Flashback on
Seorang wanita dan pria yang tengah duduk bersebelahan dalam kursi mobil itu menatap jalan raya yang begitu padat, hanya suara mesin mobil yang terdengar karena keduanya tak saling berbicara dan sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Sampai akhirnya wanita itu menoleh menatap sang pria yang hanya memandang lurus ke depan, "Wisnu.." panggil wanita itu membuat sang pemilik nama menoleh kearahnya, "Ya?"
"Ada yang mau aku bicarain sama kamu."
"Ngomong aja aku dengerin," jawab Wisnu sesekali menatap jalanan di depannya, mau bagamanapun ia tidak boleh lengah karena sekarang ia sedang menyetir.
"soal lamaran yang kamu bilang waktu itu, kamu ngga ingkar kan sama ucapan kamu?" tanya sang wanita.
"Ya engga lah Rose, cuma aku memang masih sibuk banget sekarang ini. Kenapa? kok tiba-tiba kamu tanya itu?"
Wanita itu menunduk, "Aku cuma ngerasa kamu gak serius aja sama ucapan kamu waktu itu."
Wisnu menarik pedal gasnya saat mengetahui mobil di depannya mulai berjalan,
"Sekarang ini kinerja aku lagi diliat sama orang kantor untuk gantiin posisi papa makanya aku harus fokus dan gak mikir kesana dulu Rose," jelas Wisnu.
"Tapi kamu kan punya waktu dua puluh empat jam, paling ngga kamu sisain satu jam itu untuk bahas lamaran ini. Ga mungkin kamu mikirin kerjaan terus kan Nu?" tanyanya memandang Wisnu dari samping.
"Aku serius sama kamu kok dan cuma minta kamu nunggu, kalau kamu memang ngerasa gak yakin sama aku mendingan hubungan kita--"
"Iya-iya aku mau nunggu," potong Rose cepat. Ia sudah tau apa yang akan Wisnu katakan.
Rose sudah cukup paham akan sifat Wisnu, bagaimana tidak? mereka sudah saling kenal sejak kecil karena sama-sama tergabung dalam akademi model, selama itu mereka berdua menjadi dekat dan mulai berpacaran saat duduk di bangku SMA. Alih-alih menjadi model, Wisnu justru mengubah mimpinya menjadi pengusaha seperti ayahnya hingga ia harus meninggalkan sekolah modelingnya dan fokus mengejar perguruan tinggi bergengsi.
Wisnu dengan mimpinya menjadi pengusaha sedangkan Rose dengan mimpinya menjadi model tidak menghalangi hubungan mereka justru saling memberi dukungan. Bahkan keduanya berencana untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Sepuluh tahun bersama Wisnu rupanya membuat Rose merasa tidak bisa hidup tanpa laki-laki itu. Rose sudah paham betul dengan sikap dingin Wisnu yang kerap kali ia tunjukkan namun hal itu tidak menjadi masalah besar baginya karena ia tau kalau Wisnu juga mencintainya.
Namun keyakinannya perlahan memudar seiring berjalannya waktu, Rose jadi merasa ia hanyalah wanita bodoh yang sudah menghabiskan waktu selama sepuluh tahun untuk laki-laki yang bahkan bilang cinta saja rasanya sulit sekali.
"Kamu ngga turun?" tanya Wisnu sekaligus menyadarkan lamunan Rose. Ia pun langsung turun dari mobil kekasihnya.
"Wisnuuu," panggil Rose yang sudah di luar ia mengetuk kaca mobilnya.
"Apa?"
"Nanti malem kamu jemput aku kan?" tanya Rose
KAMU SEDANG MEMBACA
Wisnu & Erinna
FanfictionLaman situs jual beli rumah yang ia kunjungi malam itu rupanya membawa ia pada sebuah ikatan pernikahan dengan wanita yang belum ia kenali sebelumnya. Mempertemukan ia dengan sosok Erinna- wanita mandiri yang sedang Wisnu cari. Tidak tau pasti apa...