Happy reading!
ฅ^•ﻌ•^ฅ
Jangan lupa pencet bintang dan komen banyak-banyak
biar aku semangat nulisnya!
[ thankies。♡ ]
"Alasan lo nolak Rose apa?"Terjadi keheningan sebentar ketika Doyoung melontarkan pertanyaan tersebut.
Jaehyun terdiam, nampak heran dengan pertanyaan yang keluar dari mulut Doyoung.
"Kenapa lo nanya itu?"
"Kenapa gak langsung lo jawab?" balas Doyoung cepat dengan tatapannya yang jauh lebih dingin sekarang.
Situasi rooftop kini diselimuti hawa yang mulai memanas.Semakin dibuat panas karena tatapan sengit kedua pemuda yang tengah berhadapan sekarang.
Jika ada yang melihat, mungkin langsung berpikiran bahwa mereka siap baku hantam sekarang juga.
"Buat apa gue jawab pertanyaan kayak gitu ke lo?"
"Buat apa juga gue kasih tau mereka dimana ke lo?"
Emosi Jaehyun memuncak.
Doyoung seperti sedang mempermainkannya sekarang.
"Gamau jawab? Oke, gue juga gamau kasih tau mereka dimana sekarang."Jaehyun memejamkan matanya sebentar kemudian menghela nafas panjang.
"Oke, gue bakal jawab."
"Alasan gue nolak Rose ya? Hm.. gue suka aja liat dia ngejer-ngejer gue kayak gitu." jawab Jaehyun sambil tertawa remeh.Melihat hal itu, membuat Doyoung langsung maju dan menarik kerah baju Jaehyun dengan kasar.
Doyoung menatap Jaehyun dengan tatapan yang penuh emosi dan bersiap melayangkan tinjunya sekarang juga.
"Cuma itu alasan lo?" tanya Doyoung dengan rahang yang mulai mengeras.
"Iya, puas?" jawab Jaehyun dengan tatapan menantang.
"BAJINGAN!"
Satu pukulan keras mendarat di pipi Jaehyun, membuat darah segar mulai mengalir pada sudut bibirnya.Doyoung tersenyum remeh.
"Menyenangkan? Ngeliat dia ngejer-ngejer lo kayak gitu?"
Jaehyun mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Lalu menatap Doyoung.
"Iya. Itu menyenangkan buat gue." jawab Jaehyun dengan senyuman angkuhnya.
"Apa masih menyenangkan, ngeliat dia yang sekarang berhenti ngejar lo dan ngacuhin lo?"
Jaehyun terdiam, senyuman angkuhnya kini mulai menghilang, digantikan dengan raut wajah yang sulit dijelaskan.Doyoung berbalik, lalu mendudukan dirinya pada sofa tak terpakai yang selalu menjadi saksi bisu atas kejadian-kejadian di rooftop sekolahnya.
"Berhenti jadi munafik. Dan, lo sendiri pun tau, kalo saingan lo gak cuma satu.""Lo juga harus berhenti berusaha dapetin apa yang bukan milik lo." balas Jaehyun dengan tatapannya yang begitu menusuk.
Doyoung tertawa sarkas, "Lo emang gak pernah berubah."
Ia lalu bangun dari duduknya dan mendekat ke arah Jaehyun, "Mereka ada dirumah Rose. Dan gue cuma mau ingetin lo satu hal, jangan ulangin kesalahan lo buat yang kedua kalinya sebelum terlambat."
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE BOY
Fanfiction❝She's begging for your attention while other guys are begging for hers. Play your cards right, Jae.❞