O.9 • Memories

41 8 14
                                    

"Will you be mine?"

.

.

.

Ceklek

Dubrakk

"Y-yakk CHOI BEOMGYU! KAU INI MENYEBALKAN SEKALI" Hahaha tentu saja, sekarang Luna sedang berakting pura-pura bertengkar dengan Beomgyu karena sohib sohib lainnya telah memasuki kamar Luna.

"E-eh, kalian sudah datang" Luna pura pura tak tahu dan memasang senyuman panik.

"Kalian sedang apa?" Tanya Yeonjun.

"A-ahh t-tidak, tidak apa-apa. T-tadi Beomgyu me-merusak.. euhh--

--BUKUNYA!" sambung Beomgyu membuat semua tersentak. Ia menyenggol lengan Luna.

"A-ahh iya! Dia merusak bukuku!" Luna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Jeongseong menautkan jari jempol dan telunjuknya di dagu "emmm sepertinya ada yang tidak beres" matanya menyipit seakan mengetahui sesuatu.

Luna dan Beomgyu masih dengan senyum bodohnya "kalian.." ia menggantungkan pernyataannya membuat jantung dua insan itu seperti sedang mengadakan pesta malam "kalian.. MENGERJAKAN TUGAS DULUAN TANPA KAMI YA?!"

Luna dan Beomgyu bernapas lega "Tidak kok, aku hanya mempersiapkan apa yang harus disiapkan untuk belajar" Luna terseyum untuk meyakinkan teman temannya.

Kemudian mereka ber'oh'ria dengan pernyataan Luna. Mungkin sedikit tidak masuk akal(?) Tapi tak apa mereka saling percaya.

Mereka mulai menyiapkan tempat belajar. Ada yang duduk sisofa, berbaring di lantai, menulis di meja dan segala macam.

Oh iya tak semua teman sekolah Luna yang datang. Hanya orang orang terdekat Luna saja. Seperti dua sohibnya, Yeji, Beomgyu, Soobin, Yeonjun, dan Jeongseong. Dan tak lupa dengan si julid Dongpyo.

Luna tak berani menatap Beomgyu pasalnya dirinya masih malu dengan apa yang dilakukan Beomgyu padanya tadi.

Sebagai tanda penghindarannya ia mengalihkan pandangan dan basa basi pada yang lain "kalian kenapa memilih rumahku si? Kita kan bisa saja belajar di cafe atau rumah kalian"

Dongpyo angkat suara "Yaaa itu karena di cafe tempatnya sangat amat sempit dan pengap, kau juga tau dirumahku sangat berisik dan tak bisa tenang. Kami memilih rumahmu karena suasananya cocok deh dibuat untuk tempat belajar, suasananya tenang dan tidak ribut. Tidak seperti waktu aku belajar dirumah dahyun, ish aku ingin konsentrasi saja tidak bisa. Adiknya terus menerus merengek sampai membuat kupingku ingin pecah! Huffft menurutku lebih berisikkan rumah dahyun dibandingkan rumahku, tapi ya bagaimana lagi berisik ya tetap berisik jadi aku mengusulkan pergi kerumahmu saja Na Luna" Dan begitu seterusnya.

Semua hanya mengangguk angguk paham dari tadi. Memang pada dasarnya dongpyo begitu. Sekali diajak mengobrol jangan harap satu jawaban saja sudah cukup.

Terlebih lagi ia adalah admin utama forum sekolahan, jadi ia lebih tahu duluan berita sekolah dibanding yang lain.

30 menit berlalu "Luna-yaa apakah ada makanan dirumahmu?" Tanya minju sembari merenggangkan otot ototnya yang lelah.

"Kau ini kerjaannya hanya makan saja" celoteh Yeonjun.

"Daripada kau! Hanya mengomentari hal hal yang tak bermanfaat saja" ketus Minju

"Baiklah baiklah, aku akan cek isi dapurku dulu" Luna keluar dan turun menuju dapur. Tapi dilihatnya semua seisi dapur kosong.

"Teman teman, Tak ada apapun didapur. Bagaimana kalau kita delivery saja" usul Luna.

(oúr) promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang