Sudah 2 minggu sejak kejadian itu, sepertinya dia sudah baik baik saja.
Hari ini hari Sabtu, aku sedang bersantai dengan Draco, Pansy dan Blaise.
Aku membaca buku, Blaise membaca Daily Prophet kesukaannya sedangkan Pansy dan Draco mengobrol berdua sepertinya asyik, tapi buku ini lebih menarik
Quidditch Through Of The Ages.
Blaise memberikannya padaku secara, dia orang yang rajin berlatih olahraga tersebut.
Tiba tiba Blaise menoel - noel lenganku,
" Ada apa, Blaise? "
" Apakah kau sudah tahu ingin kemana besok? "
" Besok? Emangnya ada apa? "
" Dasar kau pelupa! Hogsmeade!"
" Astaga, aku melupakannya! "
" Jadi, kau ingin kemana? "
" Entahlah, Three Broomsticks? "
" Baiklah, sebaiknya kita ber - empat besok pergi bersama "
" Ide bagus "
Aku melihat Pansy dan Draco lalu pergi ke kamarku sambil melanjutkan membaca.
Besoknya, kami berempat ke Hogsmeade bersama siswa - siswa lain, aku dan Draco pergi ke Three Broomstick sedangkan Pansy dan Blaise mereka berjalan jalan dulu.
" Bagaimana kau dengan Pansy? "
" Maksudmu, sis? "
" Ya, kemarin aku melihat kalian berdua mengobrol dan menurutku kalian berdua mempunyai perasaan lebih."
" Sebenarnya sih begitu, tadinya aku ingin memberitahumu tapi kau sudah tahu duluan. "
" Jadi? Itu benar? Kau menyukai Pansy? "
" Sepertinya begitu. "
" Kau harus memberitahunya, Draco. Segera! "
"Apa menurutmu itu tak terlalu cepat? "
" Lebih baik begitu Draco "
Tiba tiba Crabe dan Goyle datang ke meja kami.
" Hey Draco, ingin mengerjai Weasley? " Ucap Goyle dengan senyum jahilnya.
" Baiklah, sis tak apa? " Dia bertanya
" Pergilah, aku tak mau ikut "
Mereka pun pergi menjauh sambil tertawa jahat. Aku melanjutkan meminum minumanku sambil memperhatikan sekitar.
Tiba tiba Cedric datang ke meja ku." Eh, hai Cedric! "
" Hi, Aly! Do you mind? "
" Silahkan, Cedric "
Ia pun duduk dan dia bercerita mengenai Cho. Seorang siswi Ravenclaw dan juga seorang seeker, dia berada satu tahun lebih muda dari Cedric.
" Jadi, kau sudah mengajaknya bertemu atau minum? "
" Belum, aku masih berpikir"
" Putuskanlah dengan cepat Cedric, kalau terlambat kau akan menangis nanti, hahahaha" Ucapku mengejeknya.
" Baiklah, Aly. Saranmu lumayan membantu juga ya "
" Ralat Cedric, ' selalu membantu ' "
" Terserah kau saja lah "
Tiba tiba aku melihat Cho sedang berjalan sendiri.
"Ced, itu Cho! "
" Mana? "
" Itu, cepat ajak dia berjalan jalan "
" Secepat ini? "
" Kau ini, sama seperti Draco, cepat sana! "
"Baiklah, thanks, Aly! "
Dia pergi ke arah Cho, kuhabiskan Butterbeer ku dan berjalan keluar untuk bejalan jalan.
" Hey! "
Kurasa ada yang memanggilku jadi aku menoleh dan mendapati seorang lelaki Gryffindor.
Oliver Wood.
Lagi lagi orang itu.
" Kau? Ada apa lagi? "
" Kau melihat temanmu bernama Blaize Zabinis? "
" Maksudnya Blaise Zabini? Iya, dia temanku sedang bersama Pansy kemungkinan di toko yang berwarna pink itu, aku tak mengingat namanya."
" Baiklah "
" Hey kau tak berterimakasih? "
" Untuk ?"
" Jelas jelas aku membantumu untuk mencari Blaise setidaknya berterimakasih lah."
" Baiklah, nanti aku akan berterimakasih pada Blaise." Ucapnya langsung pergi meninggalkanku.
Aku tak percaya aku menolongnya beberapa kali tapi dia tak mengingat satu pun jasaku.
Menyebalkan.Ku berjalan melewati beberapa toko, dan rumah penduduk. Beberapa kali ada lantunan musik yang dinyanyikan oleh anggota paduan suara. Hari itu, tepat hari sebelum natal.
Aku belum tahu apakah aku akan pulang atau di Hogwarts saja menikmati salju seharian dan membaca buku cerita. Sungguh membayangkannya sangatlah mengasyikkan.
Setelah berjalan beberapa jam, kemudian aku tidak sengaja mendengar percakapan Harry, Granger, dan Weasley.
Mereka membicarakan tentang Sirius Black.Dan
Sirius Black adalah bapak baptis Harry?
Bagaimana bisa?
Ah sudahlah itu urusan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood.
Fanfiction° first book ° a slytherin, pure - blood; [ written in bahasa ] ((slow update) ©JK. Rowling (except analy) ⚠cringe warning⚠