sepuluh

2.5K 333 19
                                    

Semilir angin menerbangkan helaian rambut berbeda warna milik Sakura dan Ino, keduanya tengah berjalan lambat di halaman gedung apartemen yang ditinggali gadis pirang itu. Taman mini berada diantara sisi kiri dan kanan jalan yang kini tengah kedua gadis itu tapaki. Tampak Sinar lampu taman menghiasi kegelapan tempat tersebut. Mereka baru saja pulang dari apartemen Naruto dengan di antar Sai yang kini sudah berlalu.

"Aku hanya akan mengambil barangku dan pulang," adalah topik pertama yang keluar setelah turun dari mobil Shimura Sai.

Mata biru Yamanaka Ino langsung mendelik ke arah Sakura. "Jangan harap!"

"Ino.. aku sudah baik-baik saja. Luka ku bahkan sudah mengering."

"Apa susahnya tinggal di apartemenku? Tempat ku jauh lebih dekat dengan toko Akatsuki," balas Ino.

Sakura menatap Ino curiga. "Jangan bilang kau.."

"Apa? Jangan terlalu percaya diri. Aku tidak pindah kesana karena dekat dengan tempat kerja mu," elak Ino.

"Bahkan aku tidak berniat mengatakan itu." Sakura berhenti melangkah lalu bersedekap.

Ino menghela nafas. "Sakura, kau bekerja sampai larut, aku hanya ingin menyediakan tempat lebih dekat untukmu pulang," Ino mengaku.

Sakura hanya memandang Ino tanpa kata. Sulit, jika ingin berdebat dengan sahabatnya itu, mungkin Ino lebih berperan sebagai ibunya ketimbang sahabat.

Ino akhirnya menghembuskan nafas dan mulai melanjutkan langkah. "Kau tau... aku lebih setuju jika kau bekerja di tempat si Uchiha," ujar Ino sambil melangkah mendahului Sakura.

Merasa di ingatkan dengan topik itu, Sakura menyusul langkah Ino. "Kau tau, aku tak habis fikir pada kalian yang mengusulkan aku untuk bekerja di tempat orang itu. Kau tau sendiri dia membenciku."

Ino menoleh ke arah gadis berambut merah muda di belakangnya. "Jika dia memang membencimu, kau harus dengan sengaja membuat hari-harinya merasa terganggu dengan kehadiranmu."

Sakura mengeryit. "Kau ingin aku bersikap tidak tau diri?"

"Itu adalah cara balas dendam," ujar Ino.

Sakura memandang malas pada Ino. "Sebelum itu, mana ada orang yang mau mempekerjakan orang yang dia benci," Sakura berjalan mendahului Ino.

Ino menyusul langkah Sakura. "Aku bisa melakukan itu lewat Sai."

Sakura tak menghiraukan perkataan Ino dan terus melangkah.


***


"Kenapa Sakura ada di sini?"

Sementara di tempat Naruto, Uchiha Sasuke tengah mengintrogasi sahabat kuningnya itu.

"Apa lagi? Tentu saja di ajak Ino," jawab Naruto sambil memakan keripik kentang dengan mata yang terfokus menonton serial anime kesukaannya.

"Maksudku... kalian juga terlihat akrab?" Ujar Sasuke.

Naruto menatap pemuda itu beberapa detik. "Kau cemburu?"

Bugh

"Ah! Sakit brengsek!" Naruto memegangi kepalanya yang berdengung karena digampar si bungsu Uchiha. "Kenapa kau memukulku?" Jeritnya.

FAILED DATING (Sasusaku Version) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang