'' Ternyata benar kau kembali"
Pelukan Jimin terlepas, ia menatap pemuda itu tajam. Mata nya coba menelisik, memori nya coba mengingat siapa pria yang di depan nya itu.
'' Kau tak mengingat ku?" Pemuda itu berjalan mendekat.
Tak ada senyum, wajah nya pun tak terlihat marah. Tapi pemuda itu hanya menatap Jimin dengan wajah datar, lalu beralih menatap lurus ke depan.
Jimin masih coba mengingat,wajah itu sangat familiar.
'' Ah kau melupakan wajah ku"
Masih pada pandangan nya yang lurus ke depan pemuda itu terkekeh pelan.
'' Kau bahkan mengecap diri ku sebagai orang yang menghancurkan masa depan mu. Tak ku sangka kau sudah besar sekarang, maafkan aku untuk sepuluh tahun yang lalu." Pemuda itu berbicara dengan santai, sedangkan Jimin wajah nya memerah marah.
Jong Ki hanya menghela nafas pelan, ia tahu siapa pemuda itu dan ia tahu apa masalah Jimin dengan pemuda itu.
*
*
*Di lain tempat, Jungkook duduk termenung di salah satu kursi stasiun kereta bawah tanah. Wajah nya nampak kesal, sedari tadi belasan kereta mungkin sudah lewat tapi orang yang di tunggu nya tak kunjung muncul.
Ia sudah duduk kurang lebih 1 jam, sudah 5 botol air mineral yang ia habiskan. Bahkan stok cemilan nya juga ikut habis, tapi si empu masih belum juga terlihat.
'' Aissh lihat saja jika kereta kali ini ia tak datang juga, aku akan pergi."
Satu kereta kembali berhenti, Jungkook sudah bersiap-siap akan pergi. Ia mulai mengemasi semua sisa sampah nya. Saat pintu kereta tertutup kembali dan yang di cari masih tak terlihat. Jungkook telah membulatkan tekad nya untuk pergi. Kaki nya melangkah menaiki tangga sebelum sebuah tangan singgah di bahunya.
'' Kau akan meninggalkan ku disini hah" suara bariton itu membuat Jungkook mendelik kesal.
'' Yak Hyung! Kau menelpon ku satu jam yang lalu dan kau baru datang satu jam setelah nya. Kau pikir satu jam itu singkat hah, lihat aku sudah kehabisan separuh gaji ku untuk menunggu mu." Jungkook mendelik kesal, mata nya menatap tajam dan siap akan memukul pemuda di depan
nya.'' Hey kenapa kau menyalahkan ku, yang menghabiskan semua itu kau bukan aku kelinci gurun." Pemuda itu menatap Jungkook kesal.
'' Tapi aku menghabiskan nya karena menunggu mu alien Daegu" Jungkook ikut mengejek kesal, enak saja ia di panggil kelinci gurun.
''Yang meminta mu menunggu ku siapa hah? Aku meminta mu untuk menjemput ku anak manja"
Ejekan pemuda itu terdengar sangat mengesalkan, bagaimana ia bisa berkata anak manja pada Jungkook di depan umum?Sial! Itu benar-benar memalukan.
'' Yak! Kim Taehyung!"
Jungkook kembali berteriak saat sadar sekarang dirinya lah yang ditinggal kan. Tangan nya mulai meraba saku jaket, mencari kunci mobil.
'' Sialan" pemuda 23 tahun itu kembali mengumpat kala tahu benda yang ia cari susah tak ada di sekitarnya.
Dari kejauhan, ia bisa melihat bagaimana sosok Taehyung berjalan menaiki tangga untuk keluar dari stasiun bawah tanah dengan kunci mobil di tangan kanan nya.
Jungkook melongo, kenapa ia selalu kalah cepat dari Taehyung?Padahal Taehyung itu bukan tim khusus yang bergerak lansung melawan musuh. Perlu diingatkan jika Taehyung adalah seorang dokter forensik. Tapi bagaimana bisa Taehyung mengambil kunci mobil yg jelas jelas ada di dalam saku jaketnya. Bahkan di empu tak sadar, wuah bukankah Taehyung lebih seperti pencuri kelas kakap?
'' Kenapa tangan nya begitu cepat hah! Apa ia keturunan bandit? Atau ia pernah ikut kursus maling? Aisshhh molla!!"
Kesal dengan pemikiran jenius nya, Jungkook memutuskan untuk pergi mengejar Taehyung yang mungkin sudah duduk di dalam mobil.
Dan ? Yap benar saja, pemuda yang 2 tahun lebih besar dari nya itu telah dulu bersila di mobil. Mengambil cemilan Jungkook yang masih tersisa dengan tampang polos,tak bersalah.
Helaan nafas panjang dan kasar terdengar, Jungkook menatap nya tajam.
''Aku menyesal telah menjemput mu"
*
*
*Bagi Jimin tak ada hal istimewa yang terjadi pada hidupnya setelah bergabung dengan tim Intel criminal itu. Ia bekerja seperti biasa, tak ada pelantikan seperti saat pertama kali ia bergabung dengan pasukan khusus.
Yang ada hanya pengumuman ia bergabung lalu bekerja di hari pertama bergabung,luar biasa! Yang paling memuakkan adalah kehadiran orang yang paling ia musuhi daripada sosok Yoon Gi. Di tambah orang itu menjadi atasannya, sial! Ia jadi menyesal sudah bergabung.
Hal menakjubkan yg ia alami selanjutnya adalah ketika ia sadar akan berdekatan dengan malaikat maut nya. Awal nya Jimin terlihat santai saat melangkah melewati lorong menuju kantor nya. Tapi beberapa langkah menuju ruang kantor, sebuah poster berhasil menarik perhatiannya. Jimin mendekat dan mengamati poster itu, terpampang wajah 5 orang dokter dengan seragam lengkap, masker dan kacamata putih. Jimin tak sadar akan hal yang menakutkan pada awal nya, sebelum ia membaca nama-nama orang yang ada di foto itu.
''Kim Taehyung!"
'' Ku pikir aku akan segera bertemu Martin."
''JIMIN JIKA KAU PERGI AKU BERSUMPAH! SAAT KITA BERTEMU LAGI AKU AKAN MENJADI MALAIKAT MAUT MU!"
*
*Aku kembali
Siapa yang kemaren nebak Tae hayoo 🤭
dan ternyata bukan hehehe 😂 yang ngintip Jimin bukan Tetet, terus siapa hayo??Semoga suka
See you next chapter 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Danger
Misteri / ThrillerNothing is safe when dealing with criminals. One word for that 'DANGER!!' Kasus pembunuhan di Korea Selatan semakin banyak, para pembunuh semakin sadis yang membuat masyarakat resah. Orang tua, remaja, bahkan anak kecil juga menjadi sasarannya. Par...