09 |end|

667 86 82
                                    

Tmap udah last eps, ini juga last part

Enjoy!



---



"Berangkat bareng lagi?" Tanya Jihoon ke Jihan yang lagi bedakan.

Jihan cuma mengangguk. "Doyoung lagi sibuk emang?" Tanya Jihoon lagi bikin Jihan menghentikan aktivitasnya.

Akhir-akhir ini Doyoung emang udah jarang antar jemput Jihan. Bukan kewajiban sih, Jihan juga enggak maksa Doyoung buat antar jemput dia. Cuma aneh aja Doyoung agak beda.

Di sekolah juga, Doyoung jarang nyamperin Jihan ke kelas, ntah itu cuma sekedar main atau ngajak Jihan ke kantin. Doyoung juga enggak akan nge-chat Jihan kalo cewek itu nge-chat duluan.

"Iya." Jawab Jihan, terus naro bedaknya setelah selesai bedakan. "Ayo kak, berangkat." Ajak Jihan, keluar duluan dari kamarnya.

Sementara Jihoon yang masih diam di pintu kamar Jihan, merasa Adiknya jadi sering murung lagi akhir-akhir ini.

Sesampainya di sekolah, Jihan turun dari motor dan pamitan ke Kakaknya. Jihan masuk ke sekolah dan langkahnya berhenti waktu lihat Doyoung jalan keluar parkiran.

Sengaja Jihan enggak nyamperin. Dia mau memastikan pacarnya itu sadar keberadaan Jihan disini atau enggak.

Ternyata enggak.

Doyoung melengos pergi gitu aja tanpa noleh ke Jihan. Jihan menghembuskan nafasnya kasar. Dia jalan beberapa langkah di belakang Doyoung yang lagi main ponsel.

"Pagi, Han."

Jihan noleh, entah sejak kapan Yedam ada di sebelah Jihan.

"Kak Yedam?" jihan kaget.

"Kenapa? Panik banget muka Lo." Kemudian Yedam melirik ke arah Doyoung yang kayaknya emang enggak sadar dengan keberadaan mereka. "Oh, ada cowok Lo, toh. Pantes. BTW, kok Lo gak jalan di samping dia?" Tanya Yedam.

Jihan bingung mau jawab apa, jadi dia cuma diam sambil mengalihkan pandangan dari Yedam.

"Marahan, ya?" Bisik Yedam bikin Jihan berhenti dari langkahnya dan menatap Yedam kesal.

"Kak, Gue kan pernah bilang gak usah ikut campur urusan Gue sama cowok Gue."

"Gue cuma nanya, Han."

"Sama aja!" Jihan jalan lebih dulu dari Yedam, sementara cowok itu cuma cekikikan. Seolah dia tahu kalau Jihan sama pacarnya lagi enggak baik-baik aja.

Yedam menyamakan langkahnya dengan langkah Jihan. Jihannya menghela nafas, mau nyuruh Yedam buat enggak jalan sebelahan sama dia juga percuma, Yedam keras kepala anaknya.

"Gak capek disakitin terus sama cowok Lo?" Tanya Yedam lagi.

Jihan menatap cowok di sebelahnya dengan tatapan tajam. "Hehe bercanda bercanda," kata Yedam setelah ditatap begitu oleh Jihan. "Han, kalau misalnya lo udahan sama cowok Lo, bilang ke Gue, ya. Gue bakal jadi orang pertama yang gantiin posisi cowok Lo nanti." Ujar Yedam setelahnya cowok itu jalan lebih dulu meninggalkan Jihan.

"Gak waras."




---




Jihan nunggu kedatangan Doyoung di depan kelasnya. BTW ini udah jam pulang sekolah dan Doyoung bilang pas istirahat, dia mau ngantar Jihan pulang.

Sekitar 15 menit Jihan nungguin akhirnya Doyoung datang.

"Jihan maaf ya, lama. Maaf juga, Aku gak jadi nganter kamu pulang. Ada urusan mendadak."

painful | treasure's doyoung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang