13 - when the trust is broken

746 145 7
                                    

Sinar mentari pagi menembus kaca, menerobos masuk bersamaan dengan udara sejuk di pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari pagi menembus kaca, menerobos masuk bersamaan dengan udara sejuk di pagi hari. Erinna, wanita itu pelan-pelan membuka matanya merasakan kedua pipinya yang menghangat akibat sengatan mentari pagi. Astaga, jam berapa ini? Tidak biasanya ia bangun di saat matahari mulai naik.

Ia menyibak selimutnya kasar, lalu berjalan ke arah wastafel untuk mencuci wajah ayunya. Biasanya, ia bangun lebih dulu dibanding Wisnu tapi kali ini ia terbangun dalam kondisi Wisnu yang sudah tidak ada di sampingnya.

Dengan masih berusaha menyeimbangkan tubuh nya, Erin berjalan mencari keberadaan orang-orang. Betapa takjubnya ia ketika melihat meja makan yang sudah terisi dengan berbagai macam menu sarapan.

"Mas Wisnu ini kamu yang masak?" tanyanya saat melihat suaminya itu tengah berdiri di hadapannya.

"Adik kamu yang masak."

"Scrambled Egg siap hohoho," ucap Adit yang baru saja muncul dari dapur.

"Oh kak Erin udah bangun," katanya terkejut.

"Ini kamu semua yang siapin?

"Heum, gimana keren kan?"

Erin memandangi menu makanan yang tersaji di meja lalu beralih pada suaminya yang sudah rapih dengan kemeja kerjanya.

"Kalian udah siap-siap dari pagi ya? Maaf saya telat bangunnya."

"Udah gak usah banyak bicara, duduk terus makan," balas Wisnu yang sedang menyantap sepotong roti panggang.

"Mas Wisnu bisa siapin baju sendiri?" tanya Erin tiba-tiba. Tidak sangka suaminya yang terkenal manja dan tukang perintah ini sudah bisa menyiapkan dirinya sendiri.

Wisnu melirik ke arah Adit sekilas, "Ya bisa lah, emang kamu pikir saya ini bayi yang minta dilayani terus?"

"Ya biasanya kan—" Erin tidak jadi melanjutkan ucapannya setelah mendapat pelototan tajam dari Wisnu. Bagaimana pun Wisnu tetap harus menjaga  image  di depan adik iparnya.

Wisnu bangkit dari kursinya, setelah menghabiskan sarapannya, "Saya langsung berangkat ya, mau ada meeting penting pagi ini," ucapnya.

"Meeting sama siapa?" tanya Erin.

"Investor, dan kayaknya saya gak janji bisa pulang cepat untuk bantu packing barang. Kalian bisa packing barang tanpa saya kan?"

Erin mengangguk, "tapi tiket gimana udah di pesen?"

"Aman ...  besok pagi saya pastikan kita bisa take off."

Wisnu & ErinnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang