Adakalanya Diri Harus Diam

2.1K 170 25
                                    

Assalamualaikum semua. Maaf kemarin ga up soalnya sibuk dengan event dan beberapa tugasan.. vote n comment ya pren

Selamat membaca,

Sekecil atau sederhana pada sesuatu perkara, saat kita ingat untuk menghargai, bererti saat itu kita masih mempunyai hati.

Ketika kita sedang meniti di puncak yang tertinggi tapi kita masih merendah diri, pasti kita akan sentiasa disenangi dan disayangi.

Ketika kita sedang meniti di puncak yang tertinggi tapi kita masih merendah diri, pasti kita akan sentiasa disenangi dan disayangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Laungan azan subuh kini sudah terdengar dan membuatkan Lano segera buat mandi dan bersiap buat mengerjakan sholat fardhu subuh.

Setelah selesai mengerjakan sholat dengan cepat dirinya langsung mengganti bajunya dengan kaos biasa buat memudahkannya untuk memasak sarapan pagi ini untuk keluarganya

Kejadian dimana dirinya membentak keluarganya itu masih saja didalam ingatannya. Padahal kejadian itu sudah berlalu dua hari yang lalu, namun anak mana sih ga serba salah membentak orang tuanya? Mau pun orang tuanya mempunyai banyak salah tapi emang ada anak yang sanggup membentak orang tuanya? Kalau ada hmm mungkin itu bukanlah sifat Lano🙂

Namun mengingat kembali apa yang dikatakan dokter kepadanya membuatkan mood Lano kian memburuk kembali,

"Hari ini, tes itu keluar semoga ga ada apa-apa. Bantu aku Tuhan." Gumam Lano lalu berjalan keluar kamar buat ke dapur untuk memasak seperti apa yang telah di rencanakan nya tadi.

Saat sampai di dapur, Lano sudah melihat beberapa maid yang dengan cekatan dalam memasak makanan pagi ini.

Aneh.

Hanya kata itu difikiran Lano, ya selalu mereka akan duduk santai dan menunggu Lano buat memasak segalanya

"Ekhem.." deham Lano sambil memegang apron miliknya namun malah diambil dengan cepat oleh salah satu maid.

"Loh itu kan Lano punya? Lano punya salah ya?" Tanya Lano lagi dengan suara biasanya namun tidak dengan wajahnya yang datar.

"Hmm, tu..tuan m..muda Lano kami.. kami minta maaf..Kata bersalah selalu membuli tuan muda seharusnya kami sadar bahwa pangkat kami jauh lebih rendah dari anda maaf tuan muda." Kata salah satu maid buat mewakilkan beberapa maid yang ada di hadapan Lano sekarang.

"Pangkat buat melambangkan kita harus dihormati atau tidak. Mau itu majikan atau pembantu semua sama saja, sama-sama hidup di dunia buat mencari redha Tuhan, bukan? Setiap orang punya salah Lano maklumi kok. Lagian kalian ga melakukan kesalahan namun tidak dengan keegoan kalian. Mulai hari ini siapa saja mau itu tua, muda, golongan bangsawan, golongan rakyat biasa harus saling hormat dan saling membantu bukan malah mengasingkan apalagi menjatuhkan salah satunya." Kata Lano sambil tersenyum tipis sangat tipis sehingga maid yang dihadapannya tidak melihat senyuman itu

Twin Erlano Erlino||•Complete•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang