Namanya Anse

86 15 0
                                    

Namanya Anselio Savian, punya fitur wajah yang terlihat manis dengan tahi lalat kecil di hidungnya.

Setiap sore di hari Minggu, Anse akan selalu keluar dari rumah nya sembari mengendarai sepeda.

Dan setiap sore juga, Binta akan selalu ada di balkon untuk melihat Anse keluar dengan sepeda nya.

Binta, cewek cantik dengan eyesmile yang selalu terlihat ketika tersenyum.

Rumah Binta dan Anse berhadapan, kedua rumah itu hanya dipisahkan oleh jalanan dengan lebar sekitar lima meter.

Seperti sore ini, Anse baru saja menutup gerbang rumahnya. Laki-laki itu menutupi kepalanya dengan tudung hoodie putih nya, lalu mulai mengayuh sepedanya.

Binta tersenyum lebar. Setelah melihat Anse pergi, cewek itu segera turun dari balkon kamarnya.

"Mamaa, Binta keluar yaa" teriak Binta sembari menyambar cardigan rajut berwarna mocca yang tergantung di belakang pintu kamarnya.

"Mau kemana Ta? Bentar lagi hujan looh" tanya Mama yang sibuk mencatat menu eksperimen baru dari YouTube.

"Mau kasih makan ikan di kolam komplek ma" sahut Binta yang memakai sandal nya terburu-buru.

"Taaaaa? Gak bawa payung??" Teriak Mama nyaring karena Binta main ngeluyur begitu saja.

Binta tak mendengar, bahkan cewek itu sudah menghilang dari pandangan mata Mama.

"Binta Binta, bucin kok sama ikan di kolam komplek? Kenapa gak bucin sama si Anselio aja tuh anak tetangga. Udah pinter, imut, ganteng lagi" cibir Mama kembali memplay video yang tadi sempat di pause.

Padahal Mama belum tau aja, segimana bucinnya Binta kepada seorang Anselio.

Kebucinan Binta Shaqueena, berawal dari empat tahun yang lalu dimana dirinya masih jadi murid sekolah putih biru.

Sebetulnya, ini cerita yang indah sekaligus memalukan untuk Binta.

Jadi sekolah Binta yang dulu punya sebuah tradisi, dimana setiap hari Senin di awal semester, mereka akan mengumumkan dua siswa dengan nilai tertinggi di satu angkatan.

"Juara umum pertama, dengan raihan nilai tertinggi semester ini jatuh kepada.. Anselio Savian dari kelas 8C. Ayo tepuk tangan untuk Anseee"

Dari barisan paling belakang, sesosok cewek mungil dengan rambut kuncir dua itu berjingkat-jingkat untuk melihat siapa yang berani-berani mengambil tempatnya di semester ini. Padahal biasanya, tempat pertama akan selalu di raih oleh nya.

Setelah beberapa kali berjingkat, cewek itu kelelahan dan akhirnya memutuskan untuk menerobos barisan depan dengan mendorong beberapa temannya untuk memenuhi rasa penasaran nya.

Namun setelah berhasil menyingkirkan beberapa temannya, cewek itu malah diam terpaku di tempatnya begitu saja ketika sosok Anse tersenyum lebar pada pak guru yang memotretnya.

Kok manis? Ah gak cuma manis, tapi pake banget!.

Anse tersenyum lebar hingga memperlihatkan deretan gigi nya yang rapi.

Tunggu dulu, Binta jadi lupa apa tujuannya menerobos barisan teman-teman nya.

"Juara umum kedua, dengan raihan nilai tertinggi kedua semester ini jatuh kepada... Binta Shaqueena dari kelas 8A! Selamat untuk Bintaa" Kata Bu guru yang mengumumkan dengan antusias.

Hello, Anse!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang