BAB 3

1.9K 199 10
                                    

Kanaya Puteri, 21 Tahun.

Gadis yang biasa dipanggil Naya ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Punya dua adik laki-laki kembar yang menyebalkan.

Ayahnya bekerja sebagai salah satu manager di perusahaan swasta. Ibunya merupakan Ibu Rumah Tangga.

Naya merupakan mahasiswi tingkat akhir di salah satu Universitas Swasta Ternama dan tentunya Mahal. Ia pun sudah dituntut oleh Ayahnya untuk segera lulus karena tahun depan kedua adik kembarnya harus bergantian masuk kuliah. Uang jajan Naya pun semakin berkurang karena ia harus sering ngeprint skripsinya setiap revisi.

"AAAAA Gue mau nikah aja!!!" Teriak Naya frustasi. 'Mau Nikah Aja' adalah tiga kata yang sering diucapkan oleh mahasiswi tingkat akhir yang frustasi dengan Skripsi mereka dan mulai merasakan beban hidup dengan tuntutan untuk segera lulus.

"Kenalin lagi ya Za please, bilangin laki lo cariin gue jodoh yang beneran" Ujar Naya dengan paksa. Sekarang Naya, Aza dan Sabrina sedang makan siang di kantin kampusnya.

"Lagian yang kemaren gak mau, ganteng padahal" Ujar Aza.

"Iya Nay, wow banget padahal" Sambung Sabrina.

"Bukannya gitu, gue emang terima dudanya tapi.. buntutnya itu loh. Mana udah 15 tahun lagi, gak liat kemaren sinisnya gimana ke gue? Serem banget!" Ujar Naya.

"Yah lo kalah sama anak kecil Nay" Ledek Aza.

"Anak kecil apanya, beda beberapa tahun doang sama gue coba" Ujar Naya.

"Yaudah nanti gue minta laki gue lagi deh ya cariin jodoh lain buat lo. Lo juga gak Bin?" Tanya Aza.

"Engga ah, gue mah gak suka om-om" Jawab Sabrina lalu menjulurkan lidahnya ke Naya.

"Iya lo mah nge-stuck dengan ke friendzone-an lo" Ledek Naya.

"Apasih Nay. Engga lah gue sama dia temen doang kok" Jawab Sabrina.

Naya dan Aza hanya mengiyakan jawaban bohong Sabrina. Sabrina dan dunia friendzonenya memang tak bisa diganggu gugat.

Setelah makan siang selesai, mereka berpisah untuk pulang kerumah masing-masing.

Disepanjang perjalanan pulang dalam mobilnya, Naya terus memikirkan bagaimana caranya ia bisa menghasilkan uang. Uang jajannya sudah sangat tipis karena harus ngeprint revisi skripshitnya atau sekedar membelikan makanan atau minuman untuk dosen pembimbingnya.

Menyogok adalah hal yang wajar dalam dunia perskripshitan ini. Semua hanya demi ACC.

"Ah, bensin mau abis lagi!! Di atm tinggal 300 ribu sampe akhir bulan" Dumel Naya. Bulan ini pengeluaran Naya benar-benar banyak karena sudah berkali-kali ia revisi dan bimbingan.

Setelah mengisi bensin mobilnya ia segera menuju rumahnya. Di sepanjang jalan ia terus memikirkan senyuman Vincent, duda gantengnya. Tapi, ia kembali teringat bagaimana anak dari Vincent menghancurkan malam indah perkenalannya dengan Vincent.

Flashback

Setelah berbincang cukup lama di taman luar Ballroom dengan Vincent, Naya dan Vincent memutuskan masuk kembali kedalam bersamaan.

Baru saja masuk kedalam ballroom, Vincent sudah dicariin oleh anaknya.

"Papi dari mana sih? Sasa keliling-keliling nyariin juga" Omel Sasa.

Naya pun memasang senyum manisnya, ia harus bisa mencuri hati Sasa.

"Abis dari depan sayang" Ujar Vincent.

Bittersweet By NayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang