2. Side effect

203 29 0
                                        


Hari ini, adalah hari yang kurang menyenangkan bagi Ryujin.
Bagaimana tidak. Ia harus menemui lelaki yang selama ini selalu dihindari olehnya.

Hwang Hyunjin. Kakak tingkat dari jurusan tetangga yang keberadaannya sangat diagung-agungkan oleh semua warga kampus.

Ryujin menarik nafas panjang. Ia berniat pergi ke perpustakaan terlebih dahulu untuk menenangkan pikirannya.

Bukan, bukan untuk membaca buku. Tetapi untuk menggambar dan menonton youtube.

"Ryu lo mau kemana." tanya Lia yang tiba tiba muncul entah dari mana.

"Gue mau ke perpus." jawab Ryujin sedikit kaget.

Lia menunjukkan eye smile nya dan berjalan di samping Ryujin "Gue mau ikut, sekalian pengen ngadem di perpus."

"Iya Jul, lagian gue gapercaya lo mau baca buku." balas Ryujin sambil memainkan smartphonenya.

Lia tidak menjawab karena ia sedang menyeruput lemon tea nya.
Gadis itu juga menawarkan kepada Ryujin, namun Ryujin sedang tidak ingin minum saat ini.

"Oh iya Ryu, gimana, lo udah nemu kenalan kakak tingkat belom?"

Ryujin yang sedang tidak ingin membicarakan hal itu, hanya membalas dengan anggukan kecil dan masih berpura pura sibuk dengan smartphonenya.

"Ih cuek amat, lagi balesin chat siapa sih." tanya lia berusaha meraih smartphone Ryujin

"Ngga balesin siapa siapa, cuma lihatin jadwal kuliah besokk." pekik Ryujin

"Gitu aja sok serius." balas Lia sambil merangkul lengan Ryujin.

Untuk menghindari pertanyaan beruntun yang mungkin akan dilontarkan lagi oleh Lia, Ryujin berniat memasang earphone saja, namun ia mengurungkan niatnya karena mereka sudah sampai di perpustakaaan.

"Dah sampe nih, gue mau langsung ke lantai atas ya." ucap Ryujin kepada Lia.

Sebelum Lia menjawab, Ryujin sudah berlalu secepat kilat meninggalkannya.

"Buru-buru amat, awas aja ya lo menyembunyikan sesuatu dari gue." ucap Lia bermonolog.

Ryujin yang sudah ada di lantai 2 bernafas lega karena berhasil menghindar dari sahabatnya yang super kepo itu.

Lantai 2 sendiri merupakan ruang baca yang notabene lebih banyak meja dan kursi dibandingkan rak buku.

Yang paling Ryujin sukai dari perpustakaan adalah karena jaringan wifinya yang kencang.

Sedangkan jika di asrama, ia harus menunggu sampai tengah malam untuk mendapatkan akses internet yang lancar.

Ryujin melihat sekilas jam analog di tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 09.20 yang mana Ryujin hanya memiliki waktu 40 menit sebelum ia pergi ke lapangan sepak bola untuk menemui lelaki bernama Hyunjin itu.

"Lo sendirian aja Ryu?" Tanya seorang lelaki tiba tiba.

Ryujin terdiam sejenak untuk mengingat-ingat nama lelaki yang menyapanya itu.

"Ah kak Minho, iya nih gue sendirian aja."

"Tumben, Julia mana." tanya Minho lagi

"Dia ada di lantai bawah."

Minho ber-oh ria "Okedeh kalo gitu, gue duluan ya Ryu."

Ryujin menganggukkan kepala "Iya kak."

Minho pun berlalu meninggalkan Ryujin dengan kertas dan pensilnya.

Love is ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang