BAB 1

575K 15.7K 354
                                    

Adam POV

Ketika bayi perempuan itu terlahir ke dunia mungkin akulah pria pertama yang telah jatuh hati pada bayi mungil itu. Bagaimana tidak, bayi mungil itu telah membuat jantungku berdetak tak menentu ketika menatap wajahnya yang cantik dan menggemaskan itu. Di saat dia beranjak remaja pun, manik matanya yang hitam, bulat, dan penuh itu seolah menghipnotisku hingga aku jatuh ke dalam pesonanya. Rasanya ingin sekali memiliki dia untuk selamanya. Sial! Aku benar-benar terobsesi kepada keponakanku sendiri!

Aku Adam Sanders. Seorang CEO kaya yang memiliki wajah tampan dan lajang, namun memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Bebby Mikaela. Sebenarnya Bebby adalah keponakanku, dia adalah anak dari Kakak laki-lakiku. Ketika Bebby berumur tiga tahun, kedua orangtuanya yang juga Kakak dan Kakak iparku itu mengalami kecelakaan. Keduanya meregang nyawa di tempat, membuat Bebby kecil menjadi seorang anak yatim piatu. Semenjak itulah hak asuh atas Bebby jatuh ke dalam tanganku karena hanya akulah satu-satunya keluarga yang Bebby miliki. Walaupun Bebby tahu bahwa aku adalah pamannya, namun ia tetap memanggilku dengan sebutan Daddy. Jujur, sebenarnya aku agak risih dengan sebutan itu karena secara tak langsung membuatku merasa seperti seorang Ayah yang tengah mengalami sindrom father complex kepada putrinya sendiri. Apalagi di saat hasrat ingin memilikinya itu timbul, aku jadi merasa seperti seorang pedofil.

Kini gadisku itu telah tumbuh menjadi wanita dewasa, umur kami hanya terpaut 13 tahun, tidak terlalu jauh bukan? Ahh, sudahlahlupakan ucapanku yang terakhir. Mau sejauh apapun usia kami, aku akan tetap mencintainya.

Besok adalah hari dimana dia akan diwisuda, Bebby termasuk gadis yang sangat pintar. Diusianya yang ke-21 tahun ini, dia sudah mendapatkan gelar sarjana mudanya.

Saat ini aku sedang menatap wajah polosnya yang sedang terlelap. Aku sangat suka menatap wajah cantiknya saat ia terlelap seperti ini, begitu damai. Namun hasrat seorang laki-laki di dalam diriku muncul, ketika menatap tubuh itu meringkuk di atas ranjangnya. Bagaimana tidak! Coba kalian bayangkan! Ketika gadis itu menginjak remaja, dia sudah bisa menggoncangkan hasratku sebagai laki-laki normal, dan sekarang...ketika gadis remaja itu telah menjelma sebagai wanita dewasa, kalian bisa bayangkan bukan apa yang aku rasakan saat ini ketika menatap tubuh indahnya itu? Gadis ini benar-benar memporak-porandakan hasrat yang selama ini aku pendam rapat-rapat. Aku tak tahu sampai kapan aku akan kuat untuk menahan hasratku ini. Hasrat untuk dapat memilikinya.

Yah. Aku memang bukan lelaki suci. Aku butuh pelepasan terhadap hasrat yang kurasakan pada Bebby dan aku selalu melampiaskannya pada wanita-wanita yang aku bayar saat aku membutuhkannya. Aku tidak mungkin melampiaskannya pada keponakanku sendiri. Itu gila! Aku masih waras untuk tidak melakukan hal gila itu. Tapi terkadang kewarasanku itu hilang begitu saja ketika melihat tubuhnya seperti ini. Yahanggaplah aku seorang psycho.

"Eeennnggghhh...." erangan itu lolos dari bibir mungilnya ketika aku menciumi leher jenjangnya dan sesekali menghisapnya, memberikan bercak merah yang mungkin saja besok pagi akan meninggalkan corak keunguan di sana.

Erangannya membuatku semakin menggila, bibirku kembali melumat bibir ranumnya, dan tanganku mulai bergerilya di bagian perut ratanya itu. Erangannya semakin sering aku dengar ketika aku mengelus dadanya yang masih terbungkus piyama sutra itu dengan lembut. Aku selalu kagum padanya, karena gadis ini selalu mengerang ketika aku memperlakukannya seperti ini, dan yang membuatku heran adalah saat aku mencumbuinya seperti ini, ia masih tetap terlelap.

‘Ya Tuhan ampuni aku, yang telah berbuat seperti ini kepada keponakanku sendiri.’

Aku menghentikan aksi gilaku ini padanya, sebelum semuanya tidak bisa kuhentikan. Aku tidak mau ia mengetahui kelakuan bejatku ini padanya.

Mengapa aku tidak bisa menahan hasratku ini? Apakah belum cukup dengan melampiaskannya pada wanita-wanita yang aku bayar itu?

"Aargghh! Sial!!!" geramku mengacak-acak rambutku frustrasi sambil menatap gadis cantikku yang masih tertidur pulas.

My Daddy is My UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang