Secercah Kebahagiaan

2.2K 154 5
                                    

Assalamualaikum semua.. apa kabar hehe .
Vote n comment juga yaa jangan baca doang respect each other please🦋

Selamat membaca,

Tidak ada kata terlambat untuk sebarang permulaan.
Kecewa sekarang tidak bermakna akan terus kecewa di masa akan datang.

Segala yang selalu didoakan telah tersusun siap di masa hadapan, yakni buat manusia yang bersabar dengan kesabaran dalam kebaikan.


Ckitttt..

"Turun lo." Kata Lano pada Lino yang saat ini mereka sudah sampai di parkiran sekolah. Tidak cuma mereka yang ada di parkiran pagi ini tapi ketiga monyet yang selalu nempel ke Lano juga ada. Siapa lagi kalau bukan Keffan, Farren dan Erwin.

"Makasih adek kesayangan." Kata Lino ke Lano yang hanya diberikan tatapan datarnya

"Hmm sayangnya gue ga sayang lo." Kata Lano lalu berbalik dan ingin pergi

"Eh dek, ini bekal dari mama dan uang buat lo dari papa." Kata Lino dan mau tidak mau tetap saja diambil oleh Lano

"Hmm makasih."kata Lano lalu meninggalkan Lino begitu juga teman-temannya yang tidak mengikuti langkah Lano pikir mereka Lano perlu waktu untuk sendiri.

Kini Lano berada di taman belakang sekolah sambil menatap sendu bekal dan uang yang ada di tangannya saat ini.

"Apa gue harus bersyukur sekarang? Makasih ma, pa. Bekal ini Lano makan kok uang ini bakal Lano simpen takut-takut ini uang terakhir yang bakal papa kasih mungkin cuma hari ini doang papa baik besok besok enggak." Gumam Lano sambil membuka bekal yang diberikan dari mama kandungnya itu

"Bahkan dari dulu Lano pengen dikasih bekal gini. Makasih ma Lano bahagia walau sejenak gapapa kok." Kata Lano sambil menyuap makanan tak kuasa dirinya menahan tangis nya yang kini air matanya sudah membasahi pipinya

"Lano kangen mama, hikss makasih ma, pa hikss. T-tapi apa kalian berubah? Apa setelah Lano mati nanti kalian bakalan sedih?" Gumam Lano

Dirinya tidak sadar ada seseorang yang menguping gumam-gumamannya tadi

"Eh itik kok lo nangis? Jelek oii kek banci!!" Katanya siapa lagi kalau bukan Refan yang kini dengan sok cool nya duduk di samping Lano

"Uihh makan bekal, terus napa lo nangis? Makan pun yang sedih gimana sih, orang lihat makanan bahagia lah elo nangis. Aneh!!" Kata Refan sambil menatap ke Lano

"Napa lo disini?" Tanya Lano dengan suara datarnya sambil mengelap air matanya. Bukan karna apa nadanya datar cuma karna dia malu.

"Suka-suka gue lah tempat umum kan." Kata Refan lalu membuka keripik singkong nya dan memakannya

Twin Erlano Erlino||•Complete•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang