06

607 125 30
                                    

Sebelum mulai aku mau bilang, kalo untuk update selanjutnya judul cerita ini bakal ganti lagi jadi >> painful yaa.. Hehe

Biar kalian bisa langsung baca kalo ada notif up dari cerita ini:))))

Selamat baca😊





---





Jihan baru sampai di rumah Neneknya waktu Doyoung nelpon dia.

Hari ini Jihan enggak masuk sekolah karena pergi ke rumah Neneknya. Enggak ada acara apa-apa sih cuma mau ikut Jihoon liburan aja,  kebetulan Kakaknya itu lagi libur kuliah.

Beralih ke telepon dari Doyoung, tadinya enggak mau Jihan angkat tapi kasian juga dari semalam chat sama teleponnya dikacangin.

"Halo?" Jihan nerima telepon dari Doyoung sambil duduk di kursi teras.

"Akhirnya..." Di seberang sana Doyoung menghela nafas lega. "Kenapa baru diangkat? Lo gak tau Gue khawatir?"

"Apa yang lo khawatirin? Gue gapapa."

"Cuma..., kepikiran. Lo kenapa gak masuk?"

"Gue pergi ke rumah nenek."

"Han, ayo ketemu, please lo jangan hindarin gue. Ada banyak yang perlu Gue omongin sama Lo."

"Maaf Doy, tapi gak bisa sekarang dan..., Gue gak menghindar." Ucap Jihan pelan di akhir kalimat.

"Lo bisa kabarin Gue kalo udah pulang nanti?"  Jihan cuma berdeham sebagai jawaban. "Lain kali jangan diemin chat dari Gue, angkat juga kalau Gue telpon. Gue serius, Han, Gue khawatir." Lanjut Doyoung.

"Maaf. Lo..., di sekolah?"

"Iya. Gue di pinggir lapangan deket kelas Lo, sendirian, gak sama Yujin. Maaf ya, Jihan."

Diam-diam Jihan senyum kecil dengar kalimat Doyoung. "Makasih." Ucap Jihan.

"Buat?" 

"Hm, makasih aja."

Makasih karena udah khawatir, makasih karena udah berusaha menghubungi Jihan dan mau jelasin semuanya, makasih juga udah bikin Jihan senyum hari ini.

Itu yang mau Jihan bilang, cuma dia terlalu malu.

"Tumben, lo aneh." Doyoung terkekeh di sana. "But, makasih juga udah mau ngomong sama Gue hari ini."

Ya Jihan emang aneh, bahkan Jihan sadar kalau dirinya sendiri aneh. Udah berkali-kali disakitin Doyoung tapi masih memilih bertahan bahkan sampai detik ini.

Aneh.

"JIHAN!!!"

Jihan terperanjat dengar suara Kakaknya manggil barusan. "Doy, Gue dipanggil. Nanti Gue kabarin lagi ya."





---





Doyoung berjalan ke parkiran setelah bel pulang bunyi. Tapi begitu sampai di dekat motornya, dia mendengus karena ternyata Yedam parkir di sebelah motor dia.

Niatnya mau langsung naik ke motornya dan pulang, tapi kalimat Yedam bikin Doyoung noleh ke Kakak kelasnya itu.

"Jihan gak masuk, ya? Ke rumah Neneknya, kan? denger-denger dia pulangnya lusa."

"Tau dari mana Lo?"

Jujur aja ini Doyoung udah nahan emosi. Maksudnya Yedam ngomong begitu mau panas-panasin Doyoung karena dia lebih tahu soal Jihan?

"Ya..., tau, Gue kan temen Jihan. Atau mungkin, soon mah bakal ganti status kali ya, haha."

Doyoung mengepalkan tangannya. Andai aja ini parkiran lagi sepi, mungkin Yedam udah dibuat babak belur oleh Doyoung.

"Gue, mau perbaiki hubungan sama Jihan. Jadi Gue minta, jangan hubungin Jihan lagi, jangan ganggu dia, jangan bertingkah seolah-olah Lo punya hubungan baik sama Jihan." Ujar Doyoung kemudian memakai helmnya.

Sementara Yedam, cowok itu malah terkekeh dengar penuturan Doyoung. Seolah-olah omongan Doyoung barusan cuma angin lewat buat dia.

"Kenapa? Kenapa Gue harus nurutin kata-kata Lo? Dan kenapa juga kalian harus baikan? Bukannya Lo deket sama cewek jangkung itu, ya?"

"Gak usah ikut campur urusan Gue."

"Lo bisa jamin Jihan bakal baik-baik aja setelah kalian baikan? Gue gak janji bakal diem aja kalau Lo bikin dia nangis lagi."

"Lo gak usah khawatir, Gue bakal jagain Jihan baik-baik. Jadi..., jangan ikut campur."

Doyoung baru aja mau nyalain motornya, tapi kalimat Yedam bikin dia lagi-lagi noleh ke cowok itu.

"Gimana sama Yujin? Kayaknya dia suka sama Lo, kenapa kalian gak jadian aja dan lepasin Jihan buat Gue?"

Doyoung memejamkan matanya sambil giginya menggertak. Yedam ini..., benar-benar bikin Doyoung naik pitam ya.

Cowok bermarga Kim itu diam, nahan emosinya yang sebenernya udah sampai puncak.

"Lo juga,"

Yedam menaikkan sebelah alisnya menunggu lanjutan kalimat Doyoung.

"Kayaknya Jihan gak suka sama Lo, kenapa gak nyerah aja dan biarin Jihan buat gue?" Lanjut Doyoung.

"Gue gak akan nyerah, kalo lo masih bikin Jihan nangis Gue gak bakal diem."

"Lo tenang aja. Tanpa lo suruh pun, Gue bakal jaga Jihan dan Gak akan buat dia nangis."

Sayangnya, Yedam gak akan percaya sama apa yang diomongin oleh pacar Jihan ini.





---





Haiiiiiiiiiiii👐 Mau tanya dong, sejauh ini kalian tim mana???

Doyoung-Jihan

Jihan-Yedam

Doyoung-Yujin

Atau...

Jihan-Dohwan? Wkwk

Komen yaa🤗

painful | treasure's doyoung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang