Lano dan Hidupnya

2.2K 242 115
                                    

Assalamualaikum semua. Sehat? Maaf baru up.. Vote n comment juga ya jangan baca doang

Selamat membaca,

Kekuatan diri menjadi bekalan untuk meneruskan hidup.
Kalau dirimu sudah kehilangan kekuatannya maka rebahlah kamu di tanah lalu mulalah orang memanggilmu si malas bekerja dan menyakitkan mata.

Sedangkan mereka tidak tahu apa yang sebenarnya sudah kau lalui.

Telah menjelang pagi, sinar matahari juga kian menerpa wajah Lano yang masih tertidur pulas di gudang mansion milik keluarganya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Telah menjelang pagi, sinar matahari juga kian menerpa wajah Lano yang masih tertidur pulas di gudang mansion milik keluarganya itu.

Tiada tanda-tanda bahwa dirinya akan terbangun sehingga terdengar sebuah pintu yang dibuka secara keras dan kasar membuatkan Lano yang tertidur kini terbangun karena terkejut mendengar bunyi keras berasal dari pintu gudang tersebut.

Dengan sekuat tenaganya, Lano bangun dari tidurnya. Ya jangan dilupakan jika semalam dirinya dikerjakan habis-habisan oleh Louis, papa kandungnya itu.

"Dek, bangun yuk sini abang bantu." Kata anak seumuran dengannya, siapa lagi kalau bukan Lino abang alias kembaran Lano.

"Gausah sok baik deh, Lo suka kan liat gue gini? Salah gue apa sih? Kenapa semua ga sayang gue? Kenapa gue ga mati saja?!! Kenapa!! Jawab!!" Kata Lano menepis tangan Lino yang baru saja ingin membantunya berdiri sambil mengeluarkan air matanya menatap wajah yang hampir sama dengannya hanya saja wajah dihadapannya ini mulus ga ada cacat cela apalagi bekas biru tonjokan seorang papa kandung!!

"Abang sayang sama Lano, biarin saja mereka ingat bahwa Lino sayang sama Lano. Abang janji ga akan seperti mereka please abang mohon percaya ke abang." Kata Lino sambil ingin membantu Lano berdiri lagi namun tetap ditepis adeknya itu

"Ck lo cuma bermuka dua lo kira gue ga tau apa yang lo lakuin di belakang gue?! Lo omongin gue kan?! Lo yang bilang-bilang ke papa kalau gue ikut balapan kan!! Kalau bukan lo siapa lagi bangsat!!!" Marah Lano namun diberi gelengan keras dari Lino

"Abang ga lakuin itu dek, percayalah bahwa papa sayang ke adek jika ga sayang dia ga bakal perduli jika adek balapan, ingat dek balapan bisa saja membuat mu masuk rumah sakit. Jangan ninggalin abang seperti itu sama seperti abang kita." Kata Lino

"Ayo sini abang bantu, jangan keras kepala!! Hari ini gausah sekolah dulu wajah kamu kayak apa aja tu istirahat saja di mansion." Tambah Lino mengangkat tubuh ringkih milik Lano

"Gue harus masuk, ada latihan sepak bola hari ini. Gue kapten yakali ga datang." Kata Lano yang sudah berdiri dan menepis tangan Lino lalu meninggalkan abang kembarnya itu di gudang sendirian

"Maaf Lino, tapi apa perlu gue percaya lo? Sedangkan orang yang dulunya berkata ingin melindungi gue namun sekarang membumbui kehidupan gue dengan penuh kesuraman dan kegelapan." Batin Lano sambil memegang perutnya sakit karna ditendang oleh papanya tadi malam

Twin Erlano Erlino||•Complete•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang