And it’s like the sky is new.
And it’s warm and real and bright.
And the world has somehow shifted.
All at once everything is different.— It Is The Light, Mandy Moore
.
Lonceng tanda masuk kelas berbunyi, semuanya terburu buru memasuki rungannya. Dari atas mereka terlihat seperti sekumpulan semut yang seperti sedang menyerbu makanan.
Sudah seminggu sejak Soobin pindah ke sekolah ini, ia menjadi sangat populer di kalangan gadis gadis sekolah sama seperti beomgyu, taehyun dan yeonjun.
Luna duduk di kursinya dan diekori oleh Choi soobin. Soobin menopang dagu di telapak tangannya saat bokongnya telah mendarat di kursi miliknya, Matanya terarah ke seorang gadis disampingnya.
"Yak Na Luna" panggil Soobin dengan nada yang lirh.
"Eoh?"
"Namamu aneh" ejek Soobin
"Sudah berapa kali kau bilang begitu huh? Kau, pria yang sangat aneh" sahut Luna.
"Apa kau bilang?"
"Apa kau bilang?" Tiru luna dengan nada yang mengejek ejek.
"Dasar"
Mereka berdua menjadi dekat dalam sekejap dan saling berejek ejekan selama waktu pelajaran.
Kedua sahabat Luna terkekeh di belakang melihat interaksi kedua insan itu, ini adalah pemandangan yang langka. Terlebih lagi ia adalah seorang Na Luna.
"Baik anak anak sudah cukup untuk hari ini, kemasi barang barang kalian dan pulanglah dengan selamat" titah pak kim disusul langkah kakinya meninggalkan kelas.
"Baik pak" sahut seluruh penghuni kelas sembari memasukkan barang barang mereka kedalam tas dengan rapi.
"Ssssst luna-ya..." panggil Soobin dengan suara lirih.
"Apa lagi?!"
"Berikan nomor teleponmu"
"Sudah kubilang tidak Choi soobin!"
"Heyyy ayolahh" bujuk Soobin dengan sedikit nada aegyo.
Luna diam diam tersenyum samar melihat tingkah Soobin, lalu kembali dengan wajah yang dingin.
"Sudah kubilang tidak!" Tegas Luna.
"Baiklah aku akan menghantuimu sampai kau mau memberi nomor teleponmu"
"Coba saja kalau bisa, aku tak akan pernah memberikanmu nomor teleponku huh"
Soobin berdecih "Kita lihat saja nanti"
"Pulang bersama?" Tanya Soobin"Eoh? Aku? Bersamamu?"
"Yap" sahut Soobin
"Tapi...."
"Hey~ ayolah, kalau tak mau berikan saja nomormu padaku" ancam Soobin.
"Baiklah Baiklah" celetuk Luna setuju.
Mereka berdua keluar kelas bersama diekori oleh dua sahabat Luna yang sedang berbincang santai. Dari arah lain ada kang taehyun dan teman temannya yang berjalan menghampiri tempat berdiri Choi Soobin dan Na Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
(oúr) promise
Fanfic𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘦𝘯𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢𝘪𝘬𝘶 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴, 𝘵𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪𝘬𝘶... 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘪𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶 Kau, adalah anugrah terin...