O.2 • Hero

61 8 17
                                    

I want you to be your light, baby
You should be your light
So that you won't be in pain
So you can smile

- Promise, Jimin


Wahhh makasih yang mau baca nii
Halppy readding 💙

Alarm berbunyi dipagi yang cerah hari ini, suasana pagi hari terlihat jelas dari balkon kamar luna. Hari ini sedikit dingin mengingat akan memasuki musim salju. Namun, luna tetap bersemangat pergi ke sekolah.

Hari ini, entah mengapa suasananya sangat berbeda. Hari ini gadis bermarga Na itu sangat bahagia, entah apa yang membuatnya terasa sebahagia itu.

Ia bangun dengan ceria dan mengawali hari harinya dengan senyum manis di bibirnya.

"Luna berangkat ya buu" pamit luna pada nonya Na sembari mengekori jemin.

Luna dulu sempat berpikir mengapa namanya aneh sekali, Na luna? Apa kau bercanda? Tapi sekarang ia tak menghiraukan itu lagi. Karena marganya yang unik, ia menjadi terkenal dikalangan siswa disekolahnya.

Sesampainya dihalte, tentu saja ia disambut oleh dua gadis yang sedang menunggunya dari tadi.

Terlambat? Ah, itu sudah biasa bagi seorang Na luna dan kedua sahabatnya itu.

Ketika trio sejoli itu memasuki kelasnya, kelas XI B. semua mata terarah pada mereka. Entah apa yang mereka lihat sembari memegangi handphone mereka.

Sebuah pertanyaan melayang dari mulut Luna. "Apa yang kalian liat huh?!"

Lalu Seorang siswa bermarga park maju menemui Luna.

"Yak! Na luna! Kau berkencan dengan pemain basket kelas sebelah itu?" Pertanyaan itupun lantas mengejutkan trio sejoli yg sedari tadi kebingungan.

"Apa?! Yakk Na luna! Kau tak memberi tahuku?! Kau bilang tak tertarik pada mereka!!" Celetuk minju terkejut.

SUNGGUH! Bahkan seorang Na luna tak pernah tertarik pada lelaki manapun.

Luna pun angkat suara.
"Yak! Park jeongseong! Siapa bilang aku berkencan dengan salah satu pemain basket itu?! Aku saja tak tahu siapa nama mereka!"

Lelaki bermarga park itu lalu menyodorkan layar handphone nya didepan wajah luna.

"Apa?! Lelaki bandana itu? Aku bahkan tidak tahu namanya!" Luna berdecih kesal

Ternyata ada seorang siswa yang memotret kecelakaan tak sengaja itu beberapa hari yang lalu.

"Kalian pikir aku ini siapa huh? Tertarik pada seorang lelaki saya tak pernah" cetus luna yang langsung meyakinkan seluruh penghuni kelas.

"Kemarin aku terkilir dan aku terjatuh kemudian karena dia ada didepanku, aku tak sengaja memeluknya" jelas luna dan mendapatkan 'oh' dari penghuni kelas.

Semuanya pun percaya pada yang diceritakan, lalu kembali pada urusan masing masing

Ditengah keributan kelas, luna bergumam "Tapi..." heejin memotong "tapi apa?"

"Siapa dia?" Pertanyaan itupun sontak membuat kedua sahabatnya terkejut tak percaya. Seorang luna menanyakan hal seperti itu? Apa ini mimpi?

"Yakk Na luna! Kau hari ini kenapa huh?!"

"Hanya saja... Ah lupakan aku tak peduli"
Ucap luna, tapi dalam dirinya masih menyimpan seribu pertanyaan yang tentu ia gembok untuk menahan dirinya.

(oúr) promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang