Wisnu menatap langit-langit kamarnya, mengingat kembali kejadian sore tadi sekaligus merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisanya seorang Wisnu Wardhana yang terkenal cuek dan dingin melayangkan gombalan receh seperti tadi sebenarnya ia sendiri tidak sadar kenapa dengan entengnya mulutnya berbicara seperti itu.'kamu udah cukup manis kok'
"Haduh Wisnu, mau ditaro dimana muka lo sekarang.
Erin pasti ilfeel banget sama lo"Beberapa detik kemudian sebuah suara membuyarkan pikiran Wisnu
Tok.. Tok..
Mengetahui siapa yang datang, membuat Wisnu lantas menarik selimutnya sampai dagu lalu memejamkan mata berpura-pura tidur. Itu pasti Erin, setelah kejadian sore tadi Wisnu sengaja menghindari bertemu dengan wanita itu guna menghindari suasana canggung yang pasti akan terjadi. Namun malam ini ia tetap harus satu kamar bersama wanita itu. Suara derap langkah kaki semakin terdengar jelas, serta aroma sabun milik Erin memenuhi ruangan. Wanita itu sepertinya sudah berada di dekatnya tetapi ia belum merasakan ada pergerakan pada tempat tidurnya.
Wisnu mengintip, wanita itu rupanya tengah duduk di depan meja rias melakukan ritual malamnya sebelum tidur. Tak beberapa lama tempat tidurnya terasa sedikit bergerak menandakan Erin sudah menempati posisi di sebelahnya dan Wisnu masih pada posisi sebelumnya dengan tetap berpura-pura sudah tertidur.
Wisnu pikir ia maupun Erin akan cepat tertidur hingga waktu segera berganti dan melupakan hari ini. Namun nyatanya ia malah terusik dengan suara dan juga gerakan gelisah pada wanita di sebelahnya. Meski dengan mata yang masih terpejam Wisnu dapat merasakan kalau Erin sedang gelisah hingga membuat tidurnya tidak nyaman.
Sampai akhirnya..
plakk
Aduh
"Erin, kamu apa-apaan sih?"
"M-mas Wisnu ... Maaf."
"Kamu pikir muka saya ini samsak bisa kamu pukul gitu aja?" omel Wisnu.
"Mas sakit banget ya? Maaf saya beneran gak sengaja mana yang sakit?" Tanya Erin khawatir.
"Ya sakit lah pake nanya lagi kamu!"
"Iya maaf..." katanya lalu menunduk. Erin benar-benar merasa bersalah karena dengan cerobohnya tangannya mengenai wajah Wisnu yang sedang tertidur hingga membuatnya terbangun.
"Makanya kamu tuh kalau tidur gak usah rusuh!"
Kepala Erin terangkat lalu menatap Wisnu tajam, ia tau kalau ia salah tapi rasanya ucapan Wisnu itu membuat emosinya yang sedang tidak stabil semakin memuncak,
"Yaudah kan saya udah minta maaf kok jadi dibesar-besarin sih!!!?" kata Erin tak terima.
"Loh kok jadi galakan kamu!??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wisnu & Erinna
FanfictionLaman situs jual beli rumah yang ia kunjungi malam itu rupanya membawa ia pada sebuah ikatan pernikahan dengan wanita yang belum ia kenali sebelumnya. Mempertemukan ia dengan sosok Erinna- wanita mandiri yang sedang Wisnu cari. Tidak tau pasti apa...