Si Sampah Yang Rapuh

2.9K 295 46
                                    

Salam buat kalian semua,
Vote n comment jangan lupa ya!!

Selamat membaca,

Penuhi ruang comment ayo!!


Sahabat ini kalau tiada keikhlasan ia hanyalah sebuah kata kata yang biasa . tetapi , jika bersahabat penuh dengan keikhlasan , persahabatan itu amatlah berharga .

Mata pelajaran sejarah sudah pun berlalu kini guru mata pelajaran matematika memasuki kelas yang ditempati Lano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata pelajaran sejarah sudah pun berlalu kini guru mata pelajaran matematika memasuki kelas yang ditempati Lano.

"Selamat pagi anak-anak, bagaimana hari kalian hari ini?" Tanya Bu Lily

"Selamat pagi Bu, baik" kata mereka semua

"Baiklah, ibu mau ngasih kembali kertas ujian kalian minggu lalu ke kalian" katanya sambil menatap kertas ujian milik murid-muridnya itu

"Lain kali belajar lebih giat dan rajin. Untuk ujian seterusnya jika ada yang gagal ibu gantung kalian di tiang bendera ga kira kalian cowo atau pun cewe!!" Katanya sambil menatap tajam ke arah murid-murid di kelas itu

"Saya panggil namanya langsung ke depan, persiapkan alasan kalian kenapa bisa gagal!! Buat yang lolos kekalkan peratusan ya." kata Bu Lily dan diberi anggukan oleh mereka semua

Sudah ramai yang dipanggil Bu Lily, dan ada beberapa dari mereka yang belum dipanggil.

"Keffan Aditya Pratama" panggil Bu Lily, mendengar namanya disebut langsung saja Keffan berdiri dan berjalan ke depan

"Bagaimana bisa peratus mu menurun Keffan? Kamu tidak ulang kaji ya?" Tanya Bu Lily

"Bukan bu, saya niat kok pas mau belajar eh malah bunda ku nyuruh tidur, jadi ya saya tidur bu. Kan ga baik nolak perintah ortu ntar durhaka masuk neraka" kata Keffan membuatkan beberapa dari teman sekelasnya tertawa akan hal itu

"Ada-ada saja kamu Keffan, ulang kaji materi mana yang kamu masih lemah, sekarang duduk di tempat mu" kata Bu Lily dan diiyakan saja oleh Keffan

"Farren Khuzairy Razhami" panggil Bu Lily dan langsung saja Farren datang ke arah Bu Lily

"Kamu juga kenapa peratus mu berkurang?" Tanyanya

"Hm itu bu saya udah belajar tapi akibat saya disuruh jemur sempak terus pas mau ambil lagi eh sempat saya hilang Bu di bawa angin, nah saya panik jadi saya lupa apa yang pelajari" kata Farren yang menimbulkan gelak tawa dari siswa siswi di dalam kelas itu

"Pusing ibu sama kalian ini sana duduk!!" Kata Bu Lily

"Yang terakhir, Erlano Admaja Vernandes" kata Bu Lily

"Peratusan mu meningkat ya, saya senang akan peringkat mu kali ini. Teruskan usaha dan kalau bisa ajarkan lah teman-temanmu itu ya" kata Bu Lily sambil senyum pada Lano

"Baik Bu" kata Lano

(***)

Kini mereka sudah berada di kantin sekolah, Lano sebenarnya lapar tapi dia tiada uang buat membeli makanan. Ada uangnya tapi ga cukup buat membeli makanan

"Lano, lo mau pesan apa?" Tanya Farren ke Lano

"Ah? Ga deh gue masih kenyang" kata Lano membuatkan mereka jengah mendengar hal itu

"Please deh lo bilang semalam puasa, tadi pagi pasti lo ga sarapan. Sekarang gue ga mau tau lo harus makan, gue traktir" kata Farren membuatkan Lano terdiam. Sementara Farren dan Keffan langsung pergi dari sana buat memesan makanan mereka berempat

"Eh entar malam ada game loh, ada yang nantangin lo ni mau nda?" Tanya Erwin sambil menaikturunkan alis kanannya

"Apa yang gue dapat?" Tanya Lano ke Erwin

"Ga banyak sih 2 juta doang, gimana mau?" Tanya Erwin dan di beri anggukan oleh Lano

"Sekarang lo isi perut lo, entar malam jam 8 lo harus udah di arena. Kita pulang jam 1 so gue minta lo istirahat yang cukup jangan sampe lelah. Atau lo mau nggak nginep di rumah gue. Di rumah gue, Lo ga bakal di apa-apain tinggal nyuruh-nyuruh maid doang" kata Erwin dan diberi gelengan pelan dari Lano

"Gapapa, itung-itung senaman ga kayak lo lemak yang banyak gimana gak nyuruh orang aja tau lo" kata Lano membuatkan Erwin cemberut

"Guys ini makanan sama minuman. Sekarang makan dulu" kata Keffan

"Lano makan ini" kata Farren memberikan makanan Lano yang dibelikannya tadi

"Nanti gue ganti uang lo ya Ren" kata Lano

"Haha lo apa-apaan sih tenang aja lah. Pengeluarannya ga sampe juta rupiah juga gausah lo ganti kita kan teman, udah sekarang lo makan" kata Farren membuatkan Lano tersenyum tipis

"Terima kasih Tuhan, udah ngasih Lano sahabat terbaik seperti mereka"

(***)

Kini Lano sudah berada di mansion milik keluarganya. Mungkin Lano lupa jika keluarganya tidak pernah perhatian terhadapannya

Lano berlari ke kamar kedua orang tuanya sambil membawa kertas ulangan matematika yang di dapatnya itu

"Mama!! Papa!! Liat ini" suara itu, suara itu bukanlah suara Lano melainkan suara Lino yang saat ini memberikan kertas ulangan biologinya kepada kedua orang tuanya

"Wahh jagoan papa pintar banget, ini ni baru anak bungsu kesayangan papa" kata papa mereka tanpa sengaja menatap ke arah pintu kamarnya

"Kamu ngapain kesini!! Pergi sana anak pembawa sial!!" Kata papanya begitu juga mama nya yang berjalan ke arahnya

Bukan untuk memeluk atau mengucap tahniah tapi..

Brakk!!

"Lino lain kali kalau masuk tutup pintu ya, liat tadi si sampah hampir masuk ke sini pasti nilainya 0" kata mama mereka

"Mungkin untuk kali aja No" batin Lano yang melangkahkan kaki ke kamarnya

Done!! Vote n comment juga bye!!

Twin Erlano Erlino||•Complete•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang