chapter 34

1.9K 308 31
                                    

Happy reading....

Chaeyoung menunduk menatap kosong rumput taman rumah sakit.sekarang ini ia tengah duduk di kursi taman dibawah pohon rindang ditemani oleh seulgi.sedangkan Jennie pergi menemui dokter lee.

Seulgi sesekali melirik chaeyoung yang hanya diam sesaat mereka sampai disana.

Seulgi tidak terbiasa dengan situasi seperti ini bersama chaeyoung,karena biasanya bocah itu punya segudang topik untuk diperbincangkan.seulgi kembali memperhatikan ponselnya,sebenarnya dia ingin mendengar tanggapan chaeyoung tapi seulgi sedikit trauma dengan tanggapan chaeyoung.yang saat itu chaeyoung memberi tanggapan ajaibnya tentang make up waktu itu.hadehhh

"chaeng?"

Chaeyoung yang sedang mengayunkan kakinya menoleh pada seulgi dengan tatapan bertanya.

Seulgi semakin merapat pada chaeyoung,kemudian memperlihatkan ponselnya dengan semangat.

"Kau tahu.."

"Tidak!!"sela chaeyoung cepat yang membuat seulgi menggeram kesal.

"Belum ih"chaeyoung menghela nafas.

"Kau tahu chaeng,ini adalah mobil paling mahal sekarang.lihat,keren kan?kapan ya aku bisa naik mobil seperti ini"ucap seulgi sembari menunjuk-nunjuk gambar mobil di ponsel nya.

Chaeyoung mengerling malas."andai aja itu gambar peti mati,apa unnie masih mau bilang'kapan ya aku bisa naik ini'hayoo"ucap chaeyoung menimpali.

Seulgi menggigit bibirnya kesal."tuh kan,nyesel aku"gumamnya.






"Unnie"panggil chaeyoung pelan

"Hmm?"seulgi masih mode kesalnya.

Chaeyoung menarik nafas panjang."aku tidak mau kemoterapi lagi"

Seulgi mengernyit."kenapa?"tanyanya lembut,kekesalannya hilang seketika.


Chaeyoung menunduk,kemudian menggeleng pelan."aku...mulai lelah"lirih chaeyoung menatap seulgi.

Seulgi terdiam menatap wajah yang selalu ceria itu kini menatapnya sayu.

Chaeyoung mendongak menatap langit,menghalau air mata yang tiba-tiba ingin turun.

"Saat jarum-jarum itu menembus kulitku,rasanya begitu perih,sakit,dan ngilu" upaya untuk mencegah air matanya agar tidak turun menjadi sia-sia.

"Aku ingin berteriak,mengumpati semua yang ada didalam sana tapi suaraku seakan menghilang"

"Aku ingin memberontak tapi tubuhku seakan tidak bisa digerakkan.aku berpikir,apa mereka memiliki dendam padaku sehingga mereka menghujani tubuhku dengan alat-alat yang begitu menyakitiku"chaeyoung terkekeh miris dengan kalimatnya sendiri.

Seulgi memalingkan wajahnya,menghapus kasar air matanya yang turun tanpa permisi.kemudian ia kembali menatap chaeyoung,memegang kedua bahu chaeyoung.

"Aku tidak mengerti dengan apa yang kau rasakan karena bukan aku yang menjalaninya.tapi chaeng,kamu kuat.kau tidak pernah sendiri,aku dan Jennie selalu ada bersamamu"ucap seulgi

Chaeyoung menatap lekat mata monolid itu."aku tidak pernah mengatakan jika aku sendiri unnie.tapi seperti yang kau katakan tadi,kau tidak mengerti dengan apa yang kurasakan,saat semua rasa sakit itu tertanam didalam tubuhmu.kau tidak akan mengerti"ucap chaeyoung menepis pelan tangan seulgi dibahunya.





"Ayo,dokter lee sudah..."ucapan Jennie terhenti saat melihat ada yang aneh pada kedua makhluk yang tidak pernah akur itu.

"Ada apa?"

Seulgi melirik chaeyoung yang memainkan ujung bajunya,kemudian beralih menatap Jennie.

