BAB 15

1.1K 140 15
                                    

Naya sibuk mengirim pesan kepada Vincent, namun tak ada balasan.

Naya bingung apa yang harus ia lakukan saat ini. Ia ingin menangis rasanya, tetapi kegiatannya cukup sibuk sehingga ia tak bisa meluangkan waktu untuk menangis.

Sampai malam hari tiba, satu buah pesan masuk keponselnya. Dirinya senang bukan main, karena itu merupakan pesan dari Vincent yang ingin mengajaknya bebicara.

Tak lama kemudian sebuah panggilan masuk keponsel Naya. Naya pun mengangkatnya dengan segera.

"Hallo?" Sapa Naya dengan malu-malu.

"Aku kangen banget denger suara kamu" Ujar Vincent. Pipi Naya rasanya memerah, jantungnya pun berdebar tak karuan karena mendengar suara dan kata-kata dari Vincent.

"Maaf ya, kemarin-kemarin gak contact kamu. Aku lagi hectic banget sama kerjaan, ditambah Sasa terus merajuk" Ujar Vincent lalu menghela nafasnya kasar.

"Hmm Sasa marah besar saat tau aku sama kamu pacaran, tapi aku udah kasih penjelasan ke Sasa, makanya kemarin aku coba gak hubungin kamu dulu biar kamu gak kepikiran masalah Sasa, kan kamu mau have fun sama acara kampus" Sambungnya.

Hati Naya rasanya terenyuh mendengar ucapan kekasihnya itu.

"Hmm weekend depan kamu ada acara?" Tanya Vincent.

"Engga ada kok" Jawab Naya cepat.

"Gini.. aku mau ajak kamu ke acara keluarga aku Nay" Ujar Vincent.

Deg.

Naya bingung harus menjawab apa, apakah ini pertanda kalau Vincent akan mengajaknya serius?

"Nay?" Panggil Vincent diujung sana.

"Eh.. i-iya mau kok" Jawab Naya dengan cepat. Vincent pun tertawa mendengar jawaban Naya, mereka berbincang cukup lama sampai sekiranya dua jam berlalu.

Hari ini hari terakhir acara kampus Naya, masih pagi Naya sudah disajikan drama rumah tangga sahabatnya, Aza.

"Lo ikut naik bis juga Za? Gak naik mobil laki lo?" Tanya Naya.

"Gak diajak gue" Jawab Aza dengan wajah kesal.

"Hahahahaha" Naya da Sabrina puas menertawai sahabatnya itu.

"Puas lo? awas ya galau lagi" Ujar Aza. Naya pun segera berhenti tertawa, ia mengingat hadist Rasulullah SAW.

'Dan janganlah engkau banyak tertawa, sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.'

Ia juga mengingat kata Ibunya, kalau terlalu banyak tertawa pasti nanti mau nangis. Naya sudah lelah bersedih kemarin-kemarin karena tak dapat kabar dari Vincent, ia ingin bahagia hari ini.

***

Sepanjang perjalanan dari Hotel sampai kampusnya Naya memilih untuk tidur, setelah memberi kabar Vincent kalau dirinya sudah perjalanan pulang ke arah kampus. Ia kurang tidur karena semalam pikirannya terus dipenuhi oleh Vincent.

"Nay sampe nih" Ujar Aza.

"Ih Naya ngiler" Ujar Sabrina. Naya pun segera terbangun mendengar ucapan Sabrina.

"Apaan sih lo.. siapa yang ngiler coba" Jawab Naya kesal. Mereka bertiga pun segera turun dari Bis.

Aza segera memisahkan dirinya karena ingin segera pulang kerumah, sedangkan Naya setia menemani Sabrina menunggu temannya menjemput, dengan niat dalam hatinya ikut menumpang.

"Temen lo bawa mobil kan nih? Gue nebeng ya, awas aja tau-tau bawa motor" Ujar Naya.

"Bawel deh, udah nebeng banyak mau lagi. Kalo bawa motor gue gamungkin nawarin lo pulang bareng" Jawab Sabrina.

Bittersweet By NayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang