10 , 000 H ; 18

552 73 9
                                    

doyoung perlahan-lahan membuka matanya. hujan di luar mulai reda. dia memandang kesamping.

dimana jaehyun?

" jae? jaehyun? " doyoung turun dari kasur dan berjalan keluar dari kamarnya.

" udah pulang kali ya? " tiba-tiba doyoung merasa aneh.

" loh? bukannya gue pake kaos? kok jadi hoodie– jangan bilang! " doyoung menekup mulutnya. celananya juga diganti!

jaehyun.... liat tubuhnya? wajah doyoung memerah.

" sudah bangun? " doyoung terus memandang pintu rumahnya yang baru ditutup.

" aku keluar membelikan hyung sarapan. " jaehyun menaruh paper bag itu keatas meja makan dan mendekati doyoung.

" sini aku periksa suhunya. " telapak tangannya ditempel pada jidat doyoung. doyoung terus malu karna jarak diantara mereka itu terlalu dekat.

" hmm sepertinya sudah membaik. tapi kenapa wajahmu merah? panas? " doyoung menggeleng cepat.

" eum– kamu beliin aku sarapan kan? " jaehyun mengangguk. doyoung terus duduk di kursi.

" eoh? kamu ke cafe? " jaehyun mengangguk.

" membeli americano. aku beliin hyung susu hangat. terus , spaghetti dan hotteok. " jaehyun duduk dihadapannya.

" jae , kamu gantiin kaos aku? celana juga? " jaehyun tersenyum tipis dan kupingnya bertukar menjadi sedikit merah.

" eumm. aku takut hyung gerah makanya aku ganti. gausah khawatir! celananya aku ganti sambil nutup hyung pake selimut kok. " doyoung mengangguk perlahan.

" eherm! kau tidak kerja hari ini? " soal doyoung untuk memecahkan kecanggungan diantara mereka.

" seharusnya kerja. tapi aku bilang sama atasan mau masuk sedikit telat. " doyoung mengangguk faham.

doyoung menatap jaehyun yang mengunyah makanan nya dengan baik sekali.

" jae. "

" mmm? "

" kamu berubah. aneh. ada apa sebenarnya? dari saat kamu nolongin aku saat hujan sampai hari ini , sebenarnya ada apa? " jaehyun terdiam. ia menghela napas.

ternyata doyoung sadar akan perubahan itu .

" aku... entahlah. hanya saja , ada sesuatu yang menjentik hati aku buat ya baikan sama hyung lagi. mungkin karna aku juga lelah dengan sikapku sendiri... " jaehyun tersenyum tipis.

" jae... aku cukup senang mendengar semua itu. syukurlah, tuhan mengabulkan doa ku. aku senang kita bisa berteman lagi. " senyum doyoung.

" maafin aku ya hyung? selama ini aku kasar denganmu. perkataan ku juga , kasar. aku minta maaf ya hyung? "

doyoung tersenyum hangat dan menggenggam kedua-dua tangan jaehyun.

" jae , setiap orang di dunia itu ya ga akan lari dari ngelakuin kesalahan. bahkan orang yang terlihat sempurna dari luaran juga , pernah melakukan kesalahan di waktu lalu. nggak ada yang sempurna di dunia ini jae. "

" dengar ya , apa yang udah terjadi di masa lalu kita sama-sama lupain ya? kita buka lembar baru okay? lupain semua yang udah terjadi. sekarang kamu juga udah punya tunangan , dan bakal bahagia. " doyoung tersenyum lagi.

namun untuk jaehyun , dia ga mau bahagia dengan tunangannya.

tapi lebih tepat , dia mau bahagia bersama doyoung.

###

doyoung berjalan keluar dari kamarnya. mandi di jam 12 memang menyenangkan. di siang hari kaya gini , kalo mandi air dingin emang the best deh!

" loh jae?! katanya kamu punya diskusi sama anak-anak? " doyoung kaget jaehyun masih berada di dapur , memakai celemek.

" aku... gatau ngerasa males aja. " doyoung menggeleng perlahan. ternyata seorang guru seperti jaehyun juga tahu arti males.

" kamu lagi masak apa? "

" oh ini samgyeopsal sama ganjang gejang. "

" kamu beli kepiting? kan lagi mahal sekarang. harus hemat! " jaehyun tertawa kecil dan mencubit pipinya doyoung.

" gapapa. lagian ahjumma di wet market tadi baik banget loh mau ngasi diskon. udah hyung duduk aja. " doyoung tersenyum.

" nah udah jadi. ayo makan. "

" jae , celemek nya ditanggalkan dulu. " jaehyun tersenyum dan menanggalkan celemek nya.

" untung banget chaeyoung punya tunangan kaya kamu. " jaehyun melunturkan senyumnya.

" kenapa? kamu lagi punya masalah? "

" emm bukan sih. aku tahu ga pantas curiga cuman... tingkahnya aneh. kalo selalunya dia minta aku hantar makanan ke dia langsung , tapi beberapa hari ini minta delivery mulu. terus kalo ngajak ketemuan , dia sibuk. "

" jae kamu mah. dia kan kerja? "

" inget ga waktu hyung balikin cincinnya? " doyoung mengangguk.

" dia tuh tipenya ga bakal beli cincin selain orang yang beliin. yang dia pakai selalunya cuman dari aku ataupun orangtuanya. tapi cincin itu , dia bilang buat koleksi. "

" jadi kamu curiga kalo dia... " jaehyun mengangguk.

" ih jae jangan mikir gitu dong. "

" lagian... mama aku juga bilang kalo mummy nya rose udah jarang bertemu dengannya. mereka lebih banyak menjauhi kita. "

" loh kalo gitu aneh dong? "

" udah ah gausah dipikirkan. makan aja ya? " doyoung mengangguk. mereka makan sambil mengobrol tentang masa lalu yang mereka rindukan.

" aku masih ingat loh waktu hyung lagi nelpon aku sambil mabuk. " doyoung tertawa.

" ya hyung juga inget sih... waktu itu shinwoo meninggalkan aku sendirian untungnya aku ketemu jalan pulang. " jaehyun yang tertawa kecil tadi terus menatap doyoung.

" shinwoo? ji shinwoo? kau masih bertemu dengannya? " doyoung meneguk ludah. sialan! ia keceplosan!

" umm hmm iya. ketemu secara ga sengaja kok... waktu itu dia juga lagi punya masalah sama pacarnya... ya kita sama-sama curhat deh... " jaehyun mengangkat piring dan cawannya ke wastafel.

doyoung mengetuk kepalanya perlahan. dia juga lupa kalo jaehyun itu membenci ji shinwoo saat mereka pacaran dulu.

tbc

maaf ya udah lama gaaa update! soalnya tugasku kebanyakan huehue 🐰

10 , 000 hours ° jaedo ° Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang