FAILED DATING (Sasusaku Version) Tamat

dua

Sudah seminggu berlalu sejak kencan gagalnya bersama gadis bernama Sakura. Dan selama itu pula, Sasuke menerima teror dari sahabat berambut kuningnya, Uzumaki Naruto.

Bungsu Uchiha itu yakin, sahabat berisiknya itu pasti sedang diberi mandat merepotkan dari ayahnya, Uzumaki Minato, sebab tidak ada kemunculan heboh Naruto yang menerornya secara langsung selama satu pekan terlewati. Melainkan, hanya berupa pesan berisi makian dan dering telepon yang selalu berbunyi tiap harinya, yang kemudian Sasuke abaikan.

Barangkali pada akhirnya Naruto berniat berhenti menerornya, sebab pada hari ini, setengah hari telah berlalu dan si kuning itu tak kunjung mengganggunya setelah pesan teror kemarin.

Lantas di jam empat sore ini, Sasuke tengah bersantai di ruang istirahan yang terletak di lantai dua cafe tempatnya bekerja, sekaligus miliknya sendiri. Sasuke sebenarnya merupakan anak dari seorang pengusaha sukses di Jepang. Ayahnya adalah pemimpin perusahaan yang didirikan keluarga Uchiha terdahulu dan dibesarkan secara turun-temurun.

Uchiha Group atau lebih dikenal dengan UG adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan ringan yang banyak dijumpai di berbagai toko swalayan dengan nama dan kemasan yang sudah akrab di masyarakat.

Namun ketika perusahaan itu hendak dibebankan padanya, sebagai salah satu calon penerus perusahaan atas pilihan kakek dan ayahnya, Sasuke menolak. Pemuda itu memiliki jalan lain untuk sukses, yakni lebih memilih mendirikan sebuah cafe. Pemuda itu mengawalinya dengan sebuah banguanan kecil yang diwujudkan dengan uangnya sendiri, serta mengajak bekerja sama temannya, Shimura Sai.

Tidak ada dari keluarganya yang menentang, mengingat betapa keras keinginan Sasuke dan akan sulit sekali mengajaknya bernegosiasi jika sudah berkeinginan. Apalagi melihat seperti apa perkembangan yang telah Sasuke buat dalam usaha yang diminatinya itu perlahan-lahan berdiri, sukses memberikan perasaan bangga terhadap keluarganya.

Dalam kurun waktu satu tahun, tempat nongkrong yang dinamai art cafe itu cukup untuk membuatnya terkenal di Konoha dan luar kota. Alasan tempat itu dinamai art cafe, adalah karena bangunan itu sendiri betu-betul dipenuhi oleh karya seni buatan Sasuke dan Sai, pula setiap karya tersebut bisa dibeli.

Salah satu seni yang sering dipamerkan adalah seni lukis. Selain itu juga ada beberapa macam karya seperti produk kreatif berupa DIY (Do It Your self : membuat sesuatu yang di lakukan sendiri tanpa memanggil tukang atau orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan) yang di buat oleh kedua pemuda itu.

Sasuke juga memberi peluang pada pegawainya maupun pelanggan yang ingin menyumbang karya dalam bentuk apapun yang ingin dijual atau sekedar dipajang. Bahkan Sasuke kerap membuat lomba bagi para pegawai maupun pengunjung, seperti membuat resep untuk menu baru, atau karya seni sebagus dan se-unik mungkin. Kemudian bagi para pemenangnya akan diberi hadiah berupa uang dan 2 menu gratis berbeda-beda selama satu minggu.

Karena konsep yang unik itulah membuat para pengunjung berbondong-bondong datang ke sana untuk bersenang-senang atau ada juga yang mencari keuntungan. Namun jumlah pengunjung yang makin meningkat membuat Sasuke pada akhirnya kewalahan. Maka, setelah ia sudah merasa yakin bisa menggaji orang lagi, pemuda itu berencana merekrut pegawai baru.

Meskipun Sasuke adalah bosnya, namun pemuda itu bekerja seperti pegawai yang lainnya. Selain bertugas menjadi penjaga kasir, Sasuke juga sering membantu pekerjaan lainnya seperti membantu pekerjaan dapur dan menjadi pelayan atau pun bersih-bersih.

Kendatipun sebetulnya Sasuke pandai memasak menu seperti Sai, tapi karena temannnya itu malas mengurusi uang, juga Haru yang memang pada dasarnya bertugas di dapur, selalu kewalahan jika menghadapi customer secara langsung. Atau kiba yang selalu salah memberi kembalian, dan tiga orang lagi Moegi, Mitsuki dan Genma yang hanya bisa ia andalkan sebagai pelayan.