"Bisa kita bicara sebentar?"ucap seulgi dengan mode seriusnya yang mengundang tatapan heran Jennie.

"Kita tidak punya waktu untuk itu bodoh,ayo chaeng"ucap Jennie meraih tangan chaeyoung.seulgi dengan cepat menarik Jennie pergi dari sana membuat tautannya pada chaeyoung terlepas.

Chaeyoung hanya diam,menatap Jennie yang berusaha melepaskan genggaman seulgi.




"Ya!!!ada apa denganmu?"bentak Jennie saat seulgi melepas genggamannya.mereka berada ditempat yang sedikit jauh dari chaeyoung.

Seulgi terlihat berpikir,membuat Jennie geram.

Jennie hendak pergi dari sana,tapi seulgi menariknya dengan kasar.

"Dengarkan aku dulu!!"ucap seulgi tegas.Jennie tertegun.

Seulgi menarik nafas panjang."chaeyoung..dia tidak ingin dikemoterapi lagi"

"Apa??"













"Ayo kita pulang"ajak seulgi pada chaeyoung yang melamun.

Chaeyoung terdiam,menatap uluran tangan seulgi.

"Jennie unnie?"

"Dia sudah pulang lebih dulu,ada pekerjaan katanya"ucap seulgi berbohong.

Chaeyoung menggigit bibirnya."apa dia marah?"

Seulgi menghela nafas panjang."tak apa,unnie akan memberinya pengertian nanti"

Setelah berbicara dengan Jennie,seulgi sempat menemui dokter lee untuk membicarakan perihal masalah ini.

Dokter lee mengatakan keputusan ini sangat disayangkan,apalagi kemoterapi chaeyoung terbilang cukup baik dan memiliki perkembangan.tapi mau bagaimana lagi,ini sudah menjadi keputusan chaeyoung.



Disisi lain,Jennie menjatuhkan kepalanya pada stir mobil.menyembunyikan wajah kacaunya disana.

"Apalagi yang harus kulakukan untuk bisa membuatmu lebih lama bersamaku,chaeng"lirihnya.

*

*

*

Chaeyoung hanya diam mengaduk-aduk supnya.sesekali menatap kearah pintu,berharap Jennie datang menemuinya.ini sudah dua hari Jennie tidak terlihat,membuat chaeyoung semakin murung.

"Tak apa,makanlah.Mungkin dia sedang sibuk.aku akan bicara padanya nanti"ucap seulgi mencubit pelan pipi chaeyoung.

Chaeyoung memakan sup didepannya dengan gerakan pelan,sesekali tangannya terangkat menghapus air matanya yang jatuh mengenai pipinya.

'Aku suka jika kucing itu tidak kesini lagi,tapi bukan dengan keadaan seperti ini'batin seulgi.

"Unnie"suara chaeyoung memecah keheningan.

Seulgi menghentikan aksi makannya,lalu menoleh pada chaeyoung.

"Aku akan menghilang"ucap chaeyoung menatap kosong didepannya.

Alis seulgi tertaut,kemudian ia berpangku tangan menatap chaeyoung dari atas sampai bawah.

"Kok gak ngilang?"

"Nanti,pas unnie lagi sayang-sayangnya"sahut chaeyoung kemudian melenggang ke kamar nya.

Seulgi mengerjap."dasar kutu kupret,udah serius juga"gerutu seulgi memukul meja didepannya.




Dengan lesu,chaeyoung berjalan kearah tempat tidurnya.kemudian langkahnya terhenti saat melihat obat-obatan diatas nakasnya.obatnya semakin banyak,asal kalian tahu saja.

Chaeyoung mendengus.tak lama ia tersenyum.

"Aku hanya memikirkan satu peraturan penting,kenapa kulakukan hari ini jika kau bisa melakukannya besok.ha!ha!ha!"

"Chaeng!!waktunya meminum obat!!!"teriak seulgi dari luar kamar.

Senyum chaeyoung luntur seketika.

'Sialan!!'


TBC...

Little ChipmunkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang