Kenangan Untuk Selamanya

1.9K 120 0
                                    

Salam buat kalian semua,
Vote n comment ya jangan lupa..

Selamat membaca,

Pada akhirnya kita akan mulai belajar mengikhlaskan, bukan karena kita sepenuhnya rela, tapi sebab kita ingin kedamaian, bebas, & melepaskan.

Beberapa hal indah, yang sedih, mungkin tak bisa dilupakan begitu saja, tapi kita bisa belajar untuk rela & mulai mengenang sekadarnya.

Beberapa hal indah, yang sedih, mungkin tak bisa dilupakan begitu saja, tapi kita bisa belajar untuk rela & mulai mengenang sekadarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara azan subuh telah berkumandang, dengan cepat Lano bangun dan berwudhu lalu mengerjakan solat subuh.

Di waktu yang bersamaan, Louis dan Ervina masuk ke kamar Lano disaat anak itu sedang memohon doa pada yang Illahi.

"Ya Tuhan, terima kasih sudah mengabulkan doa Lano. Lano ikhlas untuk penyakit ini tapi Lano mohon berikan Lano masa buat bersama keluarga Lano walau hanya beberapa hari itu sudah membuatkan hamba mu ini bahagia. Tuhan beritahu abang jika adek malangnya ini sudah bahagia ya walau setengahnya sedih karna abang ga ada disamping Lano, padahal Lano kangen buat ketemu abang. Tuhan jaga kedua orang tua ku, kembaran ku dan abangku jangan biarkan mereka bersedih, Lano sakit melihat tangisan mereka. Untuk doa Lano kemaren apa bisa ya Lano tarik Tuhan? Lano ga mau mereka sedih jika Lano pergi. Tuhan, berikan keluargaku kesehatan hanya itu yang bisa Lano doa. Tuhan berikan Lano masa ya bersama keluarga, izinin Lano mengukir kenangan terakhir bersama keluarga Lano. Amin"

Tok..tok..tok..

"Boleh mama dan papa masuk?" Tanya Ervina yang tadi menangis mendengar semua itu begitu juga Louis. Hatinya pedih mendengar semua itu, bukan hanya karna mendengar doa anaknya tapi, dia langsung berfikir kapan terakhir dirinya mengerjakan solat. Apa pantas duitnya disebut ketua keluarga, jujur saja Louis malu

"Eh mama, papa masuk ajalah ga ada yang larang kok." Kata Lano sambil membereskan sejadah yang digunakan nya tadi

"Anak mama ga akan ke mana-mana." Kata Ervina memeluk Lano sambil mengecup puncak kepala anaknya itu

"Mama sayang Lano, jangan pernah pergi lagi ya sayang. Maaf atas segala yang jadi dulu, maaf nak mama egois untuk ga membernarkan kamu pergi. Tapi itu yang mama pengen mama mohon ya sayang. Mama yakin Lano bakal sembuh sama seperti yang lain." Kata Ervina sambil mengalirkan air matanya

Lano yang merasakan air mata mamanya yang menetes langsung saja kaget lalu menatap mamanya

"Mama jangan nangis, sini Lano (menunjuk hatinya) sakit ma liat ratu dihidup Lano nangis, Lano bakalan pergi ninggalin mama sehingga maut menjemput." Kata Lano sambil tersenyum manis menatap kedua orang tuanya itu dan mengelap air mata yang mengalir di pipi mamanya itu

"Papa, sama mama kenapa pagi-pagi ke sini hm?" Tanya Lano lagi

"Papa pengen ajak Lano jalan jalan ke mall, sama Lino dan Lutfi gimana mau?" Tanya Louis

Twin Erlano Erlino||•Complete•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang