2 - basically, we are telling a lie

917 207 23
                                    

"Mah berkas Wisnu yang buat meeting hari ini dimana ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mah berkas Wisnu yang buat meeting hari ini dimana ya?"

"Mah kaos kaki Wisnu udah disiapin?"

"Mah dasi Wisnu sama jasnya sekalian ya."

"Mah bekelnya udah siap?"

Begitulah kira-kira ucapan pagi yang selalu dilontarkan oleh pria tampan bertampang dingin ini. Namanya Wisnu Wardhana pewaris perusahaan ayahnya yang gila kerja ini amat disegani karyawannya, namun siapa sangka sifatnya yang manja dan tidak mandiri itu membuat kedua orangtuanya muak. Mungkin ia memang terkenal tegas dan berwibawa jika di kantor, namun jika di rumah ia tetaplah anak mami.

Sebagai anak laki-laki tengah, Wisnu memang kerap kali mendapat perlakuan berbeda dibanding kakak dan adik perempuannya. Egi sang kakak tertua sudah menikah dan memilih tinggal bersama suaminya di luar kota. Begitupun dengan Bita, si bungsu yang hobi mendaki itu pun sudah merantau ke pulau sebrang untuk menimba ilmu.

Tinggal lah Wisnu, yang bahkan pergi ke luar kota untuk perjalanan dinas saja rasanya begitu malas, sedari dulu ketika kakak dan adiknya senang bermain di luar bersama teman-teman, Wisnu lebih senang di rumah bersama ibu dan kucing-kucingnya. Ketika kakak dan adiknya kerap kali membuat onar di sekolah, Wisnu justru selalu jadi kebanggaan keluarga. Belum lagi, Wisnu tidak pernah dibebankan pekerjaan rumah mengingat ia menyandang gender laki-laki dan tidak seperti kakak dan adiknya. Mungkin dari situ juga menimbulkan sifat tidak mandiri pada diri seorang Wisnu bahkan di usianya yang sudah menginjak 28 tahun.

Menyiapkan baju, memakai dasi, menyiapkan makanan tentu bukanlah hal yang sulit untuk pria dewasa. Tapi sepertinya itu tidak berlaku pada Wisnu dan menjadikan ibunya hampir menyerah menasehati anaknya itu.

Di sela sarapan paginya, ibunya menatap Wisnu membuat si anak merasa diperhatikan.

"Mama kenapa liatin Wisnu terus? ada yang aneh ya sama Wisnu?"

"Wisnu."

"Ya?"

"Kamu mau sampe kapan kaya gini?" tanya ibunya dengan tatapan tegas.

"sampe kaya gini gimana maksud mama?"

"Mau sampai kapan kamu hidup bergantung sama mama?"

"Sampai... selamanya," ujar Wisnu tanpa beban Wisnu sudah menerka akan kemana arah pembicaraan ini.

"Wisnu! Jangan main-main terus dong,  kapan sih kamu bisa pasang dasi sendiri? siapin baju sendiri? siapin makan sendiri? kalau kamu memang terlalu malas untuk lakuin hal itu paling ngga cari istri yang bisa layanin kamu. Mama kamu ini udah tua, kalau mama meninggal besok gimana?"

Tiba-tiba Wisnu tersedak buru-buru ia meneguk air di sampingnya, perkataan ibunya barusan membuatnya hampir saja tidak bisa bernapas.

"Mama ini ngomong apa sih.. " balas Wisnu.

Wisnu & ErinnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang