lima belas

2.2K 302 29
                                    

Mata hitam pekat Uchiha Mikoto bergulir kesana kemari mengikuti pergerakan sosok gadis berambut merah muda yang kini tengah berkutat di dapur. Wanita paruh baya itu tengah duduk di meja makan bersama putranya yang sedari tadi menatap heran kelakuan ibunya yang tak melepaskan pandangannya dari Sakura. Letak dapur dan meja makan memang hanya tersekat meja bar mini, sehingga membuat Mikoto bisa dengan leluasa memandang Sakura.

Setelah Sasuke mengenalkan Sakura pada Mikoto, ibunya itu sempat menawarkan diri untuk membantu gadis itu memasak, namun Sakura menolak sebab ia hanya memasak satu menu. Karena Mikoto mengatakan sudah makan, maka Sasuke tak memberi ide untuk membuat menu tambahan.

"Ternyata kamu anak yang patuh ya, Sasuke-kun." Mikoto berbicara dengan nada rendah.

Sasuke yang tengah meminum jus tomat buatannya sendiri, mengangkat sebelah alisnya.

Mikoto tersenyum lebar. "Tadi pagi ibu meminta calon menantu, dan sore harinya kamu sudah mendapatkannya."

Sasuke tersedak dan langsung terbatuk-batuk. Mikoto berdiri dari kursinya kemudian menepuk-menepuk punggung Sasuke.

"Ya ampun, Sasuke-kun.. pelan-pelan jika minum."

Pemuda itu mengambil gelas dan menuangkan air dari teko kaca di atas meja makan. Setelah meneguk hingga tandas air putih tersebut, ia langsung berdiri dan menarik tangan ibunya. Mikoto yang biasanya terlihat anggun, kini berontak dan memaki Sasuke karena kesal diseret dengan begitu kasar oleh putra bungsunya sendiri. Sementara Sakura hanya memandang heran sepasang ibu dan anak itu.

Sasuke menutup pintu dan menyuruh ibunya duduk di atas ranjang, ia lantas duduk di sebelahnya.

"Apa yang ibu katakan? Aku kan sudah bilang Sakura itu temanku," Sasuke berbisik.

"Memangnya kenapa? Mungkin sekarang masih teman karena kamu masih masa pendekatan," Mikoto berujar.

Sasuke mengerang. "Tidak seperti itu, bu. Sakura adalah pegawaiku di cafe."

Mata Mikoto menyipit. "Memangnya kenapa? Kamu ingin membeda-bedakan kasta? Ibu sudah mengajarimu untuk selalu menghormati yang tidak seberuntung kamu."

Sasuke menghela nafas. "Bukan begitu.. aku hanya ingin ibu tidak berkata seperti itu di depannya, bagaimana kalo dia merasa ke-ge'er-an?"

"Apa maksud kamu ke-ge'er-an?"

"Dia adalah gadis yang berkencan denganku tempo lalu," jelas Sasuke.

Mikoto mengerutkan alis. "Yang mana?"

Sasuke berdecak. "Yang pada saat itu aku bilang gadis matre."

Mikoto mengerutkan dahinya. "Benarkah? Kurasa dia tidak terlihat seperti itu." Beberapa detik kemudian wanita itu tersenyum sampai membuat Sasuke heran. "Atau kamu salah mengira, dan sekarang kamu sedang mencoba mendekatinya lagi."

Sasuke memutar bola mata. "Aku hanya berusaha baik karena dia rajin bekerja."

Mikoto mendengus. "Kamu tidak akan sembarangan mengajak seorang gadis ke apartemenmu. Atau kamu hanya akan mempersilahkan Mirai. Lagi pula, apa hubungannya berbuat baik dengan mengajaknya kesini?"

FAILED DATING (Sasusaku Version) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang