Dunia Gelap Seperti Hidupnya

2.4K 240 55
                                    

Salam buat kalian semua,
Vote n comment juga ya makasih.

Selamat membaca,

Di saat ini, duniamu mungkin terlihat suram. tetapi percayalah, kamu tidak keseorangan dan pintu untuk menerangkan kesuraman tersebut sentiasa menunggu masa untuk dibuka. Yakin yang Tuhan tu sentiasa mendengar, yakin yang doa kita akan dikabulkan dengan cara yang terbaik. yakin yang Tuhan ga akan apa-apain kita , yakin yang Tuhan akan sentiasa ngasih kita jalan.

Bunyi deru motor saling bersahutan antara satu sama lain membuatkan arena pada malam ini sedikit heboh saat para penonton mengetahui siapa yang bakal lomba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bunyi deru motor saling bersahutan antara satu sama lain membuatkan arena pada malam ini sedikit heboh saat para penonton mengetahui siapa yang bakal lomba.

Bagaimana tidak, si kecil mereka akan lomba bersama si singa jalanan. Itu sungguh luar biasa bagi mereka dan menjadi pertanyaan siapa yang akan memenangi balapan kali ini.

"Gimana lo udah siap?" Tanya Keffan sambil menepuk pelan pundak Lano

"Siap lah!!" Kata Lano dengan semangatnya

"Eh sebelum nya yang lawan gue siapa?" Tanya Lano melihat Keffan dan kedua sahabatnya lagi

"Hmm? Tu ada di sana dia, mau ketemu sebelum tanding?" Tanya Erwin dan itu membuatkan Lano tersenyum lebar dan mengangguk kepalanya dengan semangat.

"Mau gue anterin?" Tanya Farren

"Gausah gue udah gede ngapain di anterin kayak cewe aja." Kata Lano membuatkan ketiga sahabatnya itu menggeleng kan kepala mereka. Sementara Lano dirinya sudah memilih pergi dari sana buat bertemu dengan lawannya itu

"Hallo bro?" Sapa Lano dengan senyum tipisnya melihat orang dihadapannya ini

"Hm siapa?" Tanyanya dengan datarnya

"Gue Lano, lawan lo sebentar lagi." kata Lano seadanya

"Anak kecil, sebaiknya di rumah bukan disini." katanya dengan suara dinginnya menatap

"Eh!! Gue udah SMA ya ga kecil lagi!! Lagian gue perlu uang" Kata Lano dengan suara kesalnya diakhiri suara pelannya yang sedikit lirih

"Ckk.. punya ortukan? Minta sama mereka ngapa-" ucapannya terpotong dengan ucapan Lano yang bisa dibilang anak itu sedang marah

"Lo ga tau apa-apa. Gue disini cuma mau nyapa lo, lo ga berhak ngomong keluarga gue! Apa gue lakuin ini murni karena keinginan gue. Ini dunia gue ga ada satu pun orang yang wajib menghalang." Kata Lano lalu beranjak pergi dari sana meninggalkan pria yang tua 3 tahun darinya itu dan beberapa teman pria itu juga

"Wow berani banget tu anak sama putra bungsu dari keluarga Dirgantara. Apa perlu kita main-main sama dia?" Tanya salah satu temannya itu

"Jangan apa-apain dia." Kata pria itu

"Fandy kah ini? Astaga selalunya lo ga gini Fan, lo kenapa kena mental gara-gara ucapan bocah itu?" Tanya salah satu temannya itu lagi

"Gue mau dia jadi adek gue Di." Katanya membuatkan kedua temannya itu kaget dan hampir membuka mulut mereka menatap temannya itu

Twin Erlano Erlino||•Complete•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang