hukuman

3 1 0
                                    

Skip sampai rumah

Kai menggendongku yang masih tertidur itu. Masuk kamar kai membaringkanya di ranjang. Lalu keluar menyusul chan yang menyuruh chan nunggu di ruang keluarga.

Kai melihat chan duduk dikursi dengan perasaan grogi badan gemeter.

"Chan"suara berat kai menahan emosipun keluar.

"Bang"ucap chan berdiri langsung menunduk.

"Lu tau apa yang akan kau lakukan sekarang"ucap kai menatap chan.

"Tau ba-ang"ucap chan gugup tanpa menatap wajah seram kai ketika marah.

"Apa"tanya balik kai pada chan yang kini telah ketakutan.

"Menj-jalani hukuman dari ab-bang"ucap chan masih gugup.

"Bagus,, sekarang gw mau lu bersiin rumah ini mengerjakan pekerjaan rumah selama seminggu, masak dan juga uang jajanmu abang potong 1 bulan"ucap kai buat chan membulatkan matanya.

"Lah bang kok gitu sih. Gw mana bisa bang. Apalagi uang jajan gw dipotong"ucap chan lesu.

"Lo udah bikin kesalahan harus tanggung akibatnya. Ini bukan hal sepele ini tentang adek. Lo tau 3 kesalahan hari ini. Apalagi 2 kesalahanmu bisa menyelakai keselamatan adek. Lo ngerti. Sekarang kerjakan hukumanmu"

"Yahh,,, bang ntar napa bang. Gw belom makan. Kasih gw makan dulu napa. Nanti kalo gw pingsan gimana"

"Gw gk mau tau pokoknya lu bersihin sekarang gk ada alasan apa apa cepett"ucap kai sedikit membentak.

"Ii-ya bang"ucap chan mengambil peralatan lalu membersihkan

Hudff

Kai hanya menghela nafas panjang

Kai melihat chan membersihkan rumah lalu kai beranjak kekamarnya melihat keadaan ara.

Ceklek

Terlihat seorang gadis yang masih terlelap dialam mimpinya.

Perlahan kai duduk disampingku mengelus rambutku. Lalu membuka luka ditanganku.

Banyak darah keluar. Lalu kai mengambil P3K dikamarnya dan kompres.

Membuka perban beberapa hari yang lalu.

Emmm

Aku tidur merasakan perih ditangan.

"Syuttt"ucap kai mengelus rambutku biar tidur lagi.

Aku tertidur lagi. Kai mengompres pelan lukaku agar aku tak terbangun. Tapi apalah daya bila itu membuat aku meringis kesakitan.

"Emm hikks hikks sakit hikks huaa emm gk mau"aku langsung bangun melihat kai yang lagi mengompres lukaku.

"Syuttt...sayang tenang dulu ya. Ini sebentar gk lama"

"Emm gk mau hikks sakit hikks udah bang hikks sakit udah hikks"ucapku menangis keras memberontak mencoba melepas handuk kecil ditangan kai.

Kai langsung mangku tubuhku dipangkuannya mengempit tubuh kecilku dengan tubuh tangan dan kaki kai buat aku gk bisa apa apa. Karna tenaga kai kuat sedangkan aku juga lemes jadi hanya bisa nangis nahan sakit.

"Hikks abang sakit hikks udah gk mau hikks adek gk mau hikks"ucapku meraung raung.

"Bentar sayang bentar lagi ya"ucap kai mulai membuka alkohol dan mengoleskan ke lukaku buat aku menangis keras kesakitan.

Di luar

Hikks udah abang sakit gk mau

Chan yang lagi menyapu lantai mendengar orang menangis histeris mencari sumber suara.

Dan ternyata dikamar kai dan membuka pintu sedikit lalu mengintip.

Terlihat kai memangku ara dan ara berteriak keras kesakitan karna kai mulai mengoleskan obat merah. Itu yang buat chan merasa bersalah.

Lalu chan menutup pintunya dengan pelan agar tak ketauan.

Chan sender ditembok samping pintu kamar kai.

*dek maafin abang. Gara gara abang kamu kayak gini. Ini salah abang dek maafin abang. Bener kata bang kai abang keterlaluan bercandanya. Maafin abng. Abang gk bermakhsud buat kamu kayak gini dek . maafin abang*batin chan meneteskan air mata.

Lalu chan mengusap air matanya mengerjakan kembali hukumannya.

Dikamar

"Hikks abang adek gk mau hikks sakit bang"ucapku mendorong tangan kai.

"Iya udah tinggal perban ya. Nah udaah syutt sini"ucap kai selesai perban tanganku lalu membalikkan badanku yang udah lemes nangis kesakitan kayak tadi.

Kai berdiri dari ranjang masih menggendong ara ala koala menimang kanan kiri mengelus elus punggungku biar tenang.

"Sttt udah sayang. Cup cup"lalu tak lama kai mendengar denguran halus pertanda kalau ara udah pergi kealam mimpinya.

Lalu kai membaringkanku dikasur mengelus dan mengecup rambutku.

Kai keluar kamar setelah merapikan bajunya berantakan karna ara yang memberontak tadi.

Kai keluar mengecek chan yang lagi menjalani hukumannya.

Sampai ruang tamu

Terlihat chan telaten mengepel lantai dengan muka seperti rasa menyesal.

"Chan"panggil kai pada chan yang lagi mengepel lantai.

Chan menoleh ternyata abangnya dengan cepat chan meletakkan pel itu.

"Bang"

"Hmm"

"Bang maafin gw bang. Gw nyesel gw emang keterlaluan sama adek. Maafin gw bang. Hikks maafin gw gw tau gw salah"

"Udah jangan nangis. Gw kesel sama lo gw marah banget malah. Tapi gw liat ketulusan lo. Hukuman lo gw kurangin lo cuma perlu bersihin gudang tapi uang jajan lo gw potong"ucap kai pada chan yang menundukkan kepalanya.

"Abang bener. Abang mau maafin gw kan"

"Ya gw maafin. Tapi hukuman lo harus tetep lo jalani"

"Ya bang. Oiya gw nanti boleh liat adek gk"ucap chan pada kai.

"Boleh asal lo jangan bikin adek down. Cukup lo tadi bikin dia terluka jangan bikin adek kesakitan lagi"

"Iya bang gw janji"ucap chan.

Setelah drama tersebut akhirnya mereka bubar. Chan pergi kegudang dan kai pergi menemui ara dikamarnya.

Ceklek

Kai mendekati ara tertidur lelap dengan muka sayu.

"Cepet pulih adik abang"ucap kai mengecup kepalaku lalu membaringkan tubuhnya disampingku. Badannya miring menghadap kearahku dan mengelus lembut anak rambutku dan dahi yang keringetan karna kecapean tadi.

Lama kelamaan kai ikut tertidur disampingku memeluk tubuhku.

                            TBC

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang