1.O • Date?!

35 8 5
                                    

I promise you
From the bottom of my heart
I will love you

Til’ death do us part As a lover and a friend
I will love you like I never love again
With everything I am

– I Promise you

.

Nungguin ya?

Inget buat ninggalin jejak disini
Thank youuu


Pagi melanda, matahari sudah terbit beberapa menit yang lalu. Seperti biasa Luna bergegas pergi ke sekolah untuk menempuh pendidikan.

Perjalanan kesana rasanya sangat aneh.

Luna sekarang sudah didalam kelas. Sekarang terasa lebih aneh, hawanya begitu mencekam. Soobin si moodmaker kelas sedari tadi tak berkutik membuat ngeri seisi kelas.

Dan juga Luna tidak marah marah hari ini, biasanya pagi pagi buta pitam Luna sudah dibuat naik oleh Choi soobin.

Namun kali ini rasanya berbeda.

Kalau dua insan itu tak berkutik, apalah daya seisi kelas juga ikut sunyi. Ibaratkan alam semesta, Soobin dan Luna-lah mentarinya.

Jika mereka diam saja maka otomatis seisi kelas juga diam. Hanya berbicara pelan tak ingin mengganggu.

Setelah kejadian kemarin Soobin sangat tertampar dan kembali teringat kenangan masa lalunya bersama ibunya tercinta.

Ia begitu merindukan sosok ibu.

Memori memori yang telah ia simpan kembali terungkap di ingatannya.

Tiba tiba Luna berdiri dan berjalan kearah Soobin, ia menepuk pundaknya sehingga lelaki itu menoleh.

Luna tersenyum tulus, ia memeluk leher Soobin dan menenangkannya "tak apa, sungguh tak apa. Ada aku disini"

Soobin mulai tersentuh, ia merasa dirinya sekarang tidak sendirian lagi. Ia memiliki seorang gadis yang selalu ada disisinya. Na luna, sosok sahabat yang selama ini menemaninya. Terkadang Soobin teringat akan ketulusan ibunya. Sifat Luna tak jauh beda dengan wanita yang ia rindukan selama ini.

"Soobin-ah"

"Choi soobin"

"Hey ayolah jangan bersedih"

Soobin masih tak bergeming. Luna memikirkan sesuatu untuk menemukan cara membuat Soobin kembali bahagia. Luna sangat benci melihat Soobin seperti ini.

"Pulang sekolah nanti ayo kita jalan jalan"

Soobin menoleh, ia berpikir singkat untuk menentukan setuju atau tidak.

"Baiklah"

Luna tersentak bahagia "Yak tersenyumlah Choi soobin" ucap luna sedikit memukul dada Soobin. Soobin menurut dan tersenyum ke arah Luna.

Luna terkekeh, syukurlah keadaan kembali cerah.

Seorang pria masuk ke kelas Luna dan bertanya pada teman teman Luna "Dimana luna?"

"Eoh? Disana" jawab winter.

Lelaki itu melihat Luna tengah duduk disamping Soobin dengan dihiasi gelak tawa. Sepertinya seru sekali.

Lelaki itu berjalan menuju meja Luna dan Soobin. Ia mengetuk ngetukkan tangannya diatas meja. Dua orang disanapun menoleh

"C-choi beomgyu? Ada apa?" Tanya Luna

(oúr) promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang