02

918 166 68
                                    

Jihan turun dari motornya Yedam begitu sampai di depan rumahnya. Hari ini dia diantar yedam pulangnya, karena ya, pacarnya tadi ngantar Yujin pulang.

"Makasih, Kak."

Yedam senyum, "Gue langsung pulang ya."

"Hati-hati."

Setelahnya Yedam meninggalkan lingkungan rumah Jihan.

Jihan membalikkan badannya dan kaget waktu dia lihat ada motor Doyoung terparkir di depan rumahnya.

Dan benar aja, waktu dia masuk rumah, pacarnya sama kakaknya itu lagi main PS berdua.

"Yeuh baru balik, pacar Lo nungguin dari tadi nih!" Ucap Jihoon waktu Jihan jalan mendekat ke mereka. Doyoung ikut noleh ke arah Jihan.

"Dah ya, Gue masuk kamar, baik-baik Lo berdua."

Sial. Padahal Jihan lagi enggak mau ketemu sama Doyoung hari ini, tapi cowok itu malah datang ke rumahnya.

"Pulang sama siapa?" Tanya Doyoung dingin.

"Kak Yedam."

Doyoung menghela nafasnya kasar. "Han, Gue kan udah bilang, Lo boleh pulang sama siapa aja kalo gak sama Gue. Tapi tolong jangan sama cowok itu, Gue gak suka."

"Maaf, tadi Kak Yedam maksa, Gue juga mau nolaknya gak enak."

"Kenapa gak minta jemput ke Bang Jihoon?"

"HP Gue lowbat."

Doyoung emang paling enggak senang kalau kakak kelasnya itu dekat-dekat sama Jihan. Secara Doyoung tahu, kalo Yedam sendiri ada rasa sama pacarnya.

"Besok berangㅡ"

"Doy, Gue capek mau istirahat. Lo pulang aja ya. Sorry, gak bisa nemenin."

Jihan masuk ke kamarnya ninggalin Doyoung begitu aja. Doyoung pengen nahan tangan Jihan sebenarnya, tapi dia tahu kalau pacarnya benar-benar lagi enggak mau diganggu.

Tepat saat itu juga, Jihoon menonjolkan kepalanya di pintu kamar. Iya, dia diam-diam menguping obrolan Adik sama Adik iparnya.

"Dih, Ade Gue kenapa tuh? Kalian berantem?"

"Enggak Bang, Jihan cuma capek abis kerja kelompok."

Jihoon cuma mengangguk sambil mukanya menjulid. Kerja kelompok apaan coba, jelas-jelas Jihoon enggak dengar ada kata itu waktu mereka ngobrol.

"Gue balik ya Bang, tolong bilangin ke Jihan besok berangkatnya Gue jemput." Ucap Doyoung sambil menggendong tasnya.

"Oke deh, tiati di jalan dek ipar!"


---


Jihan masuk ke kamarnya Jihoon setelah sarapan, niatnya mau minta anterin ke sekolah.

Pas Jihan buka pintu kamar Jihoon, kakaknya itu ternyata masih tidur, masih selimutan juga, udah gitu gorden kamarnya masih ditutup.

Kebonyaaa.

"Kak, Kak Jihoooooon!" Jihan menggoyang-goyangkan badan Jihoon biar bangun.

"Hmmmmm," Jihoon merubah posisi tidurnya membelakangi Jihan.

"Bangun Kak, anterin ke sekolah."

"10 menit lagi," kata Jihoon, suaranya serak khas orang bangun tidur.

"10 menit lagi sekolah Gue masuk, ih!"

"Yaudah 20 menit lagi,"

Mohon maaf Jihoon, 20 menit lagi yang ada Jihan makin telat dong. Gimana si Abang ini?

painful | treasure's doyoung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang