" Apa kau yakin akan membantu tim lawan?" Ucapku tak terima
" Sebenarnya tidak tapi, tadi Prof. Mcgonagall memberitahu jika ada siswi ataupun siswa yang terlambat latihan maka ia harus membantu persiapan tim lawan" Sambungnya lagi lagi dengan santai
Aku tak merasa keberatan jika aku membantu tim Hufflepuff, lagipula ada Cedric disana, dia teman baikku sejak tahun 1. Tapi kalau Gryffindor, anggotanya sebenarnya sangat bersahabat tapi kaptennya. berbanding terbalik, aku tahu karena kita sama sama keeper. ia sangat arrogant.
"Flint, tidak adakah yang lebih baik?" Ucapku memohon
" Maaf Analy, ini bukan permohonanku " Ucap Flint dengan nada rendah
Yasudahlah, mau bagaimana lagi aku harus menerima konsequensinya.
~~~~
Tim Gryffindor dan Hufflepuff pun mulai berkumpul dilapangan. Tim Slytherin sudah meninggalkan lapangan quidditch dari tadi.
" Hey! Cedric!" Ucapku sambil menuruni tangga penonton
" Hey! Aly!" Ucap Cedric seraya menghampiriku
" Sedang apa kau disini? bukankah Slytherin tidak jadi bertanding? " Sambung Cedric seraya mengusap rambutku seperti seorang saudara
" Aku terkena detensi karena terlambat latihan" Ucapku
" Hey! Cepatlah Diggory! Tidak ada waktu untuk berduaan! "
Itu Oliver Wood, kapten dari tim Gryffindor
"Maaf, Wood!" Cedric menuruni tangga
Aku pun mengikuti Cedric menuruni tangga
" Hey, bukannya kau dari Slytherin? Sedang apa kau disini? Pergi kami ingin latihan! " Ucap Oliver Wood dengan nada mengusir
" Hey, kau yang sopan ya! aku disini justru disuruh membantu tim kalian untuk bertanding, jika tak terkena detensi tak akan aku datang kesini! " Ucapku kesal
" Kau, yang harusnya sopan aku lebih tua darimu jadi, tutup mulutmu yang tidak sopan itu!" Balas si kapten
" Sudah, Wood, Analy" Celetuk Harry
Aku menghela nafas kesal, lalu Harry memerintahkan ku untuk duduk di kursi penonton dlu saja. Okay.
~
Latihan pun selesai aku membereskan sapu terbang para anggota Cedric ikut membantu juga karena beberapa barang yang berat. Aku berterimakasih pada Cedric lalu kembali ke great hall sore itu.
Ditengah perjalanan, tali sepatuku terlepas dan saat aku menunduk untuk memperbaiki sepatu, sesuatu menabrakku.
" Awhhh, Siapa itu?" Ucapku seraya menoleh
" Maaf ak- " Ucapannya terpotong setelah melihat siapa yang ditabraknya
" Kau!" Ucap mereka bersamaan
" Kalo mau berhenti lihat dlu dong!" Cibir si kapten
"Klo mau jalan lihat dong pakai mata, jangan pake tangan " Ucapku tak mau kalah
"Enak saja kau- " Ucapan si kapten terhenti melihat Prof. Mcgonagall menghampiri mereka
" Wood! Ms. Malfoy!" Teriak sang Proffesor
" Detensi! " Sambungnya
Aku menatap Proffesor Mcgonagall tak percaya
" Tapi Proff- "
"Atau poin asrama dikurangi" Jelas sang Proffesor
" Temui aku malam ini setelah makan malam di Great Hall" Sambungnya
Setelah itu Proff. Mcgonagall menatap tajam kami berdua , kuputuskan untuk pergi ke Great Hall menemui teman temanku.
~
Aku duduk disamping Pansy dan Draco yang diperban lengannya.
" Apakah masih sakit, Draco?" Tanyaku sedikit khawatir
" Sudah tidak terlalu. kata madam, jika terlambat sedikit saja bisa jadi aku kehilangan lenganku" Balas Draco
Kudengar suara samar-samar dari meja Gryffindor seseorang sedang mencibir Draco, itu pasti Ron Weasley. Abaikanlah
" Kau kelihatan lelah, apakah mereka tadi memberimu pekerjaan yang berat, Ana?" Tanya Blaise yang khawatir
" Sedikit, Cedric tadi membantuku tapi nanti malam aku terkena detensi dengan si kapten Gryffindor itu " Jawabku sedikit kesal
" Maksudmu si Oliver Wood itu?" Celetuk Pansy
" Siapa lagi" Balas Draco
" Dia terlihat! Dia terlihat! " Ucap Seamus
" Siapa?" Tanyaku lari ke meja Gryffindor
" Sirius Black " Jawabnya
"Dufftown? Itu tidak jauh dari sini" Celetuk Hermione yang memegang The Daily Prophet
" Dia tak mungkin ke Hogwarts kan?" Tanya seorang siswa Gryffindor
" Tak ada jaminan " Jawab salah satu murid Gryffindor yang lainnya
Sirius Black.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood.
Fanfiction° first book ° a slytherin, pure - blood; [ written in bahasa ] ((slow update) ©JK. Rowling (except analy) ⚠cringe warning⚠