10 , 000 H ; 3

932 106 3
                                    

doyoung mengunci pintu rumahnya dan berjalan ke ruang tamu . kelihatan adiknya sedang menonton drama.

" kakak udah pulang? tumben banget pulang awal. " doyoung memandang wajah manis adeknya , kim renjun.

  " terserah. aku capek. " doyoung memejamkan matanya di sofa ruang tamu. hari yang benar-benar melelahkan.

" kak , ngomong - ngomong appa sama eomma tidak pulang kerumah udah seminggu. katanya ke guri cuman buat jalan jalan doang tapi kok belum pulang ya? " doyoung terdiam mendengar soalan renjun.

dia juga curiga. semua yang berada di lemari pakaian orang tuanya hilang. katanya mereka mengikuti program di guri .

" udahla gak usah dipikirin. palingan besok juga pulang. kamu gak punya pr nih? " renjun tersenyum genit.

  " bentar lagi aku siapin. aku janji. " doyoung mengangguk lalu berjalan menuju ke kamarnya. mau istirahat.

i can't write one song that's not about you–

renjun kaget. itu hp nya.

" iyaaaaaaaaa? "

" panjang banget iya kamu haha. lagi ngapain? udah makan? "

" udah , tuan jung jeno terhormat hehe. "

" hah aku kangen kamu. pengen cuddle sama kamu sekarang . kangen renjun ~ "

" aiyooo bayi besarku. besok kamu masih belum ke sekolah? "

" suhu tubuhku belum menurun ren , makanya aku gak punya tenaga. makan juga nggak. "

" hey , kau harus makan asal kau tahu. kalo kamu gak makan aku ngambek nih. " incar renjun.

" jan gitu dong. aku gak punya nafsu buat makan sumpah ga boong. tadi pagi aku makan bubur tapi aku muntah. aku gatau. "

renjun khawatir. suara jeno terdengar parau . dia benar benar kesakitan sekarang.

" mau aku ke apartemen kamu? "

  " aku lagi di rumah papa. mama memaksa ku untuk tidur disini. aku mau ketemu kamu. "

kerumah keluarga jeno? tentu saja renjun takut.

" terus gimana dong? aku takut ke rumah orang tua mu. kita ketemu besok aja? "

" kamu gak kasian sama aku ren? "

renjun mengigit bibirnya. ia kasian sama jeno , tapi renjun bisa apa?

" ren? gausah difikirkan banyak. aku gapapa kok. aku letak dulu ya? "

  " heum okay. " renjun menatap skrin hpnya. jeno sebelum ini banyak berjuang untuk hubungan mereka. bukan sekarang renjun juga harus berjuang?

" kak doyoung! " tiada jawaban.

" kak aku minta ijin mau ke rumah jeno! " renjun memakai jaketnya dan terus berlari keluar dari rumah. persetankan doyoung tidak tahu , sekarang jeno sedang sakit.

###

warning// ditambah sedikit perisa 🤧 skip jika gamau otakmu travelling.

bibirnya pucat , tubuhnya tidak berdaya untuk bangun. lee jeno sangat membenci dirinya saat demam. karna dia tidak bisa melakukan apa apa.

" kenapa ya? kenapa hidup gua sebegini? " keluarganya kaya sudah tentu , malahan jeno dibilang anak sultan oleh teman temannya.

namun , bahagia? jeno nggak merasakan itu bersama keluarganya. tapi tepatnya ia merasakan itu dengan renjun.

" akh! aduh sakit sekali bokongku. " jeno memandang ke arah balkon kamarnya dan kaget.

" renjun? " ia cuba bangun namun perutnya sakit. renjun terus membuka cermin balkon dan berlari ke kasur jeno.

" kamu gapapa? ini aku bawa makanan. " renjun membantu jeno bersandar pada headboard ranjang.

" kamu manjat pohon jun? " renjun tersenyum manis dan mengangguk. jeno pernah memberitahunya bahawa pohon disebelah kamar jeno mempunyai tangga rumah pohon sewaktu ia kecil dahulu.

  " kalo kamu jatoh gimana? " renjun tersenyum dan mengelus rambut jeno.

" jeno sayang , kan aku selamat nih? ga liat? hm? kamu harus khawatirkan kesihatan mu dulu. baru aku. mengerti? nih aku bawa makanan favorit kamu. " jeno menggeleng pelan.

  " kenapa? mau muntah? ayo aku bantu kamu ke  kamar mandi– "

" gamau juga. " renjun mengangkat alisnya. ia memandang wajah manja jeno .

  " mau peluk kamu. " renjun tersenyum hangat dan memeluk jeno. meletakkan kepala jeno di dadanya . rambut coklat jeno dielus dengan lembut.

" kau manja sekali saat kau sedang sakit. itu menggemaskan , jeno. " jeno cuman diam. masih didalam pelukan hangat renjun.

  " hey tapi kau juga harus makan! ayo makan dulu , aku janji kalo kamu makan kita bakal pelukan hangat lama lama. " terus jeno bersandar di kepala ranjangnya.

" sini aku suapin kamu. " jeno mendekat dan membuka mulutnya.

ia berani bersumpah , ga ada yang lain selain renjun untuk dirinya.

" eungg gamau aku kenyang. " renjun merasa seperti ingin mengigit jeno. pacarnya benar benar dalam mode menggemaskan sekarang!

" gimana? udah merasa baik? aku juga gabisa lama , entar di cari kakakku. " jeno menggeleng.

" masih sama. aku gatau kenapa bisa demam kaya gini. ini udah seminggu. " renjun mengelus wajah pucat jeno.

" hatiku sakit melihat kau sakit seperti ini. kau harus lebih menjaga kesihatan mu. " jeno mengangguk pelan.

" jeno. "

" iya? kamu mau apa hm? apa kamu mau pulang? aku hantar kamu ya? " renjun menangkup wajah jeno . jeno memandang renjun aneh.

  " renjunnie ku kenapa? hm? " renjun menatap bibir jeno. kering dan pucat.

" bibirmu kering sekali jen. "

  " oh iya? kamu gak bawa lipbalm? kalo gak , ambil punyaku saja di dalam tas disana– " renjun meletakkan jarinya dibibir jeno.

" kamu kenapa injun? kasitahu aku. "

" kayanya aku kerasukan setan deh. " renjun memandang tepat mata jeno. jeno jadi makin aneh dengan pacarnya itu.

" kamu kenapa junnie? "

  " jen bibirmu kering sekali. "

" iya aku tahu makanya aku nanya apa kamu bawa lipbalm– "

  " biar aku basahin. " renjun terus menarik jeno kedalam sebuah ciuman. jeno sedikit kaget namun menikmatinya. renjun menahan desahannya supaya tidak lolos dari bibir.

" hhh–jen–aku–mmh– " jeno tidak akan membiarkan ia berbicara.

  " kau memancingku baby. " untung pintu sudah dikunci. tangan liar jeno mula menjalar di sesetengah tempat.

jangan salahkan jeno jika renjun pulang sedikit telat. biarkan mereka saling melepaskan rindu.

tbc

ini buat jaedo , tapi kenapa adik adik mereka yang mulai dulu 😭😭😭 vote and komen ya yeoreobun! makasih aku sayang kaliaannn ❤️❤️❤️ double update!

10 , 000 hours ° jaedo ° Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang