Jika diamati, akhir-akhir ini tingkah Hyunjin agak berbeda. Lelaki itu jadi lebih sering memainkan ponsel sambil senyum-senyum sendiri. Entah Yeji harus merasa senang atau sedih dengan keadaan kakaknya itu.
Namun di sisi lain ia merasa bersyukur Hyunjin tidak terikat lagi pada trauma masa lalunya. Oh tentu saja, untuk orang yang sangat dekat dengan Hyunjin, tidak mungkin rasanya jika tidak mengkhawatirkan lelaki itu.
Namun, tetap saja sisi jahil Yeji akan selalu ada.
"Pasti lo lagi mikirin Ryujin."
Hyunjin hanya memandang Yeji sekilas lalu mengabaikannya.
"Kalo nggak jawab berarti iya." Ucap Yeji lagi sembari mengunyah roti.
"Siapa Ryujin?" Tanya Seulgi tiba-tiba.
"Bukan siapa-siapa kok ma." Yeji terkekeh lalu menjauh menghindari tatapan tajam Hyunjin.
Hyunjin menghentikan aktifitasnya karena tak nyaman dengan tatapan Seulgi kepadanya.
"Jin makasih ya." ucapnya tiba-tiba sambil tersenyum.
Hyunjin yang memahami maksud Seulgi, langsung membalas senyumannya. "Sama-sama ma."
"Ngomong-ngomong, Ryujin itu siapa? Temen barunya Yeji kah?" Tanya Seulgi lagi.
"Iya ma, dia temen baru Yeji" balas Hyunjin tanpa memandang kearah Seulgi.
"Kamu juga kenal sama dia kan? Lainkali ajak main kesini ya Jin."
Ada perasaan euforia di dalam diri Hyunjin"Iya, pasti kok ma."
Sepertinya Yeji belum menceritakan soal apapun tentang Ryujin kepada Seulgi. Hyunjin berasumsi mungkin saja Yeji tidak ingin bercerita dulu karena Seulgi belum mengenal sosok Ryujin secara langsung.
Hyunjin masih memainkan ponselnya dan secara tidak sengaja mengingat Pertemuan pertamanya dengan Ryujin yang dimulai dari sebuah chat.
"Kalo gue hubungin sekarang kira-kira dia bales nggak ya?"
Lelaki itu iseng mencoba untuk menghubungi Ryujin.
.
.
.Today
Hyunjin
Jangan lupa besokRyujin
Paansi, ganggu aja
Hyunjin sudah menduga bahwa gadis itu akan membalas cepat karena ia tahu bahwa semarah apapun Ryujin, ia tidak akan mengabaikannya. Sungguh menggemaskan..
.Hyunjin
Jangan coba-coba ngehindar
entar gue culikRyujin
Gabakal bisaHyunjin
Gue kalo nekat
bisa ngelakuin apapunRyujin
Ngeri amat dah.
Iya-iya gue nggak lupaHyunjin
Boleh request sesuatu nggak?Ryujin
apaan_-Hyunjin
Dandan yang cantikRyujin
Nggak perlu
gue udah cantikHyunjin
Iyasih, tapi gue pengen lo
jadi cantik banget

KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Art
Fanfiction[DALAM PROSES REVISI] Ryujin, seorang mahasiswi antisosial dengan relasi sempit, hanya bisa pasrah ketika dosen yang mengampu salah satu mata kuliah seni harus membuatnya berkenalan dengan Hyunjin, sosok superstar Universitas Gidae yang memiliki rep...