Baik Namjon ataupun Yoon Gi mendesah kesal, menggerutu habis-habisan. Tak hanya mereka dua, Jimin yang ikut pun turut mengomel.
''Dia pikir ke sana aku terbang apa, cih buang buang bensin ku saja jika ujung- ujung kasus itu akan di tangani divisi lain. Apa mereka pikir aku membeli minyak mobil ini dengan daun apa."
Brak
Jimin terkejut apalagi Namjon yang duduk di samping Yoon Gi. Pemuda putih pucat itu tak henti-hentinya mengumpat sejak Namjon menerima telpon sekitar 30 menit yang lalu. Dan sekarang Yoon Gi menabrak kan mobil itu ke pembatas jalan.
Memang tak kencang tapi cukup tuk membuat kap depan mobil itu ringsek dan mengeluarkan asap. Namjon mengurut dada nya pelan, Jimin menggeleng.
'sikap bar bar nya tak pernah berubah meski ia tak lagi di lapangan penuh ranjau' batin Jimin.
'' Hyung aku susah payah mendapatkan mobil ini dari Hyunsik Hyung." Lirih Namjon pelan.Tak ingin merusak suasana, membuat Yoon Gi semakin marah.
Akan tetapi benar adanya, ini adalah mobil ke 5 yang menjadi pelampiasan Yoon Gi ketika amarah nya memuncak. Dan ujung-ujungnya Namjon lah yang harus berurusan dengan atasan nya tuk mendapatkan kembali kompensasi dan mobil dinas yang baru.
''Kau pikir aku peduli? TIDAK !! Apa mereka peduli pada kita, mereka pikir ke sana tidak melelahkan. Cih dasar para tikus berjas, hanya bisa memerintah dan melarang."
Kembali, Yoon Gi kembali mencerocos Jimin menutup telinga nya dengan aerphones. Sedangkan Namjon hanya memandang lautan lepas, biarkan saja Yoon Gi mencerocos sampai mulut nya lelah.
Dan yah setelah selesai menyumpah serapahi para manusia berjas a.k.a atasannya.Yoon Gi menghidupkan mesin mobil nya kembali, mengabaikan asap yang mengepul dan melajukan mobil sedan itu.
Selang beberapa menit akhirnya ia memasuki kota Seoul kembali. Sebelum mobil nya membelok menuju kantornya, tiba-tiba asap tebal kembali mengepul dari kap mesin depan mobil. Disusul mobil yang berhenti mendadak, membuat Yoon Gi mendapat klason panjang dari pengendara di belakangnya.
''YAK! KAU TAK LIHAT MOBIL KU BERASAP SIALAN ." Yoon Gi keluar dari mobilnya.
Membanting pintu mobil itu kasar lalu meneriaki si pengemudi di belakangnya. Namjon menunduk malu, Jimin?? Dia sudah menjauh dari lokasi sembari menarik baju Namjon pelan dan berbisik 'kau ingin tetap malu berada di dekatnya?'.
''Yaish, sial kenapa hari ini sangat sial." Kali ini ban mobil yang menjadi sasaran Yoon Gi.
Ia tendang ban itu keras hingga suara dentuman cukup keras disusul ban yang mengempes. Oke ia benar-benar sial hari ini, hah sangat sial.
Di trotoar Namjon sibuk menelepon, jarak mereka dengan kantor cukup jauh. Jadi ia meminta tolong seseorang tuk menjemput. Sedangkan Jimin duduk santai sembari menyeruput ice coffe yang tadi sempat ia beli. Duduk menyandar di kuris jalan sembari menikmati drama seorang Min Yoon Gi.
''Aku berada di Insandong, tepat di depan Fresh Market."
''........"
''Hoh aku akan menunggu,ku mohon cepatlah sebelum singa jantan ini kembali mengamuk."
Namjon mengakhiri telepon nya setelah mendengar kata siap dari rekan setim nya. Kemudian berjalan menghampiri Jimin, duduk di sebelah pemuda itu.
''Kau mau." Jimin menawarkan ice coffe nya.
''Aku tak suka kopi manis." Namjon menggeleng dan ikut bersandar pada kursi . Memperhatikan sang ketua yang tengah sibuk membongkar mesin mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danger
Mistero / ThrillerNothing is safe when dealing with criminals. One word for that 'DANGER!!' Kasus pembunuhan di Korea Selatan semakin banyak, para pembunuh semakin sadis yang membuat masyarakat resah. Orang tua, remaja, bahkan anak kecil juga menjadi sasarannya. Par...