rose menggigit kecil bibir bawahnya. Seolah tertangkap basah.
Lalu menghindari tatapan Eunwoo.
"Ngomong sama gue. Siapa?"
Gadis itu kini menunduk. Menunduk dalam.
Bahunya bergetar hebat.
Membuat Eunwoo tersadar kalau nada dari pertanyaan yang ia lontarkan tadi terlalu tinggi.
"Maaf. Gue salah. Gue terlalu maksa lo ya? Maaf, Rose. Maaf."
Tubuh Rose semakin bergetar hebat kala Eunwoo memeluknya erat.
Diikuti suara tangis yang membuat Eunwoo panik, merasa sangat bersalah hingga terus-terusan mengucap kata maaf.
Jemarinya tanpa henti mengelus surai halus itu lembut, sangat lembut, seakan takut jika jari-jari besarnya akan menyakiti gadis itu.
Butuh waktu lama hingga tangisan itu akhirnya berhenti. Namun sedikit aneh karena Eunwoo tidak merasakan pergerakan apapun dari Rose.
"Rose?"
Tak ada jawaban.
Eunwoo melonggarkan pelukannya. Dia baru sadar kalau tadi pelukannya terlalu erat. Rose gak mati karena kehabisan nafas kan?
Dengkuran kecil membuatnya merasa begitu konyol karena bisa-bisanya ia berpikir kalau gadis itu mati karena pelukannya.
Wajah mungil dengan mata sembab itu sekarang tertidur nyenyak— dalam pelukannya.
Rose mengerjapkan matanya perlahan.
Namun sosok dihadapannya membuat Rose terkejut hinga hampir terjungkal kebelakang.
Eunwoo berbaring tepat disebelahnya, memandangnya seolah tak berkedip.
Ketampanan Eunwoo seolah menamparnya—maksudnya— kesadarannya seolah menamparnya.
Jam dinding menunjukkan pukul 2 malam. Rose mengutuk dirinya sendiri, bisa-bisanya ia ketiduran disini. Di kamar Eunwoo. Hanya berdua bersama Eunwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE BOY
Fanfiction❝She's begging for your attention while other guys are begging for hers. Play your cards right, Jae.❞