10 , 000 H ; 17

639 87 7
                                    

sudah dua hari semenjak kejadian itu terjadi. pada esok harinya jaehyun dibawa pulang oleh pihak sekolah.

jaehyun sudah kembali sihat seperti biasa berkat bantuan doyoung.

" jae bisa kamu beliin aku caramel machiato di memories cafe? "

" bisa tapi... aku minta delivery aja ya? sekalian dengan dinner buat kamu? soalnya aku ada diskusi sama anak-anak. "

" ya emang mau kamu delivery kok. kamu gausah dateng , di company lagi ramai orang. "

" iya sayang aku tutup ya? eum bye bye. " jaehyun menyimpan hp kedalam saku celananya.

" wadidawwww sayang sayangan. " ledek beberapa pelajar di kelasnya.

" seru meledek saya? "

" maaf pak hehe. "

" jadi gimana tugas yang saya berikan pekan lalu? hari ini diskusi nya kan? "

" bapak kok jadi lupa? diskusi nya kan besok pak? bapak gimana sih? " ah sepertinya jaehyun sudah salah maklum.

" yaudah kalo gitu kalian bisa pulang. "

" bye-bye pak jaehyun! " jaehyun juga sudah mengemasi barang-barangnya untuk pulang. ah sepertinya ke cafe duluan

###

" selamat datang ke memories cafe– jae? "

" sore kak ten , aku mau pesan caramel machiato sama menu dinner. dihantarkan ke agensi daisy diatas nama rosé ya? " ten mengangguk dan menulis pesan jaehyun.

mata jaehyun memandang sekelilingnya. biasanya doyoung yang akan menjaga kasir dan mengepel lantai. tapi kok gaada?

" nyariin doyoung ya? " tanya salah seorang pekerja disitu. byun baekhyun , name tag nya.

" eh– eum iya. "

" doyoung sudah dua hari tidak masuk kerja. kayanya lagi ga enak badan kali ya. coba tanyakan kepada ten. " jaehyun tersenyum tipis dan mengangguk.

" pesananmu bakalan diantar lagi 5 menit. " kartu kredit milik jaehyun dipulangkan kembali. jaehyun mengangguk.

" kak ten , doyoung mana? "

" ohh si kim. kayanya lagi ga enak badan katanya. jadi dia minta ijin untuk istirahat– bentar ya? " ten menjawah panggilan hp itu dulu.

" kamu gimana sih doy– ish yaudah. tapi tunggu aku belum bisa ijin keluar. taeyong hyung gaada di ruangannya. iya nanti aku minta bantuan yang lain deh. heum iya doy. " ten menyimpan hp kedalam saku celananya.

" kenapa kak ten? "

" ah itu si doyoung bilang kalo di rumahnya lagi gaada obat sama makanan. katanya belum sempat grocery shopping lagi pekan ini. mau minta bantuan renjun , dia bilang renjun lagi kerlom sama teman-temannya. "

" yasudah kalo gitu biar aku aja. lagian dia juga nge bantu aku waktu itu... aku pamit dulu ya kak ten. "

" iya makasih ya jae! "

###

doyoung masih membungkus tubuh nya didalam selimut. sudah dia turunkan suhu ac , tapi masih dingin. apa karna diluar hujan?

" hujan mulu beberapa hari ini... " oh lihatlah kondisi doyoung sekarang , memakai kaos kegedean bersama celana panjang yang juga kegedean. wajahnya kemerahan juga .

dingdong~

" dih si ten katanya lama. " doyoung berjalan kearah pintu rumahnya dan membuka nya.

" jae– "

" ini obatmu. diluar lagi hujan , masuk. " jaehyun menolak doyoung perlahan dan mengunci pintu rumahnya.

" kok kamu disini? ten mana? "

" ten meminta bantuanku. sudah makan apa belum? " doyoung menggeleng perlahan.

" duduk dulu , aku masak buat hyung. " jaehyun bukan sekedar datang bersama obat , tapi barang-barang dapur juga.

" eum iya... "

beberapa menit kemudian...

jaehyun datang bersama nampan berisi bubur dan teh. ia duduk di samping doyoung.

" makan ini setelah itu minum obat. " doyoung mengangguk. dan saat coba mencapai mangkuk buburnya , tangan doyoung bergetar. alhasil nya , jaehyun yang mengambilnya.

" sini aku aja. " bubur itu ditiup perlahan lalu jaehyun menyuap doyoung dengan se sendok bubur. setelah beberapa sendok , akhirnya doyoung menolaknya.

" gamau. aku kenyang. " doyoung meneguk teh yang sudah disediakan jaehyun.

" sekarang minum obatmu. " doyoung menggeleng cepat.

" aku bakalan baik-baik aja. kamu pulang sana gih sebelum harinya gelap. "

" minum obatmu dan aku bakalan pulang. "

" jae kamu tahu aku ga suka minum obat kan? jadi jangan maksa aku. pulang aku udah gapapa– "

" minum atau aku maksa hyung. "

" terserah. aku gamau. " jaehyun menghela nafas. dia tahu doyoung memang ga suka minum obat. tidak perduli bentuk pil kek , cairan kek emang dia gasuka. dulunya juga jika dipaksa akhirnya bakal muntah dan nangis , akhirnya disuntik.

" hyung , aku maksa ya? "

" terserah. " jaehyun mencapai segelas air putih dan obat milik doyoung. akhirnya dagu doyoung dipegangnya.

" jae kamu kenapa– " doyoung membelalakkan matanya saat jaehyun menciumnya dan mengalirkan air beserta obat. sialan! jaehyun ngapain?!

" pahit! " doyoung mencapai air putih dan meneguknya sehingga habis. jaehyun mengelap bibirnya.

" kamu– "

" hyung ijinkan aku buat maksa. makanya aku maksa. siapa suruh. " doyoung cuman diam , dia pusing.

" pusing? " doyoung mengangguk lemah. seingat doyoung antibodi nya tidak selemah ini , tapi kenapa kali ini terlalu lemah?

" dingin... " tanpa aba-aba , jaehyun terus mengangkat doyoung masuk ke kamarnya. doyoung sedikit kaget namun dia juga tidak punya kuadrat untuk melawan.

" ac kamarmu udah dimatiin, masih dingin? " doyoung mengangguk. tubuhnya masih bergetar dibawah selimut itu.

akhirnya jaehyun menanggalkan jaketnya dan hanya menyisakan kaos lengan pendek. dia berbaring disamping doyoung dan menarik doyoung masuk kedalam pelukannya.

" jae! kamu– "

" shhh. " jarinya diletakkan pada bibir doyoung sehingga muka doyoung makin merah.

" tidur , saat hyung tidur aku bakalan pulang. sekarang tutup mata hyung dan istirahat. " mendengar suara berat jaehyun membuat doyoung mengantuk. bercampur dengan bau parfum yang jaehyun kenakan , doyoung akhirnya tertidur didalam pelukannya.

jaehyun bermain dengan rambut doyoung bersama senyuman dan akhirnya turut tertidur pulas memeluk doyoung.

tbc

manis kannnnnn

10 , 000 hours ° jaedo ° Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang