🏠Sinopsis 🏠

1.8K 218 15
                                    

           Erinna terpaksa menjual rumah satu-satunya yang ia miliki demi membiayai biaya rumah sakit Ibunya dan juga sekolah adiknya yang kini berada di luar negeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


           Erinna terpaksa menjual rumah satu-satunya yang ia miliki demi membiayai biaya rumah sakit Ibunya dan juga sekolah adiknya yang kini berada di luar negeri.  Sejak Ayahnya meninggal dunia, Erinna lah yang menggantikan posisi Ayahnya sebagai tulang punggung keluarga. Ia hidup menjadi wanita mandiri dan tidak manja. Baginya, kepentingan Ibu dan Adiknya lah yang utama.
            Semua berjalan baik-baik saja sampai cobaan menimpa dirinya. Ibunya sakit-sakitan dan perusahaan yang ia tempati teracam bangkrut karena situasi pandemi membuat Erinna juga terancam kena PHK. Erinna memutar otak untuk tetap bertahan pada gelombang besar yang menimpa keluarganya, kini jalan satu-satunya adalah menjual rumah mewah peninggalan Ayahnya. Meski berat namun tidak ada cara lain, apapun akan ia lakukan demi kelangsungan hidup keluarganya. Meski harus mengorbankan jiwa dan raganya sekalipun. 

           Disisi lain, pria yang usianya sudah 28 tahun ini masih saja melajang.  Kesehariannya yang sibuk bekerja membuat ia tidak sempat hanya untuk mencari pacar, Wisnu Wardhana, pria mapan dan tampan ini lagi-lagi diancam ibunya untuk hidup mandiri mengingat ia yang masih tinggal bersama kedua orang tuanya. Ibunya muak dengan sikap Wisnu yang belum juga engah akan pernikahan dan sama sekali tidak apik dalam mengurus dirinya sendiri.

"Mau sampai kapan kamu hidup bergantung sama mama?"

"Sampai... selamanya."

"Wisnu! Jangan main-main terus dong,  kapan sih kamu bisa pasang dasi sendiri? siapin baju sendiri? siapin makan sendiri? kalau kamu memang terlalu malas untuk lakuin hal itu paling ngga cari istri yang bisa layanin kamu. Mama kamu ini udah tua, kalau mama meninggal besok gimana?"

        Perkataan ibunya itu membuat Wisnu tidak bisa tidur semalaman. Harus mencari istri kemana Wisnu saat ini? Apa ada yang mau menerima dirinya yang benar-benar tidak bisa mengurus keperluan dirinya sendiri?

         Semesta memang tidak tidur, setiap harinya selalu ada perubahan dalam hidup bahkan bisa hanya dalam sekejap mata. Wisnu yang kala itu masih bingung dimana mencari pendamping hidup kini sudah duduk bersebelahan dengan seorang wanita yang ia nikahi pagi tadi.

         Laman situs jual beli rumah yang ia kunjungi malam itu rupanya membawa ia pada sebuah ikatan pernikahan dengan wanita yang belum ia kenali sebelumnya. Mempertemukan ia dengan sosok Erinna— wanita mandiri dan cerdas yang sedang Wisnu cari.
         Tidak tau pasti apa maksud dari iklan yang ia pasang disitus tersebut tapi paling tidak iklan 'beli rumah dapat istri' itu cukup menguntungkan dirinya saat ini.

"Aturan pertama, saya ga biasa makan di luar, maka dari itu kamu harus masak dan bawain bekal untuk saya."

"Aturan kedua, saya ga suka baju saya dicuciin sama orang lain, maka dari itu harus kamu yang cuci dan ga boleh di laundry."

"Aturan ketiga, harus kasih makan, rawat dan sayang sama kucing saya."

"Aturan keempat, panggil saya dengan sebutan Mas."

"Aturan keli—"

"Stop stop! Saya heran sebenarnya saya ini dijadikan istri atau pembantu bapak ya?"

"Jangan panggil saya bapak. Kamu pikir saya setua itu? Inget aturan keempat!"

"I.. Iya mas maaf... "

"Aturan kelima, jangan masak seafood karena saya alergi."

"Kalau biawak suka gak?"

"Jangan macem-macem kamu!"

"Iya mas bercanda.."

"Aturan keenam, saya ga suka candaan kamu. Aneh," katanya kemudian berlalu pergi meninggalkan sejuta kekesalan di benak Erinna.

Bagaimana kehidupan setelah menikah antara Wisnu dan Erinna?  Nantikan dichapter berikutnya!

Bagaimana kehidupan setelah menikah antara Wisnu dan Erinna?  Nantikan dichapter berikutnya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wisnu & ErinnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang