Dua Puluh Enam

742 118 24
                                    

Charis,

Hari ini aku hanya meringkuk di dalam kamar. Menulis adalah pilihan yang baik. Terutama menulis kalimat-kalimat yang tidak bisa aku berikan kepadamu. Cinta, sayang, benci, kecewa yang bergumul menjadi satu. Yang aku rasakan hanya karena kamu di sana. Satu saja, kamu.

Aku berusaha membuka hati belakangan ini. lalu menemui beberapa orang agar paling tidak aku bisa berharap kepada orang lain. Dengan begitu aku bisa melupakanmu. Membiarkanmu. Menjadikan kamu jadi bagian dari kenangan saja.

Apa Rossa sudah hamil? Apakah hidup kalian menyenangkan? Aku harap, tidak. Karena dengan begitu aku bisa sedikit senang. Karena mungkin selama ini aku yang hanya bisa memberikanmu banya cinta dan kebahagiaan.

Aku jahat? Iya. Memang. Karena hanya dengan ini yang bisa aku lakukan untuk meraih kebahagiaanku sendiri. Aku ingin bahagia di atas kesukaran yang kamu miliki. Jadi, tidak apa-apa ya? Setidaknya sampai aku menemukan orang lain.

Yang mungkin tidak bisa membandingimu.

Kemarin, seseorang datang padaku, seorang teman baik yang lalu menyatakan perasaannya. Dia bilang bahwa aku adalah perempuan yang mengagumkan. Cantik. Kuat dan tidak manja. Padahal, kalau dia tahu, aku sangat rapuh.

Aku pada aslinya adalah aku yang berhadapan dengan kamu.

Aku menyimpan kata-kata cinta untukmu. Aku menyimpan sikap manisku untuk kamu tadinya. Jadi aku tidak bisa menghadapi laki-laki dengan manis lagi. Setelah aku putuskan hanya kamu yang bisa menerima semuanya.

Charis yang baik hatinya, mungkin aku sudah benar-benar kamu lupakan. Dan aku merasa semakin sia-sia. Sisi lain hatiku yang begitu mencintai kamu, memilih untuk merawat kamu sendirian. Merawat kenangan yang sudah usang.

Jadi aku memilih untuk memilih bayanganmu. Jikapun aku tidak mendapatkan kamu, maka aku bisa mendapatkan bayangan kamu.

Saga bilang, aku terlalu berlebihan untuk mencintai kamu. Eh apa kamu kenal Saga? Sahabatku yang kini tinggal di ujung pulau di Indonesia. Dia baru putus dengan pacarnya dan memilih pindah tugas untuk mengobati hatinya.

Dia menceritakan banyak hal termasuk bagaimana cara mengikhlaskan. Dan benar, ikhlas adalah suatu hal yang sulit dikendalikan. Aku masih belum ikhlas dengan kenyataan bahwa kini aku hanya menggenggam angin. Kosong dan hampa.

Sekarang, kata Saga aku harus belajar mengikhlaskanmu. Mengikhlaskan pilihan kamu. Melepaskan kamu.

Ah sudah berapa kali aku mengatakan hal ini. kalau aku akan belajar untuk melepaskanmu. Karena aku sendiri tidak tahu, kapan aku bisa melakukannya. Aku kesulitan dan hampir tidak menemukan obat yang tepat.

Mungking waktunya akan lebih lama daripada rencana-rencana yang aku buat untuk bisa bertemu denganmu. Lebih lama daripada lamanya aku menunggumu. Aku akan melakukannya. Anggap saja aku sedang berlibur. Berlibur untuk lepas dari patah hati karena kamu.

Surat ini mungkin akan jadi ujung. Bahwa aku perlu berhenti. Berhenti menceritakan segala hal, tanpa kamu baca.

.

Setelah membaca surat itu, setelah itu dia memang tidak bisa lagi melihat surat di tahun yang sama dan tahun setelahnya. Wanda benar-benar memutuskan untuk tidak menuliskan surat lagi untuknya. Tidak tahu kenapa rasanya dia kecewa.

Dia ingin tahu apa saja yang dikerjakan Wanda setelah dia memutuskan untuk melepaskan Charis. Apakah gadis itu melakukan banyak hal dengan baik? Atau sebaliknya? Bagaimana dengan keluarganya? Bagaimana jika Wanda kembali mengalami kesulitan?

To Charis [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang